Summer in Seoul (11)

43 0 94
                                    

"Kau teman Cha Young ?" tanyanya ramah. "Apa kabar? Namaku Park Hyun-Shik."

Cha Young agak geli melihat temannya yang biasanya begitu cerdas tiba-tiba berubah menjadi agar-agar di depan dua pria tampan.

"Ehm... Apa kabar? ... N-nama saya Kang Wendy ."

"Tidak usah bersikap resmi seperti itu," kata Park Hyun-Shik. "Kau teman Cha Young , itu artinya kau teman kami juga. Oh ya, apakah Cha Young sudah mengatakan padamu dia akan tinggal di sini untuk sementara?"

Wendy melirik Cha Young dan menjawab, "Sudah, tentu saja sudah. Tenang saja, aku tidak akan mengatakannya pada siapa-siapa."

"Terima kasih banyak. Kami sangat menghargainya."

 Vincenzo juga ikut tersenyum kepada Wendy dan Cha Young merasa temannya sudah hampir ambruk ke lantai. "Maaf, tidak bisa mengobrol denganmu. Kami harus pergi sekarang, tapi kau bisa menemani Cha Young di sini. Pasti kalian ingin mengobrol banyak. Anggap saja rumah sendiri."

"Ooh... tentu saja. Terima kasih," bisik Wendy sambil tersenyum lebar.

 Vincenzo berpaling kepada Cha Young . "Apa yang akan kaulakukan hari ini?" "Nanti aku akan keluar sebentar. Ada yang harus kubeli," kata Cha Young . "Aku juga ingin mampir dan melihat kondisi apartemenku." 

"Sendiri?"

"Oh, Wendy akan menemaniku. Ya, kan?"

Wendy cepat-cepat mengangguk dan memasang senyum termanisnya ketika  Vincenzo berpaling memandangnya.

 Vincenzo mengangguk dan kembali menatap Cha Young . "Baiklah, kunci cadangan ada di laci sebelah sana. Jangan lupa mengunci pintu kalau kau keluar. Aku akan meneleponmu nanti. Aku pergi dulu."

Keempat orang itu saling bertukar kalimat "selamat jalan dan sampai nanti". Lalu setelah kedua laki-laki itu pergi dengan mobil masing-masing, seperti air bah, Wendy menumpahkan semua kata yang dipendamnya sejak tadi, "Wah, mereka berdua tampan sekali. Yang satu lagi itu siapa? Artis juga?"

Cha Young tertawa. "Bukan, paman itu manajer Vincenzo Cassano."

Wendy nmengangguk-angguk. "Manajernya? Namanya Park Hyun-Shik, ya? Tapi kenapa kau memanggilnya „paman‟? Dia masih muda begitu." Cha Young hanya menggeleng dan tersenyum.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Cha Young ketika melihat Wendy menatapnya dengan mata disipitkan.

"Aku ingin tanya, kau yakin tidak ada hubungan istimewa antara kau dan Vincenzo Cassano? Kau hanya menjadi pacarnya dalam foto? Hanya itu?"

"Begitulah. Kenapa?"

"Kau yakin? Lalu kenapa aku merasa kalian terlihat seperti suami-istri. Dan— astaga, aku baru sadar kau memakai pakaian laki-laki. Pakaiannya?"

Cha Young menunduk memandang baju Vincenzo yang kebesaran untuknya. Bingung harus berkata apa. Untungnya Cha Young tidak perlu menjawab karena Wendy tiba-tiba berkata, "Oh ya, aku hampir lupa memberitahumu Lee Taeyong meneleponku kemarin malam."

Cha Young mengangkat wajahnya. "Oh?"

Wendy melanjutkan, "Karena tidak bisa menghubungimu, dia meneleponku untuk menanyakan kabarmu. Kukatakan padanya kau tidak apa-apa, tapi kemudian dia ingin tahu kau berada di mana."

"Kau bilang apa?"

"Tidak bilang apa-apa. Kemarin malam kupikir kau bermalam di rumah salah seorang temanmu atau semacamnya. Itu yang kukatakan pada Lee Taeyong. Hari ini aku baru tahu kau ada di rumah Vincenzo."

"Kau tidak akan memberitahunya, kan?"

"Memangnya aku bodoh? Tentu saja tidak," sahut Wendy tegas. "Sudahlah, jangan bicarakan Lee Taeyong lagi. Ayo, sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi kemarin malam. Tentang kebakaran itu dan bagaimana kau bisa berakhir di sini. Ada lagi, apa yang harus kukatakan pada ibuku? Ibu menyuruhku memintamu tinggal di rumah kami."

Season Of LoveWhere stories live. Discover now