Sunshine in New York (6)

40 0 111
                                    

Mengobrol tentang musik dan hal-hal menyenangkan lainnya dengan orang-orang menyenangkan memang membuat waktu terlalu cepat berlalu. Tanpa terasa Sa-Ya telah mengobrol dengan guru-gurunya selama tiga jam lebih, mengenang masa lalu dan bercerita tentang kabar masing-masing. Seharusnya ia lebih sering melakukan hal-hal seperti ini dulu, mengambil sedikit waktu luang untuk bersantai dan tidak melulu memikirkan pekerjaan.

"Senang sekali bertemu denganmu lagi, Sa-Ya," kata salah seorang gurunya yang sudah tua, Mr. Philips, ketika Sa-Ya pamit dan berkata bahwa sebaiknya ia tidak mengganggu gurunya lebih lamalagi. "Datanglah lagi kapan-kapan dan mengobrol denganku. Atau kalau tanganmu sudah sembuh, kau bisa datang ke sini dan menunjukkan kemampuanmu kepada murid-murid di sini. Mereka pasti sangat senang apabila bila Sa-Ya menjadi instruktur mereka walau hanya sehari."

Sa-Ya tertawa. "Tentu saja, Mr. Philips. Terima kasih."

Setelah keluar dari ruangan gurunya, Sa-Ya mengeluarkan ponsel dan menelpon Sorin Clark. Tetapi gadis itu tidak mengangkat telepon. Sa-Ya mencoba sekali lagi. Gadis itu tetap tidak mengangkat telepon.

Nah, ada di mana dia sekarang? Tanya Sa-Ya dalam hati. Kenapa tidak mengangkat telepon? Sa-Ya memasukkan ponselnya kembali ke saku celana jinsnya. Tadi gadis itu berkata bahwa ia juga ingin menemui beberapa orang sementara Sa-Ya menemui gurunya. Mungkin gadis itu ada di studio tari di lantai tiga. Karena ia sedang tidak terburu-buru dan karena suasana hatinya juga sedang baik setelah melewatkan siang yang menyenangkan bersama gurunya, Sa-Ya memutuskan untuk berkeliling melihat-melihat gedung yang sudah lama ditinggalkannya sambil mencari Sorin Clark. Lagi pula, ia belum pernah melihat-lihat divisi tari Juilliard. Dan siapa tahu ia bertemu dengan orang-orang yang dikenalnya.

Gadis itu tidak ada di studio tari di lantai tiga. Tetapi salah seorang penari berwajah manis yang ditemui Sa-Ya di sana berkata, "Penari-penari senior sedang berlatih di teater untuk pertunjukan bulan depan, mungkin orang yang kau cari ada di sana."

Sa-Ya tahu teater yang dimaksud. Setelah mengucapkan terima kasih, Sa-Ya berjalan ke sana. Teater luas dan megah dengan kapasitas 993 penonton itu biasanya digunakan untuk pertunjukan- pertunjukan para murid Juilliard. Sa-Ya sendiri pernah tampil di sini beberapa kali. Ia mendorong pintu dengan hati-hati dan alunan musik yang lembut langsung terdengar. Sa-Ya melongokkan kepala ke balik pintu dan teater itu nyaris kosong selain belasan penari pria dan wanita yang sedang berlatih di panggung di bawah sana. Sa-Ya menyelinap masuk dan berdiri di deretan kursi penonton paling belakang. Ia mencoba mencari gadis itu di antara para penari. Tetapi karena posisinya terlalu jauh, ia pun menuruni anak tangga dan berjalan lebih dekat ke arah panggung untuk melihat lebih jelas. Matanya menatap penari-penari itu satu per satu, tetapi gadis itu tidak terlihat. Sa-Ya mengembuskan napas kesal dan baru hendak berbalik pergi ketika alunan musik mendadak berhenti.

"Oke, istirahat sepuluh menit," seru seorang wanita yang memiliki suara menggelegar dari barisan pertama kursi penonton. Sa-Ya mendapati dirinya bertanya-tanya apakah semua instruktur tari memiliki suara sekeras itu.

Sa-Ya sudah berjalan menaiki tangga ketika wanita dengan suara menggelegar itu kembali berkata, "Dan aku ingin kalian berkenalan dengan Sorin Clark."

Langkah Sa-Ya terhenti dan berbalik.

"Dia salah seorang penari terbaikku ketika masih di sini. Kulihat beberapa diantara kalian sudah pernah mendengar namanya."

Sa-Ya melihat sosok Sorin Clark berdiri di samping wanita bersuara keras itu. Sepertinya Sorin Clark sudah berganti pakaian dan mengenakan jaket tipis untuk menari berwarna hitam, yang hampir diduduki Sa-Ya di mobil tadi.

"Karena kebetulan dia datang berkunjung ke sini, aku berhasil membujuknya untuk menunjukkan beberapa gerakan kepada kita," lanjut wanita itu lagi. "Kalian bisa belajar banyak darinya. Jadi perhatikan dan pelajari."

Season Of LoveWhere stories live. Discover now