Sudah hampir dua minggu berlalu sejak Cha Young terakhir kali bertemu dan berbicara dengan Vincenzo di rumah pria itu. Entah kenapa Cha Young merasa serbasalah. Ia ingin menghubungi Vincenzo, tapi tidak tahu apa yang akan dikatakannya. Ia ingin bertanya pada Paman Park Hyun-Shik, tapi tidak tahu apa yangakan ditanyakannya.
Cha Young berjalan tanpa tujuan di sekitar kampus. Ia berjalan dari gedung ke gedung, dari kelasnya ke perpustakaan, dari perpustakaan ke aula. Akhirnya ia berhenti di halaman kampus, duduk di bangku panjang di bawah pohon. Ia mengeluarkan ponsel dan menatap benda itu sambil menarik napas.
Kenapa dia tidak menelepon? Tapi memangnya kenapa dia harus menelepon? Cha Young menggeleng-geleng dan menarik napas lagi. Kenapa dia tidak menelepon?
Cha Young tersentak karena mendengar suara Kang Wendy yang ternyata sudah berdiri di belakangnya. "Apa?" tanyanya pada Wendy .
Wendy duduk di sampingnya. Wajahnya terlihat ceria seperti biasa. "Tadi kau bertanya kenapa dia tidak menelepon. Siapa yang yang kaumaksud?"
Ternyata tanpa sadar ia telah menyuarakan pikirannya. Ini berarti bahaya. Ia kenapa sih?
"Ah, tidak. Bukan siapa-siapa," sahut Cha Young sambil memaksakan tawa. "Aku harap bukan Lee Taeyong," kata Wendy sinis.
Cha Young langsung mengibaskan tangan. "Bukan! Bukan dia."
"Baguslah kalau bukan," kata Wendy . Ia mengangkat tangan dan menarik napas dalam-dalam. "Haaah... cuaca hari ini indah sekali!"
Cha Young memandang langit, lalu melirik temannya dengan hati-hati. "Wendy ," panggilnya.
Wendy menoleh. "Hm?"
"Album baru Vincenzo sudah diluncurkan, kan?"
Wendy mengangguk. "Benar, beberapa hari yang lalu. Memangnya kenapa? Bukankah kau sudah punya? Kita kan sudah mendapatkannya sewaktu acara jumpa penggemar itu."
Cha Young menggeleng. "Ah, tidak ada apa-apa." Ia terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Berarti Vincenzo akhir-akhir ini pasti sibuk sekali, ya?"
Temannya mengangguk sekali lagi dan berkata, "Tentu saja. Kudengar beberapa waktu yang lalu dia sibuk syuting video klip. Belum lagi kenyataan dia harus tampil dalam banyak acara untuk mempromosikan albumnya." Wendy bertepuk tangan gembira. "Kita akan sering melihatnya di televisi."
"Begitu?"
Ternyata memang sedang sangat sibuk...
"Majalah-majalah juga banyak memuat artikel tentang dia," Wendy menambahkan penuh semangat. "Mereka membahas albumnya, lagu-lagunya, dan mereka juga mulai mengungkit-ungkit soal kekasihnya."
Cha Young menatap temannya. "Apa yang mereka katakan?"
Wendy mengerutkan dahi. "Banyak, mereka bertanya-tanya oal keberadaan wanita itu, identitasnya. Aku sendiri juga penasaran. Intinya, mereka tiba-tiba meragukan apakah wanita itu benar-benar kekasih Vincenzo."
"Kenapa mereka meragukannya?"
"Karena wanita itu tidak terlihat di media lagi sejak fotonya muncul. Bahkan sekadar kabarnya tidak terdengar," Wendy menjelaskan. "Mereka mulai berpikir mungkin hubungan Vincenzo dan wanita itu sudah berakhir. Terus terang saja, aku juga berharap itu benar. Oh ya, mereka juga mengungkit kejadian empat tahun lalu."
"Masalah yang...?"
"Benar. Yang kuceritakan waktu itu. Soal empat tahun lalu ketika ada penggemar Vincenzo yang meninggal pada saat acara jumpa penggemarnya. Kau ingat? Untung saja acara tahun ini lancar-lancar saja dan tidak ada kejadian buruk."