Bagian 12

183 30 2
                                    

Sekeping Luka di Melbourne
Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia

***

Bab Dua Belas

Bab Dua Belas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dengan kepala yang masih agak pusing, wanita itu terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kepala yang masih agak pusing, wanita itu terbangun. Sebab sekarang sudah waktunya untuk salat subuh. Ketika langkahnya tiba di ruang tengah, ia melihat Gabriel yang tertidur di sofa. Lelaki yang masih mengenakan kemeja putih lusuh itu terlihat menggigil kedinginan. Hara hanya bisa mendengkus kecil. Ia kembali ke kamar untuk mengambil selimut.

Ketika kembali ke ruang tengah, Hara pun berjongkok. Menyelimuti tubuh Gabriel dan tanpa sengaja melihat wajah lelaki itu. Garis tegas wajahnya yang selama ini selalu berhasil menjadi daya tarik banyak wanita. Hara menggeleng pelan, lalu kembali menarik telapak tangannya, tetapi Gabriel menahannya. Membuat ia tersentak kaget. Namun, kelopak mata lelaki itu masih terpejam.

Gabriel terdengar meracau pelan, entah berbicara apa. Hingga Hara tertegun, tanpa sadar ia malah memandangi wajah lelaki itu. Tetapi setelahnya ia segera menarik diri untuk menjauh. Merasa salah tingkah padahal Gabriel tidak melihatnya karena masih tertidur dengan pulas. Sebelum dirinya kini menjadi semakin tidak jelas, Hara memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Ia harus segera salat subuh dan membasuh wajahnya dengan air wudu agar sadar kembali pada kenyataan.

Setelah selesai salat subuh, Hara memutuskan untuk membuat sarapan. Meskipun kepalanya masih sedikit pusing, tetapi ia merasa berhutang budi kepada Gabriel. Sebab lelaki itu sudah membawanya ke rumah sakit, bahkan menemani dirinya di sini semalam. Jadi, sebagai rasa terima kasih ia akan membuatkan lelaki itu sepiring nasi goreng dengan potongan sosis di atasnya. Meskipun ia tahu hal itu masih kurang.

Suara langkah terdengar mendekat ketika Hara baru selesai meniriskan sosis dan menaruhnya ke atas nasi. Aroma yang enak mengguar. Hingga  ... "Hei apakah kau memasak sesuatu, Nona?" Ia sudah menemukan Gabriel yang kini berdiri di ambang pintu dapur dengan rambut acak-acakan dan dasi yang sudah tidak tersimpul rapi. Lelaki itu menguap sekali sebelum melangkah mendekat. Bahkan, meskipun dalam keadaan kacau sekali pun, Gabriel tetap mempesona. "Perutku memang sangat lapar sekali." Lelaki itu meraih piring dari Hara dan mengambil sendok, lalu mencicipinya.

Sekeping Luka di Melbourne (Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang