Bagian 32

165 22 14
                                    

"Sekeping Luka Di Melbourne"
Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia

Bab Tiga Puluh Dua
***

Sekitar sepuluh jam kemudian mereka baru tiba di kediaman keluarga besar Gabriel di Melbourne. Helikopter milik Gabriel luar biasa sekali, karena di dalamnya sudah disediakan berbagai fasilitas yang bisa membuat Hara serta orang tuanya merasa nyaman. Bahkan Hara sempat tertidur. Gabriel pun memiliki kesempatan emas untuk menatap wanita itu lebih lama.

Keluarga besar Gabriel memiliki tanah lapang sendiri yang memang dikhususkan untuk helikopter mereka. Setelah turun dari helikopter, Hara beserta kedua orang tuanya kembali menaiki mobil dan pergi menuju istana Gabriel. Mereka kembali dikawal oleh para bodyguard dan mendapat penyambutan yang luar biasa karena bahkan para wartawan sudah banyak sekali yang berdatangan.

Hara sampai harus dijaga ketat oleh empat orang bodyguard yang berdiri di setiap sisi wanita itu. Mereka melangkah masuk ke rumah Gabriel yang besar luar biasa. Lalu disambut oleh para pelayan yang segera menghidangkan makanan dengan cepat dan mempersilakan mereka untuk duduk di kursi.

Apakah Gabriel tidak tahu kalau calon istrinya ini hanya wanita biasa? Bahkan Hara bukan keturunan darah biru atau putri keraton. Mengapa harus semewah ini? Apakah ini contoh nyata dari pepatah yang mengatakan bahwa seorang wanita akan dijadikan ratu apabila bertemu dengan lelaki yang tepat?

"Senang sekali bisa bertemu dengan Anda semua." Tuan Stanley bahkan membungkuk penuh rasa hormat. Begitu pula dengan semua keluarga besar Gabriel.

"Terima kasih banyak, Sir." Ayah Hara tersenyum dan balas membungkuk sopan. Setelah itu barulah mereka semua duduk.

Gabriel sendiri masih belum masuk ke dalam. Membuat Hara gugup saja memang lelaki itu. Dengan sekarang dengan tidak memiliki rasa tanggungjawab ia malah menghilang begitu saja? Menyebalkan sekali memang Gabriel.

"Kami semua menunggu kedatangan kalian dengan tidak sabar." Tuan Stanley kembali berbicara. "Ayo silakan dinikmati hidangan ini. Sebagai bentuk ucapan selamat datang dan sebagai bentuk ikatan antara dua buah keluarga yang akan menjadi satu."

Ayah Hara tersenyum. "Saya benar-benar merasa sangat tersanjung dengan semua ini, Sir. Anda dan keluarga Anda sungguh membuat saya tidak bisa berkata-kata apalagi. Ini benar-benar sambutan yang luar bisa bagi kami."

"Aku sudah menganggap putrimu seperti putriku sendiri. Kami sangat menyayanginya." Tuan Stanley tersenyum penuh wibawa. Dan memang benar demikian. Bahkan tadi Bibi Gabriel ketika melihat Hara terlihat begitu antusias dan segera memeluk wanita itu dengan erat.

Ayah Hara tersenyum bahagia. Hara sendiri merasa sangat bersyukur bisa melihat kedua orang tuanya tampak begitu bahagia. Ia benar-benar sangat berterima kasih kepada Gabriel, sebab lelaki itu telah berhasil membawa kebahagiaan kepada kedua orang tuanya. Gabriel benar-benar telah memberikan warna baru dalam hidup mereka. Gabriel membawakan kebahagiaan dalam kehidupan mereka yang semula berwarna abu-abu sekarang telah menjelma biru. Lelaki itu sungguh membuat Hara tidak bisa berhenti tersenyum di dalam hati.

"Kami senang sekali mendengarnya, Sir." Ayah Hara benar-benar tampak bahagia sekali. Ia mengiris daging salmon dengan pelan. Semua hidangan enak. "Kami sungguh merasa sangat berterima kasih. Semoga saja hubungan ini bisa terus terjalin hingga seterusnya. Apakah saya boleh berbicara sesuatu, Sir?"

Tuan Stanley memandang ayah Hara. "Silakan saja, Tuan. Anda berhak untuk memberikan pendapat apa pun."

Ayah Hara berdeham pelan. "Sebelumnya saya meminta maaf apabila perkataan saya mungkin akan menyinggung perasaan Anda, Tuan. Tetapi saya sungguh ingin Gabriel, cucu Anda, tidak akan pernah menyakiti perasaan putri kami. Saya ingin Gabriel benar-benar menyayangi Hara."

Sekeping Luka di Melbourne (Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang