Bagian 5

247 31 0
                                    

Sekeping Luka di Melbourne
Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia

***

Bab Lima

Bab Lima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pernikahan sebelumnya memberikan kesan yang mendalam bagi Hara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernikahan sebelumnya memberikan kesan yang mendalam bagi Hara. Ia belajar banyak hal tentang kesabaran dan pengorbanan. Mas Dzakki, sosok yang begitu Hara cintai dulu. Serta Rayya, istri kedua suaminya. Mereka telah membuat Hara merasa bersyukur saat ini. Bahwa di setiap kisah memang harus ada yang dikorbankan. Perempuan itu lantas mengusap figura lelaki dalam balutan jas hitam. Ia rindu sekali dengan sosok itu. Setiap malam Hara selalu melangitkan doa, berharap yang terbaik untuk seseorang yang dulu pernah mengisi relung hatinya. Sosok lelaki yang ia cintai teramat sangat. Yang juga telah berhasil membuat hatinya patah.

Perempuan itu mengusap bulir bening yang tanpa sadar mengalir ke pipi. Saat mendengar bunyi ponsel, segera ia menaruh figura itu. "Halo, Alex? Apa perlu apa?" Hara melepaskan mukena, lalu melangkah ke sisi kasur. Duduk di sana. Bola mata indah menoleh ke jendela, melihat bulan di langit Melbourne yang bersinar terang malam itu.

"Aku akan datang ke sana lusa."

Hara tertegun, lalu berkata, "Baiklah, Alex." Tidak perlu bertanya lebih jauh. Mungkin bosnya itu ada urusan di sini. Ada hal lain yang membuat hidup perempuan itu tidak tenang. Gabriel memberinya pesan beruntun, bertanya apakah ia baik. Hara merasa bosan dengan pertanyaan lelaki itu. Ia pun memutuskan untuk tidak membalasnya.

"Jonathan akan ikut denganku, Ra." Alex kembali berbicara. Lelaki itu diam sebentar, lalu berkata dengan nada sungkan, "Jika nanti aku sibuk, apakah boleh aku titipkan Jonathan kepadamu?" Hara pun tersadar bahwa Jonathan adalah anak laki-laki Alex. "Tenang saja. Ia anak lelaki yang baik, Ra. Kau tidak perlu khawatir." Alex berkata dengan cepat ketika Hara tidak kunjung membalas perkataannya.

"Dengan senang hati, Alex," jawab Hara akhirnya. Ia tentu sungkan untuk menolak. Alex dengan Gabriel pun teman dekat. Pasti lelaki dingin itu tidak marah jika apartemennya dihuni oleh satu mahkluk lagi. "Semoga saja Jonathan menyukai diriku," sambungnya dengan tulus. Sejak dulu ia memang ingin sekali memiliki anak, tetapi hal itu tidak terwujud hingga suaminya meninggal.

Sekeping Luka di Melbourne (Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang