Bagian 4

328 28 9
                                    

Sekeping Luka di Melbourne
Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia

***

Bab Empat

Bab Empat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Apartemen baru itu memang memiliki fasilitas yang luar biasa. Para pelayan mengatakan itu apartemen milik keluarga Stanley, yang khusus untuk Terrence Stanley dengan keturunannya. Hara sekarang seharusnya merasa tersanjung. Namun, sekali lagi sama sekali tidak. Ia malah ingin keluar dari sana. Apartemen yang disewa oleh Bosnya tetap lebih nyaman. Ia tidak mau semakin dalam masuk ke pusaran masalah. Ia ingin tenang menulis artikel. Bukan dibayangi oleh berita-berita gosip tentang dirinya di kota ini. Hara bahkan tidak pernah berpikir sejauh itu tentang dirinya di Melbourne. Yang ia pikirkan hanya pekerjaannya. Hara ingin tenang bekerja.

Bel interkom berbunyi. "Nona Hara, Anda belum memesan makanan sama sekali. Apakah Anda tidak lapar?" tanyanya dengan nada sopan. "Tuan Gabriel berkali-kali menelepon pihak apartemen. Menanyakan kabar Anda. Kami ingin Anda dapat bekerja sama dengan baik."

"Aku mau makan pasta saja," kata Hara. Ia ingin mogok makan sebenarnya, tetapi perutnya tidak mendukung. Apalagi kondisi di sini dingin. Ia masih berusaha untuk beradaptasi.

"Baiklah, Nona."

Sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal. Hara mengembuskan napas. Ia baru saja menaruh laptop ke atas meja. "Halo?" Saat itu tidak ada sahutan, hening. Lalu, seseorang di ujung sana berdeham. Hara tertegun. Ia hafal siapa pemilik suara itu. "Ada apa, Gabriel?"

"Mereka bilang kau tidak mau makan." Lelaki itu terdengar tidak ramah, seperti biasa. "Aku tidak mau kau sakit, Nona. Berhenti menyiksa diri sendiri. Jika kau perlu buku sebagai bahan referensi menulis, akan kukirimkan sebanyak yang kau mau. Dan jika Alex menyuruhmu lagi pergi ke suatu tempat, aku siap menemani. Aku janji tidak akan bersikap menyebalkan lagi."

Sekeping Luka di Melbourne (Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang