Bagian 36

213 27 2
                                    

"Sekeping Luka Di Melbourne"
Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia

Bab Tiga Puluh Enam
***

Hara tidak sengaja bertemu dengan Alex setelah pulang dari kafe bersama dengan Freya tadi. Temannya harus pergi ke kampus, sehingga Hara pulang sendirian menunggu bus dan berakhir bertemu dengan Alex. Katanya Freya akan datang ke rumah Gabriel besok pagi untuk menemani Hara. Tetapi gadis itu sempat berbisik pelan agar Hara tidak terlalu dekat dengan lelaki lain, termasuk Alex. Ya, di mata Freya pasti Gabriel lelaki dingin itu bisa melakukan segala hal jika cemburu. Hara pun sebenarnya agak ngeri.

"Akhirnya aku bertemu denganmu lagi, Hara." Alex sudah memberhentikan mobilnya dan membuka jendela sebelum menyapa Hara. "Apakah kau ingin pergi ke rumah Gabriel? Ayo aku bisa memberimu tumpangan."

Hara agak ragu sebenarnya, tetapi karena ia tahu Alex orang baik, mungkin tidak ada salahnya ia ikut dengan lelaki itu. Lagipula Alex bosnya. Alex teman dekat Gabriel. Dan keluarga Gabriel mengenal lelaki itu dengan baik. Lupakan sejenak dengan perkiraan Gabriel yang akan cemburu. Mereka akan menikah sebentar lagi dan Gabriel sudah tahu kalau cinta Hara hanya untuknya.

"Terima kasih, Alex. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini," kata Hara setelah ia sudah duduk di kursi. Di belakang tentunya.

Alex tersenyum senang. "Aku juga tidak menyangka kalau kau sebentar lagi akan menikah dengan Gabriel. Ia lelaki yang sangat sulit untuk jatuh cinta, Hara. Aku yakin kau akan bahagia dengannya."

Tentu Hara meng-amin-kan doa itu di dalam hati. Ia benar-benar berharap semoga Gabriel memang jawaban atas doanya selama ini. Semoga Gabriel benar-benar bisa mencintainya dengan tulus. "Semoga kau juga bisa cepat-cepat menemukan orang yang tepat, Alex," kata Hara seraya menatap lurus ke depan. Alex membalas tatapan itu lewat kaca dashboard.

Alex menghela napas, sekarang ia sudah menyalakan mesin mobilnya dan melaju. "Tadinya aku pikir aku sudah menemukan ibu pengganti yang tepat untuk Jonathan, tetapi ternyata aku salah. Karena wanita itu mencintai lelaki lain."

Meskipun Alex tidak menyebut namanya, entah mengapa Hara merasa tidak nyaman mendengar kalimat itu. Ia tidak membalas perkataan Alex dan lebih memilih menggeser layar ponsel, membaca pesan-pesan yang masuk di ponselnya. Ia tersenyum saat kini melihat foto Brahma bertunangan dan juga foto Rayya dengan seorang lelaki yang katanya akan menjadi suami wanita itu. Uhm  ... hidup memang terus berputar. Semua hal yang ada di masa lalunya kini telah memiliki kehidupan masing-masing. Telah berada di jalan mereka masing-masing. Masa lalu dan kenangan, semua itu memang hanya akan selalu ada di belakang. Sementara kita terus melangkah ke depan.

Ketika Hara tengah memandang foto Rayya, telepon masuk membuatnya tersentak kaget. Apalagi saat melihat nama Gabriel yang tertera di layar ponsel. "Assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumussalam," jawab Gabriel di ujung sana. "Sedang berada di mana kau sekarang, Nona? Sejak tadi pagi aku tidak melihatmu di rumah. Oh, ayolah, Ra. Jangan membuatku cemas seperti ini."

Hara ingin sekali terkekeh mendengarnya. Tetapi ia hanya tersenyum geli. "Tadi aku pergi sarapan dengan Freya. Kau masih ingat bukan dengan gadis Amerika itu? Yang mempunyai bintik-bintik cokelat di hidungnya. Aku sering kali pergi dengannya ketika berada di Melbourne."

Gabriel hanya berdeham di ujung sana. "Pulang sekarang, Nona. Aku dengar dari orang-tuamu calon pengantin tidak boleh terus bepergian. Mereka bilang untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Apakah itu maksudnya kau akan bertemu dengan lelaki lain dan berpaling dariku?"

Sekeping Luka di Melbourne (Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang