Sekeping Luka di Melbourne
Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia***
Bab Tujuh
***
Sepagi itu bel apartemennya berbunyi. Hara baru bisa tidur selepas menyelesaikan tulisannya. Alex memang sudah memberinya tugas, tetapi lelaki itu berkata Hara boleh menyelesaikan nanti. Tidak harus terburu-buru. Namun, Hara sendiri yang berinisiatif untuk menyelesaikan lebih cepat. Ia hanya ingin dirinya bersikap profesional dalam bekerja. Malam tadi pun, salah satu staff karyawan di butiknya melaporkan penghasilan bulanan yang ia dapatkan. Ada banyak pesanan dan sekarang ia bahkan sudah memiliki lima cabang butik. Agreea sempat mengatakan bahwa Brahma mencari Hara beberapa waktu lalu, ketika ia sudah pergi. Dan kemudian mereka pun bertemu di Malaysia. Namun, ia tidak menyangka akan menemukan lelaki itu berdiri di depan pintu apartemennya sekarang. Dengan sebuket bunga tulip yang indah.
"Brahma?" Pemandangan yang tidak Hara sangka akan ia lihat sepagi ini. Brahma, dengan senyum yang mengembang sempurna. "Mengapa kamu bisa ada di sini?" Ia tidak memberitahu alamatnya kepada siapa pun, kecuali orangtuanya.
"Assalamu'alaikum." Lelaki itu menyerahkan buket bunga dalam dekapannya. Tidak menjawab pertanyaan Hara. Hingga wanita di depannya meringis pelan dan membalas salamnya. "Boleh ... aku masuk?" Seolah Brahma tahu bahwa kehadirannya memang tidak diharapkan oleh Hara.
Hara hanya mengangguk pelan. Menghirup aroma bunga tulip putih yang terasa segar. Pikirannya berkeliaran sekarang. Apakah Brahma ke sini hanya untuk mencarinya? Mengapa laki-laki tidak bisa berhenti mengganggu hidupnya? Ia baru merasa tenang karena Gabriel melepaskannya. Kini Brahma malah datang ke Melbourne. Namun, Hara berusaha menepis semua prasangka buruk dalam pikirannya. Mungkin saja Brahma ke sini karena urusan pekerjaan. Atau mungkin ... lelaki itu pergi ke Melbourne untuk menyembuhkan ibunya. Sudah lama sekali Hara tidak bertemu dengan wanita paruh baya itu. Semoga saja beliau segera sembuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekeping Luka di Melbourne (Sekuel Ketika Kau Hadirkan Dia)
RomantizmKematian suaminya ... hal paling menyakitkan sepanjang hidup Hara Azzahra. Sebab dia telah kehilangan separuh hatinya. Seolah semua harapannya hancur. Sekarang, dia hanya bisa hidup dengan diliputi ketakutan akan harapan. Hingga takdir membawanya p...