Bab 38

1K 11 0
                                    

EZHAR menggenggam jari jemari Edrea. Ezhar dibenarkan masuk ke dalam menemui Edrea secara lansung. Sesekali Ezhar mencium kekura tangan Edrea.

Tit....tit...tit....

"Hei lama tak jumpa."

"..........."

"Awak apa khabar?" Ezhar tidak dapat menahan airmatanya dari mengalir.

"Kenapa kita dipertemukan kembali dengan keadaan yang macam ni...hati saya sakit melihat awak macam ni..."

Airmata Ezhar jatuh di pipi sebelah kanan Edrea.

"Aku mohon buka matamu."

Tit.....tit....tit...

Sedikit demi sedikit mata Edrea terbuka. Ezhar lelaki itu tidak menyadari Edrea sedar kerna saat ini lelaki itu menunduk.

"E....Ezhar....." panggil Edrea lemah.

Ezhar mendongak menatap Edrea lalu mendekatkan tubuhnya ke arah gadis lemah itu.

"K..kau buat apa di sini?"

Ezhar membelai lembut puncak kepala Edrea.

"Jangan menangis....aku tak nak melihat air matamu mengalir kerna ku lagi...."

Ezhar menyatukan dahinya pada dahi Edrea. Edrea menutup matanya merasakan hangatnya dahi Ezhar bertembung dengan sejuknya dahinya.

Ezhar menyentuh pipi Edrea.

"Aku mohon bertahanlah." Detik itu juga airmata Edrea mengalir.

Edrea senyum kecil." Andai...penderma hati tidak ditemui..dan aku akan....

"Please jangan cakap macam tu.."

"Awak harus ikhlas Ezhar...ikhlaskan saya..."

Ezhar geleng kepala.

"Awak takkan ke mana-mana. Aku tak nak kau tinggalkan aku lagi dan lagi. Cukup Edrea cukup menyiksa ku...."

"Zhar...."

"Shhhhh." Ezhar meletakkan jari telunjuk nya di bibirnya sendiri.

Dari luar ada Rania, Dato Adam yang menyaksikan kedua manusia saling tidak ingin kehilangan satu sama lain. Airmata Rania tidak terhitung berapa kali mengalir.

"Aku tak nak kehilangan Edrea, Dam."

"Aku akan berusaha mencari penderma itu secepat mungkin. Aku harap kau boleh bersabar dan berdoa agar Edrea dapat bertahan." Ucap Adam.

Drizella kini berada di pelukan sang suami. Hardin baru saja tiba setelah habis meeting dengan klien.

Hardin membelai belakang Drizella yang menangis.

"You harus sabar. Banyakkan berdoa. I tahu adik you mampu bertahan."

"Aku takut...aku takut Edrea tidak dapat diselamatkan.."

"Shhh jangan cakap macam tu." Drizella menggangguk di dalam pelukan sang suami.

Hardin juga sudah menyuruh orang-orangnya mencari. Hardin boleh saja membunuh seseorang demi mendapatkan hati baru untuk Edrea tapi Drizella tidak membenarkan Hardin kerna yang Drizella ingin Hardin mendapat hati baru dengan cara yang halal.

Rania dan Dato Adam keluar dari ICU itu. Rania melihat ada Syah Putra melangkah mendekati dirinya. Sampai saja, Syah terus memeluk tubuh sang isteri.

"Macam mana dengan anak kita?" Tanya Syah.

"Anak kita kritikal...i takut..."

"You jangan fikir yang bukan-bukan. I dah suruh orang i cari penderma hati untuk anak kita."

Si BisuWhere stories live. Discover now