I.
Jika kau ingin pulang, tak usah repot-repot jalan kaki. Di sana ada terminal, stasiun kereta, atau pun bandara. Tinggal cari kota dan sisakan sedikit sisa uang untuk beli makan. Titipkan beberapa baris puisi agar perutmu terisi. Simpan air matamu, jadi bekal tinta saat sudah kering pena.
II.
Jika kau ingin pulang, biar kucing jalanan jadi teman. Sesekali usap kepalanya, agar ia kenal siapa tuannya. Jangan diusir kalau-kalau mengomel, ia hanya minta sisa bukan dompetmu jadi hartanya.
III.
Jika kau ingin pulang, berbudilah pada para pedagang. Jual-beli barangkali jadi bahasa cinta di kaki lima. Hujan gerimis dan terik sudah lama jadi santapan, tergadai hidup dan mati agar tetap bisa berbagi. Tak apa sekedar hulur senyum, barangkali doa-doa baik mengiringi sepanjang jalan.
IV.
Jika kau ingin pulang, tanggalkan sepatu saat tiba di depan pintu. Sudah kuselipkan kasih dan cinta sebagai hidangan makan malam. Lagu kesukaanmu juga sudah kuputar, nanti kita nyanyikan apa yang selama ini jadi pintamu.
Nanti ceritakan kembali kepadaku, seberapa banyak sudah kau tempuh sebelum sampai ke tujuan? Apakah rumah kita tetap sama utuhnya atau sekali lagi selamat tinggal harus kita rayakan di tengah jalan?

KAMU SEDANG MEMBACA
PULAU PUISI
PoetryMasuk ke dalam puisiku, sebetulnya salah kamar. Tak perlu buru-buru keluar, kau tersesat di tempat yang benar. Kumpulan puisi-puisi yang kutulis 2 tahun yang lalu hingga sekarang. Akan update waktu suka-suka.