HATI
Aku kehilangan koneksi lagi.
Aku tidak lagi terhubung sama sekali.
Aku memang disini,
tapi aku masih bertanya-tanya mana yang asli.Aku benci kalimatku benar.
Tapi lihatlah betapa hatimu berulang kali tanpa pernah sekalipun terkabar.
Kau tersenyum dengan nalar yang terbuar;
Tatapan yang samar;
Keberadaan yang memudar;
Namun apa yang aku rasakan semakin jauh dan semakin jelas tergambar.Kebenaran berpindah;
Kekacauan menjadi indah;
Kesedihan mewujud rumah;
Luka menghujam tak kenal lelah;
Harapan akan berhenti memapah;
Nadi percaya akan pecah;
Kaki akan goyah;
Pijak akan lemah;
Dan lesat perputaran dunia akan kembali membuat kita menjadi debu antah-berantah.Malam akan segera datang lagi.
Kegelapan akan kembali hadir menyelimuti.
Dosis tinggi mungkin bisa membuat aku tidur untuk bersembunyi;
Tapi aku takkan pernah bisa mundur untuk kabur melarikan diri.Memori akan menyeruak di otak kiri.
Benci akan siap membengkak di dalam diri.
Kita mungkin akan berteriak kesakitan menahan nyeri;
Tapi aku mohon, tetaplah tegak dan jangan pernah memilih mati.Ada banyak pintu yang belum aku ketahui.
Ada banyak jalan yang belum pernah aku lalui.
Meski rasanya saat ini takkan lagi ada solusi yang bisa kau setujui;
Meski nampaknya jutaan motivasi sudah terasa sangat membosankan sekali;
Sungguh, bangkit mengakui akan membuat kau menyadari kekuatan besar yang aku miliki.Syukuri kegagalan ini.
Rasakanlah penghianatan terjadi;
Terimalah kenyataan bahwa beberapa orang memang harus pergi.
Meski ada sensasi seolah hidup kita di lempar lebih keras ke permukaan bumi;
Tapi, pastikanlah kita mampu menikmati dan justru akan kembali memantul lebih tinggi.Bangkitlah sekali lagi;
Buatlah Tuhan tersenyum kembali.
Aku tahu kau takkan dibiarkan sendiri;
Aku tahu kau takkan sepenuhnya kesepian di bumi ini.Banggakanlah mereka yang tetap disisi;
Senyumilah mereka yang tidak pernah seincipun pergi;
Peluk seluruh potensi;
Ambisi;
Mimpi;
Harga diri;
Dan jadilah sesuatu yang tidah pernah terbayangkan selama ini.Jangan mati sebelum mati;
Jangan berhenti sebelum berhenti;
Bila esok tiba hari dimana perjuangan dan do'a senada dengan realita, mimpi, dan restu Ilahi?
Pastilah akan bertukar posisi.Berhenti membenci dan menganggap rendah diri sendiri;
Berhenti menghabiskan energi pada segenap hati yang sudah tidak memiliki fungsi;
Dan jika tiba hari dimana mimpi-mimpi kita yang tinggi didekap oleh Yang Maha tinggi;
Yang pergi?
Yang mencaci?
Yang mengkhianati?
Pastikan mereka semua duduk di kursi VIP, sembari senyum bertepuk tangan ratusan kali.Teruntuk hati yang kalut,
kusut,
carut,
semrawut,
Maknailah badai sebagai alasan puing-puing itu hanyut.
Ikhlaskan hati tercerai-berai karna kehidupan kita masih akan terus berlanjut.
Biarkan semua mengira kita telah menyerah pada maut.
Biarkan semua menduga kematian kita telah datang menjemput.
Janganlah kita takut;
Usahlah kita menciut;
Kita tahu betul nadi kita masih kuat berdenyut;Maka,
mari kita buat dunia terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
PULAU PUISI
PuisiMasuk ke dalam puisiku, sebetulnya salah kamar. Tak perlu buru-buru keluar, kau tersesat di tempat yang benar. Kumpulan puisi-puisi yang kutulis 2 tahun yang lalu hingga sekarang. Akan update waktu suka-suka.