Prolog

1.3K 169 881
                                    

Bila suka dengan cerita ini, dukung karya penulis dengan follow, vote & komen. 

Untuk yang berkenan share "Sepak Sawut', terima kasih.

Selamat membaca. Semoga suka ceritanya. 


EXT. LAPANGAN BOLA - MALAM

Layar hitam. Terdengar suara gendang ditabuh. Sekelompok remaja putri menyanyikan sholawat nabi, berpadu dengan gemuruh sorak-sorai.

Perlahan mulai terlibat sorak-sorai yang berasal dari para penonton yang sedang menonton suatu pertandingan di tepi lapangan bola. Kaum pria, pemuda dan anak-anak lelaki, berpakaian koko, sarung dan peci. Kaum ibu, remaja putri dan anak-anak perempuan, berbusana muslim dan berjilbab.

Di antara penonton, terlihat UMMI dan SURI KECIL (6 tahun), yang hanya diam melihat anak-anak seusianya bersenda-gurau menyaksikan pertandingan.

Tiba-tiba lima orang anak lelaki berusia 6 tahun menyeruak di antara penonton, salah satunya INDRA KECIL yang dengan sengaja menyenggol seorang anak lelaki hingga jagung bakar yang dimakannya jatuh. Indra dan teman-temannya tertawa. Indra lalu berdiri di dekat Suri.

Suri memperhatikan Indra dan teman-temannya yang bersorak-sorai memberikan semangat. Sesekali terlihat kilatan cahaya api di wajah mereka.

Di tengah lapangan, dua tim sepak sawut putra bertanding, masing-masing memakai kaos olahraga ponpes (pondok pesantren) warna hitam dan coklet, sarung, tanpa alas kaki. Satu tim terdiri dari lima orang, dengan satu penjaga gawang.

Kedua tim saling berkejaran, mengoper dan memperebutkan bola api yang menyala cukup besar. Dengan lincah mereka memainkan bola api di bawah kakinya tanpa rasa takut.

Di sudut lain, seorang penjaga gawang tersiap siaga menghadapi serangan tanpa memakai sarung tangan dan juga alas kaki. Seorang wasit mengawasi pertandingan, melewati spanduk di tepi lapangan bola bertuliskan: Liga Sepak Sawut 2012.

Lapangan bola hanya diterangi sinar bulan dan obor di keempat sudutnya. Warga berjejalan di sekeliling lapangan. Tim hitam dan tim coklat saling memperebutkan bola api.

Suri cemas melihat pertandingan. Tangan kecilnya meremas-remas ujung baju Ummi. Di tengah lapangan, kedua tim bergerak cepat mengoper bola api kesana kemari, menimbulkan percikan bunga api dan jilatan api yang berkobar.

Saat seorang pemain tim hitam menggiring bola api menuju gawang lawan, tiba-tiba seorang pemain tim coklat menjegal kakinya sehingga pemain tim hitam tersungkur jatuh. Suri menjerit kecil, memalingkan wajahnya.

Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk tim coklat, permainan kembali dilanjutkan. Indra melihat Suri dengan pandangan tidak suka, lalu kembali menyaksikan pertandingan.

CUT TO:

Takut, Suri menonton pertandingan dengan bersembunyi di belakang Ummi. Suri melihat penonton lain bersorak-sorai memberi semangat. Suaranya riuh rendah.

Saat bola api menuju gawang tim coklat, penjaga gawang dengan cepat menendang bola api ke tengah lapangan. Seorang pemain tim hitam kembali menendang bola api ke gawang, namun segera ditendang dengan keras oleh seorang pemain tim coklat hingga bola api tanpa terduga meluncur keluar lapangan.

Suri terkejut melihat bola api tertuju ke arahnya dengan cepat. Penonton lain di sekitarnya, termasuk Indra dan teman-temannya, berlari menghindari serbuan bola api. Ummi berusaha membawa Suri menghindari bola api, namun Suri berdiri tertegun.

UMMI

Suri..., Suri...


Suri tetap berdiri tertegun hingga bola api menyerempet kakinya. Seketika itu juga Suri berteriak histeris dan lari.

SURI KECIL

Aaaa....!!!

Tim sepak sawut mengejar bola api, membawanya kembali ke tengah lapangan, sedang Suri terus berlari menerobos kerumunan penonton. Ummi terkejut melihat Suri histeris, berlari mendorong orang-orang yang menghalanginya. Ummi mengejar Suri, namun Suri menghilang di kerumuman penonton.

Suri berlari, mendorong orang-orang yang menghalanginya, tanpa disadari Suri mendorong Indra hingga nyaris terjatuh, ketika Indra dan teman-temannya hendak kembali ke lapangan. Indra kesal melihat kakinya tercebut di tanah becek.

INDRA KECIL

(Meneriaki Suri.)

Dasar anak perempuan penakut!.

Sari terkejut, lalu berlari sambil menangis.

CUT TO:


Jangan lupa follow akun media sosial Simple Scripts.

Tetap Terhubung dengan @simplescriptsid di:

Intagram/TikTok : @simplescriptsid

Twitter/X : @simplescripts22

Terima kasiih.


Sepak Sawut (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang