Bila suka dengan cerita ini, dukung karya penulis dengan follow, vote & komen.
Untuk yang berkenan share "Sepak Sawut', terima kasih.
Selamat membaca. Semoga suka ceritanya.
Ext. Jalan Pedesaan - Pagi
Suri mengayuh sepeda, bersama NAILA, sahabat Suri. Mereka bersepeda menyusuri jalan di antara rumah penduduk, dengan aktivitas warga di pagi hari. Santri lain pergi ke sekolah masing-masing, bersepeda maupun berjalan kaki.
CUT TO:
Ext. Lapangan Bola - Jalanan - Pagi
Sepeda Suri dan Naila melewati lapangan bola.
CUT TO:
Ext. Jalan Desa - Perkebunan - Pagi
Suri dan Naila bersepeda di antara perkebunan jagung.
CUT TO:
Ext. Pertigaan Jalan - Pagi
Dari arah belakang Indra dan empat timnya bersepeda mendahului Suri dan Naila. Mereka memakai seragam Ponpes At-Taqwa. Di pertigaan jalan terdapat papan petunjuk arah, lurus menuju Pondok Pesantren As-Salam, kanan menuju Pondok Pesantren Santri Putra At-Taqwa. Indra dan timnya berbelok ke kanan.
CUT TO:
Ext. Pondok Pesantren (ponpes) As-salam - Gapura - Pagi
Dari gapura bertuliskan: "Pondok Pesantren As-Salam. MI, MTs, MA Pondok Pesantren As-salam", para santri memasuki gerbang gapura, diikuti Suri dan Naila yang bersepeda.
CUT TO:
Ext. Kompleks Ponpes As-salam - Jalanan - Pagi
Sebuah masjid berdiri di antara gedung-gedung sekolah Pondok Pesanten As-Salam di kedua sisi jalan, yang terdiri dari gedung sekola MI, gedung sekolah MTs, dan gedung sekolah MA, asrama santri putra dan asrama santri putri.
Sepeda Suri dan Naila menuju gedung sekolah MA Ponpes As-Salam, di antara santri lain menuju ke sekolah masing-masing.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Halaman Depan - Pagi
Sepeda Suri dan Naila memasuki pintu gerbang yang ramai oleh para santri dengan kegiatan masing-masing sebelum jam pelajaran dimulai. Naila mengarahkan sepedanya ke tempat parkir sepeda, diikuti Suri di belakangnya.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Koridor Tangga - Pagi
IRMA berjalan menaiki anak tangga. Tangannya menggenggam sebuah poster yang digulung rapih.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Koridor Lantai Dua - Pagi
Irma menyusuri koridor yang ramai oleh para santri, melewati ruang-ruang kelas dimana para santri sibuk dengan kegiatan masing-masing. Irma berjalan menuju ruangan di ujung koridor.
Irma menghampiri Naila yang keluar dari balik pintu ruangan tersebut, lalu menyerahkan poster itu ke Naila. Naila membawa poster itu masuk ke dalam sedang Irma berbalik pergi. Di atas ruangan terdapat papan nama bertuliskan: Ruang OSIS.
CUT TO:
Int. Ma Ponpes As-salam - Ruang Osis - Pagi
Di meja, di tengah ruangan, yang penuh dengan berbagai alat tulis dan peralatan lainnya, terlihat beberapa kertas karton mading berisi beberapa puisi dan cerpen kiriman santri, artikel koran tentang pendidikan dan agama, dan jadwal mingguan MA Ponpes As-Salam.
Suri, ARIFIN, Naila dan HASNA berdiri mengitari meja, di sebuah ruangan yang penuh dengan rak-rak berisi berbagai piagam penghargaan dan trophy. Terbanyak dari tim sepak bola.
Naila meletakkan poster yang dibawanya di atas meja, lalu membentangkannya. Semua memperhatikan poster tersebut. Seketika Suri terkejut melihatnya.
CUT TO:
Jangan lupa follow akun media sosial Simple Scripts.
Tetap Terhubung dengan @simplescriptsid di:
Intagram/TikTok : @simplescriptsid
Twitter/X : @simplescripts22
Terima kasiih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...