Usai pertandingan tim putri, kini giliran tim sepak sawut putra antara tim Pesantren As-Salam melawan Pesantren At-Taqwa. Kedua tim terlihat sangat tangguh, masing-masing menunjukkan kekuatannya. Berusaha saling merebut dan mengusai bola api.
Suri dan tim sepak sawut putri melihat pertandingan itu dengan semangat, termasuk Ody dan juga Faris. Suara gemuruh penonton yang memberikan dukungan membahana.
Arifin, Firman dan tim sepak sawut terus berusaha melakukan perlawanan terbaik. Mereka saling serang, berusaha saling mengecoh lawan.
Di saat tertentu gawang tim Firman dalam keadaan bahaya karena Indra dan timnya mengusai bola api dan semakin mendekati gawang, namun diwaktu lain tim Firman berhasil membalikkan keadaan, mereka jadi lebih mendominasi bola api dan melakukan serangan balik ke daerah rawan tim Indra.
Melalui umpan-umpan yang diberikan Arifin, Firman dan antar sesama tim, mereka terus bergerak maju, sedang Indra dan timnya berusaha menghalangi tim Arifin mendekati gawang.
Faris mengamati pertandingan itu dan beberapa kali memberikan isyarat untuk bertahan atau pun menyerang balik. Suri dan tim sepak sawut putri berteriak-teriak memberikan semangat.
Sugeng berhasil merebut bola api dari Indra dan mengopernya ke Akbar yang dengan cepat berusaha mencetak gol, dengan segera menendangnya ke gawang lawan.
Bola api bergerak cepat dan dengan keras menabrak tiang gawang hingga kembali memantul ke tengah lapangan.
Arifin, Firman dan tim Indra berusaha mengejar bola api, namun Firman berhasil mendapatkannya lebih dulu dan menendangnya ke Arifin.
Dengan penuh kekuatan dan perhitungan, Arifin menendang bola api ke gawang, seketika itu juga bola melesat cepat menerebos para pemain yang berusaha mengejarnya namun bola api terus bergulir dan dengan cepat menembus gawang lawan.
Sontak gol yang dicetak Arifin, membuat semua tim sepak sawut Pesantren As-Salam bersorak histeris. Begitu juga dengan warga yang menyaksikan pertandingan. Sedang Indra dan timnya terlihat kecewa dan kesal.
Pertandingan terus berjalan. Tim Indra sudah kehilangan semangat, namun tetap berusaha bertahan dari serangan-serangan yang dilakukan tim Firman, hingga peluit berbunyi (O.S.) tanda pertandingan selesai, tim Indra belum berhasil mencetak gol.
Suri, Naila, Hasna, Irma, dan tim sepak sawut lainnya berhamburan ke tengah lapangan dengan penuh kegembiraan, menyambut kemenangan tim putra Pesantren As-Salam. Faris tersenyum bahagia melihat kegembiraan tersebut.
Penonton turun ke lapangan, memberikan selamat kepada tim sepak sawut Pesantren As-Salam, baik tim putra maupun tim putri.
Ummi, Mbah Kyai, Pak Kyai, Pak Imron, Guru BP, Guru Olahraga dan santri lain dari Pesantren As-Salam menyalami tim sepak sawut putra dan putri yang telah berhasil jadi juara.
Suri lalu menghampiri Indra, dan mengulurkan tangannya. Sejenak ragu, Indra membalas menjabat tangan Suri. Arifin, Firman, Irma, dan tim sepak sawut lain lalu menyalami Indra dan timnya. Mereka saling berjabatan tangan sambil tersenyum.
CUT TO:
Berawal dari dua buah trophy yang dijunjung tinggi oleh Firman dan Irma, tim sepak sawut dan para santri Pesantren As-Salam bersorak sorai penuh kegembiraan.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...