EXT. ESTABLISHING SHOT: MASJID PONPES AS-SALAM - MALAM
CUT TO:
EXT. MA PONPES AS-SALAM - LAPANGAN OLAHRAGA - MALAM
Sayup-sayup terdengar suara adzan maghrib berkumandang (O.S.). Stand-stand yang berada di lapangan bola sepi. Begitu juga dengan panggung.
CUT TO:
INT. MA PONPES AS-SALAM - RUANG KEPALA SEKOLAH - MALAM
Pak Imrom, Mbah Kyai, Pak Kyai, Guru BP, Guru Olahraga, ulama dan tamu undangan duduk di bangku yang tersedia, menikmati makanan berbuka dari nasi kotak yang tersedia.
CUT TO:
INT. MA PONPES AS-SALAM - AULA - MALAM
Para santri putra dan putri duduk terpisah. Dengan penuh khidmat dan khusyu menyantap nasi dan lauk pauk yang beralaskan lembaran daun pisang. Irma, Diah, Lili, Firman, Hadi, Sugeng, Agus dan Ody, duduk di antara mereka.
CUT TO:
Di depan pintu aula, Suri, Arifin, Naila dan Hasna berdiri sambil memberikan kurma dan air mineral kepada para santri yang mengantri masuk ke dalam aula.
CUT TO:
EXT. ESTABLISHING SHOT: PEGUNUNGAN - SUBUH
CUT TO:
EXT. ESTABLISHING SHOT: MA PONPES AS-SALAM - PAGI
CUT TO:
INT. MA PONPES AS-SALAM - RUANG KEPALA SEKOLAH - PAGI
Pak Imron melempar proposal Kegiatan Ramadhan di atas meja. Wajahnya terlihat marah menatap Suri yang berdiri di depannya dengan wajah tertunduk sedih.
PAK IMRON
Baru kali ini buka puasa bersama di pesantren kita makanannya kurang!. Dimana tugas dan tanggung-jawabmu sebagai ketua OSIS?. Bapak sebagai kepala sekolah sangat malu hal ini sampai terjadi di depan para ulama dan tamu undangan.
Suri terdiam, matanya berkaca-kaca.
PAK IMRON (CONT'D)
Bapak dapat laporan dari Guru BP, belakangan ini kamu sering lalai tugas sama tanggung-jawabmu sebagai ketua OSIS karena sibuk sepak sawut. Benar begitu?
SURI
Maafkan saya, Pak.
PAK IMRON
Nilai pelajaranmu juga terus turun.
SURI
Semua salah saya. Saya minta maaf.
PAK IMRON
Baik, karena itu Bapak terpaksa memberhentikanmu sebagai ketua OSIS dan mencabut beasiswamu.
Suri terkejut, menangis.
SURI
Tapi Pak, saya janji tidak akan mengulanginya lagi.
PAK IMRON
Tentu saja, sebab kalau sampai kamu ulangi lagi, kamu bukan hanya dikeluarkan dari sekolah ini, tapi juga dari pesantren ini. Apa itu sudah cukup jelas?
Airmata Suri makin deras membasahi pipinya.
PAK IMRON (CONT'D)
Bapak juga akan bubarkan tim sepak sawut. Bapak dengar ada keributan selesai pertandingan, dan itu karena kamu!
SURI
Pak...
PAK IMRON
(Tegas)
Sudah cukup. Kamu tidak perlu lagi banyak alasan.
(Jeda. Melunak)
Suri, Bapak tidak tau apa yang menyebabkanmu sampai seperti ini. Kamu siswa cerdas dan berbakat. Terus terang Bapak sangat kecewa. Bapak harap kamu memperhatikan apa yang telah terjadi.
(Menghela nafas)
Sekarang kamu boleh keluar. Jaga sikap dan pribadimu. Orang akan menilaimu dari situ.
Suri menangis, berusaha menghapus airmatanya.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...