Ext. Ma Ponpes As-salam - Halaman Depan - Sore
Suri, Naila, Irma, Diah dan Lili, memakai helm. Masing-masing naik ke atas motor Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus. Mereka lalu mengendarai motor meninggalkan halaman sekolah.
Hasna dan Ody yang kakinya masih dibalut perban, tetap di sekolah. Ody memegang kamera. Mereka cemas, melihat rombongan motor semakin menjauh.
CUT TO:
Ext. Jalan Pedesaan - Sore
Dengan mengendarai motor, Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus, menyusuri jalanan yang berkelok, menuruni tikungan tajam, dan melewati jalan dengan tepi jurang di sisinya.
CUT TO:
Ext. Pasar - Sore
Suasana pasar di pinggiran jalan raya sangat ramai dengan para pedagang yang menjajakan dagangannya, yang menjual aneka makanan khas berbuka puasa. Arifin, Firman dan lainnya menghentikan motor di pinggir jalan, lalu Suri, Naila, Irma, Diah dan Lili segera turun sambil melepas helm.
Mereka bergegas mendatangi para pedagang makanan berbuka berupa aneka kue dan kolak, dan memborong makanan tersebut. Para pedagang memasukkan makanan itu ke kantong plastik.
Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus menempatkan kantong plastik berisikan makanan berbuka ke atas motor. Setelah motor penuh, mereka bergegas naik ke motor. Masing-masing lalu memakai helm. Motorpun meninggalkan kesibukan pasar.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Koridor Sekolah - Sore
Dengan cepat Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus, membawa kantong plastik berisi takjil menuju aula sekolah.
MBAH KYAI (O.S.)
Semua orang pasti pernah merasakan takut, tidak terkecuali junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wa salam.
INTERCUT:
EXT. MA PONPES AS-SALAM - LAPANGAN OLAHRAGA - SORE
Mbah Kyai duduk di panggung, di depan para guru, ulama, santri, dan warga yang dengan khitmad mendengarkan ceramah.
MBAH KYAI
Rasa takut dalam diri manusia itu wajar. Tapi rasa takut Rasulullah tidak sama seperti rasa takut dari kebanyakan manusia. Manusia cenderung lebih takut pada orang yang lebih kuat, lebih berkuasa, lebih terhormat, lebih kaya, atau takut pada usahanya, takut pada jabatannya, takut miskin, takut gagal, namun tidak demikian dengan Rasulullah. Rasa takut Rasulullah hanya satu, yaitu takut kepada Allah ta'ala.
INTERCUT:
INT. MA PONPES AS-SALAM - AULA - SORE
Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus, meletakkan kantong plastik berisi makanan berbuka di lantai. Suri, Naila, Irma, Diah dan Lili lalu mengeluarkan nasi kotak dari dalam pastik.
NAILA
Yang datang banyak sekali. Sepertinya nasi kotaknya kurang.
SURI
Kita pisahkan dulu makanan berbuka buat Mbah Kyai, guru, ulama sama tamu undangan lain. Untuk santri, kita gunakan cara ala santri!
Semua terdiam, memandang ke Suri.
INTERCUT:
EXT. KEBUN PISANG - SORE
Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus, dengan memakai pisau, mereka sibuk memotong daun-daun pisang.
MBAH KYAI (O.S.)
Al-Quran menyebutkan, Allah akan menguji kalian dengan sebagian rasa takut, rasa lapar, serta kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Namun berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
INTERCUT:EXT. MASJID PONPES AS-SALAM - TEMPAT WUDHU PUTRI - SORE
Suri, Naila, Irma, Diah dan Lili, sibuk mencuci tumpukkan daun-daun pisang dari keran air yang mengalir.
MBAH KYAI (O.S.)
Cara menghadapi rasa takut itu adalah dengan sabar dan sholat sebab Allah bersama orang-orang yang sabar dan sholat. Allah menyebut dalam surat Al Imran ayat 160 yang berbunyi: In yanshurkumu allaahu falaa ghaaliba lakum wa-in yakhdzulkum faman dzaa alladzii yanshurukum min ba'dihi wa'alaa allaahi falyatawakkali almu'minuuna.
INTERCUT:
INT. MA PONPES AS-SALAM - AULA - SORE
Suri, Naila, Irma, Diah dan Lili, mengeringkan daun-daun pisang yang basah dengan lap kering. Arifin, Firman, Hadi, Sugeng dan Agus, dengan segara menyusun daun-daun pisang itu berjajar rapi membentuk barisan di lantai aula.
MBAH KYAI (O.S.)
Jika Allah menolongmu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkanmu. Jika Allah membiarkanmu, tidak menolongmu, maka siapakah gerangan yang dapat menolongmu selain dari Allah? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...