Ext. Ma Ponpes As-salam - Lapangan Olahraga - Malam
Tim sepak sawut putra dan putri dipisah. Satu di sisi kanan lapangan, satunya di sisi kiri. Mereka bermain sepak sawut dengan bola apinya yang menyala. Faris dengan cermat memperhatikan permainan tersebut.
Suri menunjukkan perkembangannya dalam bermain sepak sawut. Suri tidak lagi takut menendang bola api. Suri terlihat giat dan bersemangat berlatih bersama tim putri. Suri sudah bisa menendang, menggiring maupun mengoper bola api. Kini tim sepak sawut putri terlihat solid dan kompak.
Sementara itu Arifin semakin menunjukkan kecakapannya bermain sepak sawut. Arifin berhasil mengecoh tim putra lainnya, dan berhasil mencetak gol. Arifin dan Firman bersaing ketat dalam setiap latihan.
CUT TO:
Ext. Stadion Olahraga Kabupaten - Lapangan Bola - Malam
Di tengah lapangan, tim sepak sawut putri Pesantren As-Salam bertanding melawan tim putri lain. Mereka saling mengejar dan memperebutkan bola api.
Suri, Arifin, Firman, Faris dan tim putra menyaksikan pertandingan tersebut.
Naila, Irma, Hasna, Lili dan Diah terus berusaha mengusai bola, sedang tim lawan berusaha untuk merebut bola. Saat gawang lawan semakin dekat, Irma mengoper bola api ke Naila yang berada lebih dekat dengan gawang lawan, tanpa buang waktu Naila langsung menendang bola api ke gawang dan berhasil mencetak gol.
Suri, Arifin, Firman, Faris dan tim putra bersorak gembira, begitu juga dengan penonton yang menyaksikan pertandingan.
CUT TO:
Di atas papan pengumuman, tertulis tim sepak sawut Pesantren As-Salam Putri lolos ke semi final.
CUT TO:
Kini di lapangan bola tim sepak sawut Pesantren As-Salam Putra berlaga menghadapi tim dari pesantren lain. Mereka bersaing sangat sengit dan berusaha saling mengusai bola api.
Suri, Arifin dan Faris memperhatikan pertandingan itu, begitu juga dengan Naila, Hasna, Irma, Lili dan Diah. Jam timer menunjukkan waktu tersisa tinggal 5 menit lagi.
Sementara kedudukan pertandingan kedua tim masih 0-0. Sampai tiba-tiba seseorang menjegal kaki Ody yang sedang menggiring bola ke gawang lawan. Ody tersungkur jatuh. Wasit mengeluarkan kartu kuning ke pemain tersebut.
Firman kesal menatap orang yang menjegal Ody, Heru yang berdiri di dekat Ody mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri, tapi Ody kesakitan, memegang kakinya yang terkilir.
Firman, Heru, Akbar dan Sugeng menghampiri Ody, lalu seorang tim medis memasuki lapangan. Tim medis membopong Ody keluar dari lapangan dengan tandu.
Dengan cemas Suri dan tim putri menghampiri Ody di pinggir lapangan. Sementara Faris dengan cepat mengisyaratkan agar Arifin masuk ke lapangan menggantikan Ody. Dengan sigap Arifin berlari masuk ke lapangan disambut oleh Firman, Heru, Akbar dan Sugeng yang seolah mendapat semangat baru.
Peluit berbunyi dan pertandingan kembali di mulai. Perpaduan antara Arifin dan Firman membuat tim semakin kuat dan solid. Mereka terus berhasil mendesak tim lawan, hingga sebelum waktu pertanding berakhir dalam waktu 27 detik, Firman berhasil mencetak gol dari umpan yang berikan Arifin.
Suara gagap gempita terdengar riuh-rendah, diikuti peluit panjang Wasit yang menandakan berakhirnya pertandingan.
Firman dan Arifin adu toss. Faris tersenyum senang. Suri, tim putri dan juga Ody bersorak gembira atas kemenangan tersebut, namun karena terlalu semangat Ody meringis kesakitan. Suri, Naila dan tim putri tertawa melihat Ody kesakitan.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...