The Leader

147 98 313
                                    

Bila suka dengan cerita ini, dukung karya penulis dengan follow, vote & komen.

Untuk yang berkenan share "Sepak Sawut', terima kasih.

Selamat membaca. Semoga suka ceritanya.


Int. Ma Ponpes As-salam - Ruang Osis - Siang

Jam menunjukkan pukul 2 siang. Arifin, Naila dan Hasna duduk, melihat Suri yang sedang menulis di whiteboard. Di samping tulisan susunan panitia kegiatan Ramadhan, Suri mencatat berbagai agenda kegiatan Ramadhan, mulai dari bazar santri, lomba MTQ, lomba qoshidah, kultum, buka puasa bersama, juga penyaluran zakat dan infaq.

SURI

(Menggaris bawahi tulisannya.)

Ini rencana kegiatan kita. Ada saran? Arifin? Hasna? Kamu Naila? Udah nih, enggak ada? Usul juga boleh.

NAILA

Udah cukup. Biasanya juga gitu.

SURI

Kalo gitu aku usul. Gimana kita adain sahur on the road?

HASNA

Sahur on the road? Itukan kebiasaan orang kota. orang kampung, pesantren kayak kita, mana pantas?

SURI

Selama niatnya baik, kenapa enggak?

Suri berjalan, mengitari teman-temannya.

SURI (CONT'D)

Sekarang lihat, banyak generasi muda muslim salah maknai sahur on the road. Bukan bikin kegiatan positif, malah sebaliknya. Di tivi banyak kayak gitu. ujung-ujungnya tawuran. Itukan mencederai kesucian dan kekhusyuan bulan suci Ramadhan.

SURI (CONT'D)

Nah, kita sebagai bagian dari sekolah, pesantren, harus bisa memaknai sahur on the road secara lebih positif. Kita bisa adain di panti asuhan, panti jompo, tempat kita bisa saling berbagi. Intinya lewat kegiatan itu kita bisa berkontribusi bagi masyarakat.

ARIFIN

Sepertinya menarik. Aku setuju.

HASNA

Kita enggak keliling kampungkan? Pukul-pukul bedug?

SURI

Enggaklah, emang kamu mau dihukum Pak Kyai?

Naila dan Hasna saling berpandangan lalu mengangguk setuju.

SURI (CONT'D)

Oke, kalo enggak ada usul lain, hasil rapat ini kita ajukan ke Pak Kyai.

NAILA

Kalian berdua aja, ya?. Aku sama Hasna mau daftar Liga Sepak Sawut. Yang lain udah nunggu di bawah.

CUT TO:

Int. Rumah Kyai - Ruang Penerima Tamu - Siang

PAK KYAI duduk di lantai beralas karpet hijau. Di sekitarnya ada Suri, Arifin, dan beberapa orang santri putra dan putri dari pondok. Mereka duduk bersama.

PAK KYAI

Jadi itu rencana kalian?

SURI

Iya, Pak Kyai. Kami juga mau adain sahur on the road. Kami tau, sebelumnya kegiatan ini belum pernah diadakan. Kami mohon pertimbangannya.

(Ke Santri lainnya)

Kami juga mohon bantuan temen-temen pondok untuk kegiatan bazar santri.

PAK KYAI

Usul kalian sementara waktu diterima dulu. Nanti Pak Kyai bicarakan lagi sama Dewan Asatid.

SURI

Baik, Pak Kyai. Terima kasih. Kalau begitu kami mohon pamit dulu.

Suri, Arifin, dan santri lain berdiri sambil mencium tangan Pak Kyai dan memberi salam, lalu pergi meninggalkan ruangan.

Dari pintu Pak Kyai melihat mereka pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai sepeda. Sesaat kemudian muncul MBAH KYAI berdiri di sampingnya.

MBAH KYAI

Mereka ada perlu apa?

PAK KYAI

Mbah Kyai? Tadi mereka ajukan kegiatan Ramadhan, ada usul mengadakan sahur on the road. Saya dengar juga mereka mau ikut Liga Sepak Sawut.

MBAH KYAI

(Tersenyum.)

Generasi muda seperti mereka penuh semangat, punya banyak harapan dan impian. Itu tugas dan tanggung jawabmu membimbing mereka.

Pak Kyai mengangguk pelan.

CUT TO:

Int. Sekretariat Liga Sepak Sawut - Lobby - Siang

Dari selembar poster Liga Sepak Sawut 2018 di dinding, terlihat keramaian tim sepak sawut yang hendak mendaftarkan diri. Mereka berbaris rapih di depan meja pendaftaran. Panitia pendaftaran melayani peserta yang mendaftar.

Naila, Hasna, Irma, FIRMAN, DIAH dan ODY memasuki lobby. Mereka terkejut melihat banyaknya tim sepak sawut yang mendaftar. Saat berjalan menuju meja pendaftaran yang ramai calon peserta, mereka berpapasan dengan Indra dan timnya yang memakai jaket Ponpes At-Taqwa dan hendak beranjak keluar. Indra dan timnya berjalan dengan angkuh dan sombong.

CUT TO:

Ext. Jalan Pedesaan - Sore

Suri dan Arifin bersepeda menyurusi jalan.

SURI

Makasih, udah temeni aku ketemu Pak Kyai sama temen-temen dari pondok.

ARIFIN

Sama-sama, itu kan demi kelancaran kegiatan kita juga.

Suri tersenyum, terlihat sangat cantik. Arifin menundukkan pandangannya dari Suri. Namun tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, keduanya salah tingkah. Mereka berusaha tidak saling bertatap muka, namun sesekali Arifin melirik Suri.

CUT TO:

Ext. Perkebunan Kelapa - Sore

Tim Indra 1 memanjat pohon kelapa. Indra dan tim lainnya menunggu di bawah. Beberapa butir pohon kelapa tua berjatuhan di tanah. Dengan memakai golok, mereka mengupas kulit kelapa dan membuang isinya. Beberapa butir sabuk kelapa mereka rendam di ember berisikan minyak tanah.

CUT TO:


Jangan lupa follow akun media sosial Simple Scripts.

Tetap Terhubung dengan @simplescriptsid di:

Intagram/TikTok : @simplescriptsid

Twitter/X : @simplescripts22

Terima kasiih.

Sepak Sawut (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang