Ext. Rumah Suri - Halaman Belakang - Malam
Suri berlatih menendang bola dengan memantulkannya ke tembok rumah. Kemudian pintu halaman belakang terbuka, Ummi muncul dari balik pintu, dan melihat Suri masih terus latihan bola.
UMMI
Sudah malem, tidur.
SURI
Bentar lagi Ummi.
UMMI
Iya, tapi sudah malam, nanti sekolahmu gimana?
SURI
Iya, Ummi, sebentaaar lagi...
UMMI
Ya, sudah kalo cape, cepet tidur. Jangan lupa kunci pintunya.
Ummi menutup pintu, sedang Suri terus berlatih bola.
CUT TO:
Int. Ma Ponpes As-salam - Kelas Suri - Pagi
Seorang guru memberikan materi pelajaran bahasa Arab di papan tulis, sambil menjelaskannya kepada para santri yang sibuk mencatat penjelasan dari sang guru.
Di bangku siswa, Suri sesekali menguap. Matanya sesekali terpejam. Ketika rasa kantuk tidak tertahan lagi, kepala Suri rebah di meja. Naila yang duduk di samping Suri terkejut, begitu juga guru dan santri lain.
CUT TO:
Int. Masjid Ponpes As-salam - Ruang Sholat Putri - Sore
Para santri putri duduk di depan Nyai Putri sambil membacakan kitab kuning. Suara mereka terdengar khusyu dan syahdu.
CUT TO:
Seusai wetonan, para santri putri menyalami Nyai Putri, sambil bergegas meninggalkan masjid. Naila menghampiri Suri di sudut ruangan, sementara Hasna, Irma, Diah dan Lili sudah lebih dulu keluar dari dalam masjid. Suri terlihat mengantuk. Sesekali menguap.
NAILA
Buruan. Nanti telat. Kita kan ada meeting sama calon donatur kegiatan Ramadhan.
SURI
Iya, bentar. Kamu aja dulu. Nanti aku nyusul.
Naila bergegas meninggalkan Suri yang sedang melipat mukena. Suri kembali menguap.
CUT TO:
Int. Ma Ponpes As-salam - Ruang Osis - Sore
Arifin, Naila, Hasna dan seorang pria calon donatur, berpakaian batik duduk gelisah menungguh di meja ruang OSIS. Merasa tidak enak, Naila menyeret Arifin menjauh.
NAILA
(Berbisik)
Suri kemana? Liat tuh, dari tadi calon donaturnya udah nunggu.
ARIFIN
Bukan weton bareng kamu?
NAILA
Iya, tapi pas diajak kesini dia bilang nanti dulu.
ARIFIN
Coba telepon!
Naila mencoba menelepon Suri. Tapi tidak ada jawaban.
NAILA
(Ke Arifin)
Enggak diangkat.
CUT TO:
Int. Masjid Ponpes As-salam - Ruang Sholat Putri - Sore
Ruangan sudah sangat sepi, hanya ada beberapa santriwati yang masih mengaji. Di sudut ruangan terlihat seorang gadis tertidur pulas. Gadis itu adalah Suri.
CUT TO:
Int. Ma Ponpes As-salam - Ruang Osis - Sore
Naila mendesah kesal, berusaha tersenyum kepada pria calon donatur kegiatan Ramadhan.
NAILA
Bentar ya, Pak. Saya coba telepon lagi.
Calon donatur itu hanya diam. Wajahnya terlihat jenuh, beberapa kali melihat jam tangannya. Dengan canggung Naila kembali mencoba menghubungi Suri.
CUT TO:
Int. Masjid Ponpes As-salam - Ruang Sholat Putri - Sore
Suri terbangun dari tidurnya, terkejut melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 16:31.
SURI
Astagrifullah. Mati aku!
Panik, Suri langsung menyambar tas mukena dan kitab kuningnya, dan bergegas lari keluar dari dalam masjid.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Koridor - Sore
Dari pintu masuk, Suri berlari menyusuri koridor sepi, dan kelas-kelas kosong, menuju tangga lalu menaiki tangga.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Koridor Lantai Dua - Sore
Suri muncul dari anak tangga, lalu berlari menyusuri koridor menuju ruang OSIS yang berada di ujung koridor.
CUT TO:
Ext. Ma Ponpes As-salam - Depan Ruang Osis - Sore
Sampai di depan pintu ruang OSIS, Suri menarik gagang pintu, namun pintu terkunci. Suri cemas, nafasnya terengah-engah.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...