Kisah Abbi

40 25 21
                                    

INT. RUMAH KYAI - RUANG PENERIMA TAMU - SORE

Suri, Pak Kyai dan Mbah Kyai duduk di lantai beralas tikar. Suri diam, menundukkan wajahnya. Pak Kyai dan Mbah Kyai melihat Suri dengan penuh keprihatinan.

MBAH KYAI

Mbah Kyai sudah dengar semuanya.

SURI

Maafkan saya, Mbah Kyai. Saya...

MBAH KYAI

Sudah, sudah. Mbah Kyai tau apa yang kamu pikirkan.

MBAH KYAI (CONT'D)

Tim sepak sawut sudah masuk final. Sedikit banyak itu karenamu. Tanpa kamu sadari kamu sudah membakar semangat tim sepak sawut bertanding.

MBAH KYAI (CONT'D)

Sepertinya sikap kerasmu itu sama seperti alm. Abbimu saat dia masih muda dulu. Saat dia jadi kapten tim sepak sawut.

Suri terdiam, menatap Mbah Kyai dengan sedih.

SURI

Maksud Mbah Kyai apa?

CUT TO:

FLASH BACK

EXT. LAPANGAN BOLA - MALAM

ABBI SURI saat usia muda, berlari di antara pemain sepak sawut lainnya. Mereka berkejaran memperebutkan bola api.

MBAH KYAI (O.S.)

Abbimu sangat pandai main sepak sawut. Tidak sedikitpun terlihat ketakutan apa lagi keraguan di wajahnya setiap kali menendang bola api. Hatinya penuh keyakinan. Itulah yang membawanya menjuarai banyak pertandingan.

CUT TO:

EXT. JALAN RAYA - SORE

Abbi Suri mengendarai motor menyusuri jalan berliku. Di tikungan yang menurun tajam, tiba-tiba sebuah mobil yang melaju kencang dari arah yang berlawanan menabrak motor yang dikendarainya. Abbi Suri jatuh dari motor, tubuhnya terpental di jalanan, dan kepalanya membentur trotroar. Abbi Suri tergeletak bersimbah darah.

MBAH KYAI (O.S)

Saat itu Abbimu baru saja pulang dari kerja. Sebelum kecelakaan itu terjadi, sebenarnya dia ingin mengikuti pertandingan final Liga Sepak Sawut.

CUT TO:

EXT. JALAN PEDESAAN - PAGI (GERIMIS)

Sebuah tandu jenazah dibopong oleh beberapa orang, diiringi para santri dan pelayat. Ummi yang tengah hamil muda dituntut berjalan mengiringi tandu jenazah, dengan wajah penuh kesedihan.

MBAH KYAI (O.S.)

Kepergiannya bukan hanya membawa duka bagi keluarga yang ditinggalkannya. Tapi juga pesantren ini, dan tim sepak sawut.

(Menghela nafas)

Kepergiannya yang tiba-tiba membuat tim sepak sawut yang sedang menghadapi laga final Liga Sepak Sawut goyah, hingga mengalami kekalahan. Sejak itu, pamor tim sepak sawut Pesantren As-Salam meredup.

CUT TO:

FLASHBACK BERAKHIR

INT. RUMAH KYAI - RUANG PENERIMA TAMU - SORE

Suri menangis mendengar cerita Mbah Kyai.

MBAH KYAI

Mbah Kyai percaya, Abbimu ingin tim sepak sawut menang. Sekarang Abbimu sudah tidak ada. Mbah Kyai harap kamu bisa meneruskan perjuangannya.

Mbah Kyai memberikan sebuah foto tua saat Abbi Suri dengan gembira menerima trophy Liga Sepak Sawut. Suri menangis, menatap foto itu.

CUT TO:

INT. RUMAH SURI - RUANG TAMU - MALAM

Suri memasukkan foto pemberian Mbah Kyai di dalam bingkai. Suri melihat foto-foto alm Abbi. Saat alm Abbi masih muda, mengikuti berbagai pertandingan sepak sawut. Saat Abbi dikerumuni teman-temannya. Juga foto-foto Abbi bersama Ummi. Tak terasa Suri menangis.

CUT TO:

Sepak Sawut (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang