INT. MA PONPES AS-SALAM - RUANG OSIS - PAGI
Arifin, Naila dan Hasna duduk dengan bosan.
NAILA
Prepared sahur on the road, sudah sampai mana?
HASNA
Enggak tau. Yang usulkan Suri.
ARIFIN
Kita enggak mungkin batalin, kita uda ngomong sama yayasan.
Naila dan Hasna terdiam.
NAILA
Gimana kalo Suri kita masukin lagi jadi panitia?
HASNA
Buat apa?. Liat, gara-gara dia acara buka puasa jadi berantakan. Mending kita cari anggota lain.
NAILA
Yang kita butuhkan sekarang pemimpin yang bisa jalani kegiatan ini. Kita udah enggak ada waktu buat cari pengganti Suri, atau anggota baru.
(Menghela nafas)
Satu-satunya orang yang paling tau tentang sahur on the road cuma Suri. Dia udah minta maaf. Kenapa kita enggak kasih Suri kesempatan menyelesaikan apa yang sudah dia mulai? Dengan apa yang sudah terjadi, aku rasa Suri bakal lebih hati-hati.
Arifin dan Hasna saling berpandangan, bimbang dan ragu.
CUT TO:
INT. MA PONPES AS-SALAM - RUANG KEPALA SEKOLAH - PAGI
Arifin, Naila dan Hasna duduk di sofa, di hadapan Pak Imron.
PAK IMRON
Jadi seperti itu permasalahannya?
NAILAIya, Pak. Lagi pula kami anggota tim sepak sawut. Saat ini kami akan menghadapi final Liga Sepak Sawut. Kami sangat sulit mengatur kegiatan ini bila tiba-tiba ada panitia yang mengundurkan diri dalam waktu secepat ini, sedang banyak kegiatan yang akan kami jalankan.
ARIFIN
Kami juga mohon Pak, jangan bubarkan tim sepak sawut. Beri kami kesempatan. Kami janji akan melakukan yang terbaik. Kami ingin mengembalikan kejayaan tim sepak sawut!. Itu yang aku dan Suri inginkan. Yang kami inginkan.
NAILA
Kami kira Suri tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Mohon Bapak pertimbangkan.
Pak Imron menarik nafas berat.
PAK IMRON
Baiklah, karena kalian sendiri yang minta, Bapak izinkan. Dengan syarat Suri hanya membantu selama kegiatan Ramadhan, dan tim sepak sawut kembali berjaya.
Arifin, Naila dan Hasna mengangguk setuju.
CUT TO:
INT. MA PONPES AS-SALAM - KELAS SURI - SIANG
Sambil membaca buku, Suri mencatat di buku tulisnya. Arifin, Naila dan Hasna datang menghampiri Suri dengan agak ragu.
NAILA
Suri bisa kami minta bantu sesuatu?
SURI
(Sambil tetap menulis)
Apa?
Naila melirik Arifin dan Hasna sebelum melanjutkan perkataannya.
NAILA
Kami mau kamu kembali ke OSIS, siapkan sahur on the road.
SURI
Maaf, aku kan bukan anggota OSIS lagi. Aku enggak mau lagi kecewain OSIS ataupun pesantren.
ARIFIN
Sahur on the road itu usulmu. Tidak mungkin tiba-tiba dibatalkan di tengah jalan.
Suri terdiam, tidak lagi mencatat di bukunya.
SURI
Terus kenapa?. Bukan berarti aku harus ikut, kan?.
HASNA
Kamu tenang aja, kami sudah bicara sama Pak Imron, dan Pak Imron setuju.
Suri terkejut menatap Hasna.
CUT TO:
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepak Sawut (Completed)
SpiritualSebuah drama religius bersetting di pondok pesantren. Suri, 16 tahun, Ketua OSIS Pondok Pesantren (Ponpes As-Salam), ingin mempertahankan harga diri dan ponpesnya dengan menjuarai Liga Sepak Sawut melawan Iqbal, kapten tim sepak sawut Ponpes At-Taqw...