23. Break or End?

1.5K 121 8
                                    

Marhaban ya Ramadhan semua, selamat menjalankan puasa besok hari🙌
Cie yang udah sholat tarawih hari pertama🤗

Marhaban ya Ramadhan semua, selamat menjalankan puasa besok hari🙌Cie yang udah sholat tarawih hari pertama🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua pekan terlewati sudah. Sisa satu pekan lagi, Dewa akan kembali ke Jakarta. Ya, dia hanya ditugaskan selama tiga minggu karena harus mempersiapkan acara pernikahannya dengan Selina. Dan tinggal lima minggu lagi waktu yang dimiliki Dewa untuk membatalkan pernikahan itu.

Demi sebuah rindu yang ingin segera bertemu, Dara nekad menyusul Dewa tanpa sepengetahuan cowok itu. Setelah mendapat kabar dari Dokter Shanna bahwa rombongan dokter psikolog akan pulang lebih dulu, Dara buru-buru menghubungi Maxim agar menyiapkan pesawat pribadi untuknya. Mungkin dia dan Selina akan saling berpapasan ketika di atas awan nanti.

Celana jeans denim serta kaos putih polos menjadi setelan Dara kali ini. Rambutnya tergerai panjang dengan kaca mata hitam menempel di wajah. Dara bersama Bumi dan Angkasa sudah berada di dalam pesawat pribadi Maxim. Dia tidak pergi dengan tangan kosong. Di bagasi pesawat ada sejumlah barang bantuan. Sementara di depan kursinya, ada box besar berisi mainan untuk Saga. Semuanya dipersiapkan secara mendadak. Dara sedikit kecewa karena dirasa semua itu masih kurang.

"Ra, temen gue udah kasih kabar, besok pagi dia bisa jemput, terus antar ke lokasi Dewa tugas," ucap Bumi yang duduk di kursi sebelah. Tersekat oleh ruang kosong untuk berjalan.

"Kenapa nggak habis mendarat aja kita langsung ke sana?" tanya Dara mencebikan bibirnya.

"Kita sampai pasti udah malem. Aksesnya juga masih susah. Di hotel dulu istirahat, biar besok ketemu Dewa nya udah seger," tukas Angkasa.

"Ya udah deh," balas Dara menurut. Dia kembali memandang awan putih yang sudah bersemu jingga. setidaknya satu jam lagi dia akan sampai di kota Palu. Menginap semalam di hotel, lalu menemui Dewa keesokan harinya. Senyum tipis di bibir Dara tidak bisa berbohong, dia memang sangat bahagia akan pertemuannya dengan kekasihnya itu.

Enam puluh menit berlalu dengan cepat. Pesawat telah mendarat dengan selamat. Dara sudah ditunggu kedatangannya oleh sopir sewaan menuju hotel yang letaknya tidak jauh dari bandara tersebut. Barang-barangnya telah dinaikan ke atas mobil. Cukup banyak, karena niatnya, Dara akan berada di sana satu minggu lamanya, agar nantinya, dia bisa kembali ke Jakarta bersama Dewa. Sementara barang-barang bantuan sudah dibawa oleh mobil pickup relawan yang dihubungi Bumi secara diam-diam tanpa sepengatuhan Dewa.

Langit pun menggelap sempurna. Dan Dara juga sudah sampai di hotel tempatnya akan menginap. Setelah beberapa saat Bumi mengurus di bagian resepsionis, akhirnya mereka mendapat kunci kamar yang sudah di pesan sama mendadaknya dengan pesawat yang ditumpangi mereka.

Dara berjalan sendiri. Memegangi ponsel dan keycard nya. Sementara kopernya dibawa oleh Bumi dan Angkasa. Bukan Dara yang meminta, merekalah yang menawarkan diri dengan sedikit memaksa.

"Taruh depan pintu aja, nanti biar gue yang masukin," ucap Dara. Dia sudah berdiri di depan kamarnya. Bumi dan Angkasa mengangguk. Meletakan dengan hati-hati koper tersebut.

ADARADEWA2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang