21. One Problem Solved

1K 111 106
                                    

Haiii....
Selamat malam minggu..

Selamat malam minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

***

Perasaan Dewa menjadi tidak karuan saat dia melihat betapa dekatnya Dara dengan Abian. Rangkulan tangan serta senyum lebar yang Dara perlihatkan seolah sudah menyingkirkan amarah yang dulu sempat berkobar.

Dewa masih ingat betul, bagaimana teguhnya Dara untuk tetap memenjarakan Abian meski dia tidak hadir langsung dalam persidangan. Perlakuan Abian pada Dara di detik-detik terakhir dia ditangkap, menjadi yang paling membekas hingga memunculkan dendam besar Dara pada cowok itu.

Namun dalam waktu lima tahun, semuanya seolah terlupakan. Dara tidak mungkin memaafkan semudah itu, apalagi ini menyangkut nyawa seseorang yang tidak mungkin kembali.

"Abian nggak mungkin cerita soal siapa yang sebenarnya membunuh Segara, kan?" beo Dewa. Dia menjauh dari rekannya, menyendiri di antara semak belukar yang runtuh akibat sapuan air laut.

"Kok tumben masih sore udah telepon, mana tanpa kirim pesan dulu pula. Kenapa?" Dara bertanya dari sebrang telepon setelah Dewa mendadak menghubunginya.

Bingung harus berkata bagaimana, Dewa langsung mematikan panggilan tersebut. "Gue nanyanya gimana. Masa langsung to the point. Ra, kamu kenapa bebasin Abian. Ahh, yang ada Dara malah curiga, lagi."

Dewa berjalan bolak balik sambil memukulkan ponselnya ke telapak tangan. Belum sempat menemukan caranya, Dara balik menghubunginya.

"Kok mati?" tanya Dara merengek.

"Maaf, By, sinyal," jawab Dewa berbohong.

"Ouh... tadi pertanyaan aku belum dijawab. Kok tumben hubungin aku nggak pake kirim pesan dulu?"

"Hmmm nggak papa. Lagi pengin langsung aja. Emang kenapa, kamu sibuk?" tanya Dewa balik. Dia mulai tenang, berjongkok diantara ilalang. Tangannya tidak bisa diam, memainkan serpihan kayu atau mencabuti rumput kering yang ada.

"Nggak kok."

"Kirain. Oh ya, By... Abian kok bisa bebas, kan hukumannya masih lima tahun lagi?"

"Udah aku duga kamu bakal nanya ini. Kamu pasti udah liat postingan itu. Aku cabut tuntutannya, Dewa. Dibantu Om Maxim sama Om jason. Aku pikir semuanya udah cukup, Abian udah nyesel. Lagipun ditahan sampai sepuluh tahun juga nggak akan bikin Segara balik. Semua orang sudah ikhlas. Aku cuma pengin semuanya kembali seperti dulu."

"Secepat itu kamu berubah pikiran?" Dewa bertanya dengan bingung yang teramat sangat.

"No. Aku udah mikirin ini dari lama. Dan semakin yakin saat aku ngunjungin dia sekitar satu bulan yang lalu. Gimana tertekannya Abian karena terus dirundung sama penghuni satu selnya. Dia masih muda. Kalau nunggu lima tahun lagi, yang ada sulit untuk membangun masa depannya."

ADARADEWA2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang