awal perkenalan

29 2 0
                                    

Di pare kediri

Aku dan rara baru saja sampai di kediri, mengunggu pakde yang menjemput kami akan mengantar kami ke tempat kursusan kami.

Ada seorang laki laki yang sedikit gempal berdiri di dekat kami, ku perhatikan dia melirik rara terus, sepertinya dia menyukai rara. Aku coba untuk membuka pembicaraan dengannya.

"dari mana mas? Mau kursus juga? Nama kursusannya apa?" tanyaku kepadanya. Rara menyenggol kakiku mencoba menghentikan aku bicara dengan orang asing.

"iya nih kak, saya dari bogor kak, saya raffi, kakak berdua darimana? Namanya siapa? Saya kursus di dafodil kak. Kalo kakak sendiri?" ujarnya, memperkenalkan diri.

"saya reyna, kalo dia rara. Kita dari jakarta mas, kalo kita kursus di british, tau gak?" tanyaku.

"owh, itu di depan camp saya kak, kakak udah ada yang jemput? Kalo gak, mau saya minta temen saya yang jemput sewa mobil mau kkak?" tawarnya.

" udah kok mas. Makasih" ujarku. Selanjutnya dia banyak bercerita tentang kursusan di kediri, ya walau sebenernya dia lebih memperhatikan rara. Semoga rara tau bahwa aku ingin dia bergaul dengan luas.

Akhirnya teman raffi datang menjemputnya dan begitupun kami. Sepanjang perjalanan aku takut tidak bisa bergaul. Aku sadar diri bahwa aku termasuk perempuan aneh yang sulit bergaul sebenarnya, tapi aku bisa menjadi teman yang baik begitu punya teman.

Aku ternyata begitu takut, orang disini baik sekali, baru 1 orang yang aku merasa kurang nyaman, yaitu admin british, bang kenan. Kenapa begitu, karna dia begitu liar, dan begitu menyebalkan. Tapi dia admin, mau tidak mau aku harus berurusan dengan mereka.

Hari ini sudah hari ketiga di pare, dan aku mulai terbiasa dengan rutinitas disini serta berbahasa inggris dengan teman 1 camp, tapi itupun hanya sepatah dua patah kata. Aku takut salah bicara, walaupun pasti mereka pasti akan membetulkan tetap saja aku malu jika aku salah bicara, ditambah umurku paling tua kedua setelah kak sheza.

Malam ini acara camp program malamnya adalah public speaking. Ada tema di tiap 2 minggu sekalin, ada yang pembicara, ada yang pentas hiburan. Sepertinya ini untuk melatih keberanian kami dalam berbicara didepan umum. Dan tema kali ini kerajaan, kami berdua tidak tahu apa yang harus kami kenakan, akhirnya kami kena bedak di muka sebagai hukuman diawal acara. Acara berlangsung, diakhir acara kami dibagi tugas untuk acara public speaking 2 minggu lagi, dan aku ditunjuk sebagai hiburan, dan rara sebagai pembicara atau speaker.

Saat aku hendak kembali menuju ke camp, aku menemani temanku - putri - yang ingin mengambil foto studio british ke orang yang bernama farhan. Rara sudah lebih dulu kembali ke camp bersama sama teman yang lainnya. Entah kenapa, aku sangat merasa tidak nyaman ikut putri tapi aku sudah berjanji. Saat menunggu putri memilih foto yang ada, aku di ajak bicara oleh seorang laki laki yang aku tidak tahu namanya - aku hanya mengira ira namanya adalah farhan.

" hai kak, you like write novel?" tanyannya. Sungguh aku takut salah dalam menjawab.

"hehe, ya" hanya itu yang bisa ku katakan, aku berharap putri segera mengajak pulang ke camp putri.

" can you talk to me about your novel" ujarnya, aku bingung menjawab, aku berpura pura tidak meendengarnya, berharap dia tidak bertanya lagi, atau setidaknya menggajak aku bicara diluar camp, sungguh aku tidak bisa menjawab dengan bahasa inggris.

"sorry, ya, my novel talk about time traveller. Hehe." Jawabku sambil tersenyum masam. Ya tuhan ingin segera pulang.

"do you like traveller?" ujarnya lagi. Haduh, aku ingin memotong pembicaraan, putri pun sudah duluan meninggalkan aku tanpa kabar, ingin ku rutuk dia. Saat aku akan menjawab, ada seseorang manggilnya.

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang