Reyna POV
Sore ini aku terkejut mendapatkan telp dari tiara. Untuk apa lagi perempuan ini menghubungi aku.
"Assalamualaikum, ada apa ya tiara?" Ujarku masih dengan sopan.
".........."
"Aku masih kerja, paling selesai jam 7 malam, ada apa?"
".........."
"Oke ketemu ditempat aku nginep aja ya, nanti aku shareloc."
"..........."
"Oke, walaikumsalam"Dia ingin bertemu, untuk apa? Untuk membuat perhitungan. Baik lah, akan aku buat rusak wajah wanita itu jika dia masih mengancamku. Aku melanjutkan pekerjaanku.
--------------
Setelah pulang kerja, ini lah saatnya aku berperang dengan tiara. Dan disinilah tiara duduk di kursi di kamarku."Jadi apa yang mau kamu bicarakan kak?" Ujarku sopan
"Bagaiman kerjaanmu? Lancar kah?" Tanyanya basa basi
"Lancar dan mungkin kalo sesuai rencana aku bisa pulang lebih cepat." Ujarku tegas.
"O... apa kamu sudah bertemu dengan dia?" Tanyanya
"Siapa? Suamiku kan dijakarta kak."
"Farhan, siapa lagi. Dia disurabaya bukan? Bukankah ini kesempatan emas kamu untuk merajut kasih kembali dengannya?" Tanyanya selidik"Kamu tau dari mana tentang farhan?" Tanyaku bingung.
"Reyna, aku sudah bilang akan merebut suamimu bukan, aku tahu semua masalah rumah tanggamu. Tenang bukan tirta yang bicara. Boleh aku kasih kamu penawaran?" Ujarnya sambil tersenyum licik.
"Kamu disini bersenang-senang dengan farhan dan aku dijakarta bersama tirta. Bagaimana? Aku yakin farhan akan dengan senang hati meladenimu."ujarnya"Hahaha.... kak, kamu kira semudah itu membujuk aku untuk mengkhianati mas tirta?" Ujarku tegas
"Kamu tidak mencintainya bukan? Aku bisa membantumu jika kamu mau, aku tahu alamatnya dimana." Tawarnya.
"Silahkan kakak keluar jika hanya untuk membicarakan itu." Ujarku tegas.
"Apa kamu sudah mencintai tirta?" Tanyanya kembali.
"Apa urusanmu" jawabku tidak mau kalah.
"Apa kamu masih mencintai farhan?" Tanyanya.
"Tidak" jawabku tegas.
"Kamu itu lucu rey, kamu ragu untuk mengatakan cinta ke tirta. Apa yang kamu takutkan? Kenapa kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku tentang tirta secepat kamu menjawab pertanyaanku tentang farhan?" Cecarnya
"Biarkan waktu yang membuka rasa itu kak. Aku nyaman bersamanya. Apa itu saja tidak cukup?" Tanyaku
"Jika menurutmu cukup, hati-hati tirta akan aku rebut bahkan sebelum kamu menyadari perasaanmu terhadapnya. Aku pamit." Ujarnya sambil meninggalkan kamarku.Aku mencoba mencerna segala ucapan tiara, apa aku salah bersikap seperti ini.
---------------------
Farhan POV"Kamu mau kemana han?" Tanya intan
"Menemui teman sebentar." Ujarku ketus.Aku sudah berjanji dengan tiara untuk bertemu hari ini. Aku ingin berterima kasih kepadanya.
"Hai. Gimana kabar?" Tanya tiara saat kami bertemu.
"Baik, lo kapan sampe?" Tanyaku.
"Tadi sore. Gimana sudah ketemu reyna? Bagaimana sikapnya terhadapmu?"
"Ya begitu lah masih dingin tapi jauh lebih baik. Ya semoga gw bisa naklukin hatinya kembali." Jelasku kepadanya.
"Boleh gw saranin bro. Mending lo lepasin dia. Lo cuma menganggap dia sebagai piala yang harus rebut dari tirta." Pintanya.
"Lo temen gw bukan sih. Kok gak bantuin gw."ujarku"Gw kenal tirta lebih dari pada siapapun, gw liat gimana dia bersikap ke reyna gw tau dia bener2 cinta sama dia dan gw rasa dia tulus." Ujarnya membela tirta
"Lo gak tau reyna gak bener-bener suka sama tirta, dia cuma cinta sama gw." Ujarku tak terima.
"Terserah lo kalo lo belum nyerah, lo buktiin omongan gw mumpung reyna lagi disini. Gw yakin lo gak akan bisa dapatkan dia bro. Udah yak gw harus balik." Ujarnya pergi meninggalkanku.Akupun kembali ke kost, memikirkan ucapan tiara barusan. Apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan bahwa reyna masih mencintaiku.
---------------------
Tirta POVAku sudah tidak tahan menahan rasa rindu ini, aku mencoba menghubungi reyna. Aku ingin mengatakan aku rindu. Tidak diangkat. Aku coba kembali. Tidak diangkat kembali.
Apa kamu masih sangat marah padaku rey, aku rindu kamu rey. Aku tidak boleh menyerah. Aku hubungi lagi, tidak diangkat kembali. Sepertinya aku harus kesana segera. Aku melihat kalender, dan aku sudah tekadkan, besok aku ambil jadwal kereta jam 2 pagi. Aku sudah menghubungi kepala sekolah meminta ijin mengajar 2 hari. Aku harus menemuinya rinduku sudah tidak terbendung, perduli aku harus menjelaskan tentang tiara.
---------------
Reyna povSiang ini, aku mendapat istirahat lebih, pekerjaan hari ini sudah selesai. Aku ingin berjalan sedikit sekitaran kantor, tiba-tiba farhan menghubungiku. Menawarkanku untuk berjalan-jalan sekitar kota surabaya. Aku fikir daripada sendiri lebih baik dengannya bukan. Aku mengiyakan. Tak lama farhan datang.
"Ayo, ini helm, siap untuk petualangan hari ini ya." Ujarnya
"Oke" ujarkuKami berjalan-jalan keliling kota surabaya. Aku hanya merasa seperti berjalan-jalan dengan teman lama. Tanpa ada perasaan lain. Tiba-tiba farhan mengajak aku mampir ke stasiun untuk makan di warung soto yang kata farhan disana sangat enak.
Saat makan tiba-tiba farhan menggenggam tanganku.
"Rey, maukah kamu menerimaku kembali?" Ujarnya
"Gila, aku memaafkan kamu dan menerima dekat seperti ini bukan karna aku mempunyai rasa kepadamu. Aku hanya menganggapmu temanku." Ujarku kepadanya.
"Jika hanya menjadi teman bisa terus dekat denganmu, aku mau. Namun apakah ada 1 kesempatan untukku dihatimu seperti dahulu?" Tanyanya memelas
"Aku rasa tidak. Kamu terbaik. Semoga kamu bisa menerima perasaanku."ujarku dengan lembut.
"Baik lah. Maaf jika aku seperti memaksa." Ujarnya menerima.Aku makan dengan perasaan tidak enak terhadapnya. Setelah makan, aku mengajaknya untuk kembali ke hotel. Saat turun aku dari motornya. Tiba-tiba dia mencium keningku. Aku terkejut.
"Sebagai tanda pertemanan." Ujarnya sambil tersenyum. Tanpa terduga, ada sebuah suara memanggilku yang sangat familiar selama 1 tahun ini. Aku menoleh kebelakang. Dan benar saja tirta memanggilku. Aku begitu terkejut melihatnya ada disurabaya.
"Mas? Kapan kamu datang?" Tanyaku terkejut.
"Hai farhan apa kabar?" Tanyanya kepada farhan tanpa menghiraukan pertanyaanku.
"Baik. Lo gimana kabar?" Ujarnya
"Gw baik apa lagi melihat istri gw sepertinya bahagia disini." Ujar tirta ketus.
"Oke, gw balik ya. Rey, tirta." Ujarnya meninggalkan ku."Ayo mas kita ke kamarku. Kamu sampai kok gak kabarin?" Ujarku, tirta diam seribu bahasa, aku tahu dia marah padaku. Aku bisa apa.
>hayo apa yang bakal terjadi ya ?<
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
RomanceBerawal dari kisah cinta periode kampung inggris pare, hingga berujung cinta gila yang berusahan memisahkan cinta sejati.