Reyna pov
Ibuku datang kerumah pagi tadi sebelum kami berangkat kerja. Beruntung aku sudah mengisi semua kebutuhan rumah kemaren sore dan beruntungnya kamar tidurku sempat ku ganti spreinya tadi malam dan semalam kami tidak melakukannya lagi. Aku sudah membayangkan bagaimana keadaan rumah saat aku pulang kerja nanti, beruntungnya aku minta tirta untuk menjemputku saat pulang tadi.
Dan benar saja, keadaan rumahku seperti habis kena badai. Dapur berantakan penuh piring kotor, kamarku sudah dikuasai oleh ibuku, rasanya lelahku bekerja bertambah 5 kali lipat. Semoga saja tirta mengerti tingkah laku ibuku.
"Reyna, ambilin mama air dong." Pintanya saat aku sedang mencuci piring.
"Iya bentar." Jawabku. Tiba-tiba tirta menarik piring yang sudah ku cuci.
"Sudah sana ambilin air buat mama, ini biar aku lanjutin mungkin dia kangen sama kamu." Ujarnya penuh pengertianAku mengantar air minum untuk mama, tanpa disangka mama bertanya.
"Kamu udah masak? Malem ini masak apa kamu? Jangan asin-asin, tadi masakan kamu gak kemakan sama mama, jadinya bapak kamu masak lagi deh." Perintahnya kepadaku.
"Iya" jawabku.Ini lah yang aku malas dari ibuku, selalu mengatur semua hal. Cuma kembali lagi, aku malas berdebat dengannya untuk hal kecil seperti ini. Aku kembali kedapur dengan wajah datar.
"Kamu kenapa sayangku?" Tanya tirta sambil menyusun piring yang sudah aku cuci.
"Mama minta aku masak, buat makan malem" ujarku.
"Lah lauk tadi masih ada kok sayang, masih banyak lagi. Mau masak apa?" Tanya tirta.
"Tumis kangkung aja lah yang cepet sama dadar telor." Ujarku kepadanya.
"Iya sini aku bantuin masaknya." Pintanya. Aku menggeleng.
"Kamu didepan aja temenin bapak, biar aku yang masak, nanti aku di tegor bapak lagi gara-gara biarin kamu bantu didapur." Ujarku sambil menuruhnya menemani bapakku di teras rumah.Aku memasak sendiri, sungguh aku sangat membenci saat seperti ini. Ibuku tetap saja mengatur semua milikku. Aku yakin nanti malam pasti dia meminta aku untuk memijitnya hingga dia tertidur. Semoga saja tirta tidak marah, karna pernah ibuku menginap dan ibuku meminta aku mijitnya sampai dia tertidur hingga membuat aku tidak tidur semalaman yang berakhir aku lemas seharian dan yang aku lihat tirta agak kurang suka saat itu. Semoga saja kali ini tidak.
Selesai masakanku, kami semua makan bersama, ibuku, bapakku, tirta dan aku. Ya walau hanya lauk sederhana namun itu lah yang bisa aku hidangkan. Selesai makan dugaankupun terjadi.
"Rey, nanti pijitin kaki mama dong, mama mau gak bisa tidur nih udah ada kali 2 bulan kamu gak mijitin mama." Ujarnya kepadaku. Aku hanya mengangguk iya.
"Tirta, malam ini kamu tidur di ruang depan sama bapak ya, mama tidur sama reyna ya, salah sendiri ngontrak rumah cuma punya kamar 1, udah gitu acnya cuma dikamar doang lagi. Mama kan gak kuat panas tirta, yang ada nanti mama masuk angin kalo kegerahan." Ujarnya kepada suamiku. Ku lihat tirta hanya tersenyum mengangguk.
"Reyna mandi dulu ya ma, baru nanti pijitin mama, gerah ini." Ijinku.Aku perlu menyiram kepalaku yang panas akibat kelakuan ibuku kepada tirta. Dalam hati aku berdoa agar tirta memahami ibuku. Selesai mandi aku segera kekamar untuk memijit ibuku. Rasany lelah sekali badan ini, namun aku harus melakukannya.
"Rey, kamu tinggal bareng mama aja sih, daripada ngontrak begini, nanti uang kontrakakannya kamu kasih mama, nanti mama simpen buat dp rumah kamu sama tirta. Gaji kalian kan gak gede, ya kan?" Ujar mama. Aku diam sejenak.
"Nanti aku bilang mas tirta ma." Jawabku sekedarnya.
"Mama yang ngomong juga gak papa, tirta pasti bakal setuju kalo mama yang bilang. Lagian kamar rendra kosong sekarang semenjak dia kerja di bandung." Rayu mama.
"Gak usah ma, aku aja yang bilang. O iya, rara berapa lama tugasnya?" Tanyaku mengalihkan pembicaran.
"Kayaknya 2 minggu deh, tenang aja rey, lusa mama pulang kok, tukang bersih-bersih mama lagi pulang kampung 2 hari, makanya mama kesini disana sepi. Nanti dia dateng baru mama sama bapak pulang. Gak papa kan?" Tanyanya kepadaku.Tanpa aku jawabpun mamaku tetap akan mengikuti kemanuannya. Aku hanya mengangguk mengiyakan. Tak lama kemudian mamaku tertidur pulas. Aku mengintip melalui pintu kamar melihat tirta yang tidak bisa tidur sepertinya. Aku kembali ketempat tidur, dan tidur dibawah kaki mamaku.
---------------------------
Farhan POVAku sepertinya harus membatalkan rencana ke jakarta untuk menemui reyna. Aku merasa bersalah kepada intan akan perbuatanku kemarin. Namun entah mengapa, aku terbayang-bayang wajah reyna dahulu saat di kediri. Aku harus mengakuinya bahwa aku mencintainya. Aku memikirkan segalanya dengan hati-hati.
Aku kembali membuka aplikasi WHATSAPP mencari kontak reyna, aku belum sempat mengirim pesan untuk bertemu. Entah mengapa tiba-tiba tangan ini mengirim pesan mengajak bertemu reyna. Hatiku berkata, setidaknya aku harus mencoba 1 kali saja saran alvar agar aku bisa mendapatkan reyna. Aku yakin reyna tidak benar-benar mencintai tirta dan dia masih mencintaiku.
Semoga reyna membalas pesanku. Tanpa menunggi reyna membalas pesan, aku segera memesan tiket ke jakarta untuk keberangkatan 3 hari lagi dan hotel dijakarta untuk menginap 4 hari. Semoga pilihanku ini tepat semoga reyna masih mau menerimaku dan meninggalkan tirta.
>hayo, kira-kira gimana ya kelanjutannya... terima kasih sudah membaca... semoga suka..<
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
RomanceBerawal dari kisah cinta periode kampung inggris pare, hingga berujung cinta gila yang berusahan memisahkan cinta sejati.