Reyna POV
"Kalo mas ceraikan kamu, apa kamu akan kembali ke farhan, dek?" Ujarnya dengan lirih.
Aku terdiam, bingung dengan pertanyaanya. Sikapnya sejak tadi pulang pun cukup aneh.
"Kamu kenapa mas? Kamu abis dari mana?" Tanyaku tegas.
"Jawab pertanyaanku dek, apa kalo kita pisah kamu akan kembali kepada farhan." Ujarnya kembali.
"Gak, aku gak akan kembali kepada farhan. Karna bagiku menikah hanya 1 kali seumur hidup. Lagi pula, jika kamu ingin pisah sekalipun, aku akan pertahankan mas." Ujarku jelas tanpa ragu.
"Bukan karna kamu cinta aku?" Tanyanya kembali.
"Kamu tahu bedanya cinta dan sayang menurut aku?" Tanyaku, dia mengeleng."Untukku, cinta itu lebih kepada aku ingin memilikinya, menggunakan nafsu, apapun itu, termasuk terhadap allah, aku cinta allah, aku ingin didekatnya, aku ingin memilikinya sebagai tuhanku, aku nafsu untuk beribadah kepadanya agar dia mendengarkanku seorang. Dan aku tidak mencintai orang yang aku nikahi. Jika terhadap tuhan, cinta itu harus karna dia yang menciptakan. Tapi untuk mahluknya aku lebih meyakini sayang. Dan aku menyayangimu mas." Ujarku.
"Kamu cinta farhan?" Tanyanya
"Dulu ya, sebelum aku sadar bahwa aku salah sudah mencintainya seolah-olah aku tidak bisa hidup tanpanya, sebelum aku sadar bahwa manusia lebih baik mencintai tuhannya agar damai. Lagi pula jika cinta kepada manusia, menurut aku, apa baik mencintai allah dan mencintai mahluknya juga?" Ujarku.Dia pun menangis tersedu-sedu sambil memelukku. Aku mengusap rambutnya yang hitam dan halus. Aku merasa seperti seorang kakak yang menasihati adiknya.
"Tadi uang aku hilang, pas isi bensin sepertinya jatuh 100 ribu, rey." Ujarnya, aku terkejut mendengarnya. Ingin tertawa tapi aku takut dia semakin sedih.
"Ampun deh mas, kok bisa begitu sih? Itu cuma uang. Ngapain kamu tangisin" ujarku sambil tertawa. Entah mengapa aku merasa dia menutupi kesedihannya sendiri."Mas, tadi aku ditelp mama, mama nanyain soal keputusan kita, aku bilang kalo kita gak mau, kita tetep ngontrak. Soalnya tempat kerja aku jauh aku bilang gitu. Trus aku bilang juga mungkin nanti kalo aku hamil dan punya anak nanti baru pindah kesana gitu. Gak papa kan mas?" Ujarku hati-hati.
"Iya gak papa kok, nanti aku juga ngomong sama mama deh. Kita jadi jalan gak?" Tanyanya.
"Jadi dong, mas gak papa emang?" Tanyaku memastikan.
"Gak papa kalo kamu cepet bangun, kalo kamu masih betah aku pangku jadinya apa apa nanti. Emang mau nanggung resiko apa?" Tanya kepadaku. Aku bingung dengan ucapannya.
"Maksudnya?" Tanyaku bingung.
"Kalo kamu terus dipangkuan aku, nanti aku kepengen. Emangnya kamu mau bantuin aku biar gak pengen lagi dek?" Ujarnya sambil senyum jail.Aku segera bangun dari pangkuannya. Tapi ditahan olehnya.
"Tadi nyuruh bangun, sekarang di...." tiba-tiba saja tirta menciumku dengan lembut. Aku segera mendorongnya.
"Mas, udah ah. Aku mau siap-siap biar kita jalan." Ujarku memberhentikannya. Dia pun melepaskanku.
"Bantu aku bentar yuk" bisiknya sambil menarik diriku.
---------------------
"Mas, lain kali kalo aku lagi bulanan, gak mau deket-deket ah. Aku repot jadinya tau." Ujarku cemberut setelah 'membantunya' tadi.
"Ya kamu menggoda aku terus...weee... ayo jalan. Ngomong-ngomong kapan kamu selesai bulanannya?" Ujarnya sambil tersenyum menggodaku.
"Kita makan bakso aja ya... aku malas jalan jauh-jauh mas." Pintaku. Iya mengangguk setuju.
------------------
Farhan POV
Aku berjalan-jalan diaeral kota tua sendirian. Otakku mencoba mencerna semua ucapan tirta tadi. Aku akui aku salah tidak memberikan reyna keputusan hanya karna rasa takut ku akan sebuah hubungan. Saat sedang duduk melamun, tiba-tiba ada seseorang menepuk punggungku.
"Farhan?, yey bener kan kita jodoh. Lagi apa disini?" Tanya seorang wanita yang wajahnya aku pernah temui tapi aku lupa dimana.
"Siapa ya? Maaf saya lupa beneran." Ujarku.
"Tiara, yang dikereta. Gimana udah ketemu sama reyna?" Tanyanya ceria. Aku ingat dia wanita yang membaca tulisan reyna dikereta.
"O.. iya saya ingat. Udah tapi emang jodoh tidak ada jalanya diantara kami. Haha" ujarku miris.
"Kok gitu? Coba cerita sama aku, kamu sendiri kan? Aku juga sendiri." Ujarnya ramah kepadaku. Aku mengangguk mengiyakanAkupun bercerita tentang yang terjadi secara singkat tentang yang terjadi.
"Kalo gitu kenapa gak sama aku aja? Hahaha... boleh gak aku liat reyna itu seperti apa?" Pintanya kepadaku. Entah mengapa dia membuatku nyaman untuk bercerita. Aku memberinya hpku yang sudah memperlihatkan foto profile whatsappnya yang dia bersama tirta.
"Ini suaminya? Aku kenal ini, namanya tirta bukan?" Ujarnya kepadaku. Aku mengangguk mengiyakan.
"Dia mantan pacarku saat kuliah dulu. Kalo dia milih tirta ya wajar sih. Tirta itu sabar pengertian pula." Ujarnya kepadaku."Ya gak perlu banding2kan juga kali." Ujarku kepadanya.
"Kamu benar-benar mencintai reyna?" Ujarnya kepadaku.
"Iya" jawabku singkat."Aku bantu kamu untuk mendapatkan reyna. Tapi kamu harus janji untuk menjaga dia dengan sungguh-sungguh." Ujarnya. Dan aku kembali mengangguk.
"Eh tapi ini gak kriminal kan?" Ujarku sungguh-sungguh.
"Gak kok. Minta nomor kamu biar bisa kita komunikasi." Ujarnya. Setelah itu kami saling bertukar nomor.Hatiku kembali ceria setelah mendapatkan ide dari tiara. Aku pun segera kembali ke hotel untuk mempersiapkan diri.
-----------------
Reyna povSepanjang perjalanan aku memeluknya dari belakang. Dia mengendarai motor dengan santai. Aku nyaman memeluknya seperti ini. Tiba-tiba aku mempunyai ide gila yang ingin aku lakukan saat ini.
"Woy.... orang-orang... reyna udah punya suami nih..." teriakku sambil memeluk tirta.
"Rey, kamu ngapain sih?" Tanya tirta sambil terus fokus terhadap jalanan.
"Namanya tirta, orangnya yang ini nih, ganteng kan?" Teriakku lanjut.
"Hahaha, kamu ngapain sih?" Tirta tertawa mendengar ucapanku.
"Jangan coba-coba deketin apa lagi ngerebut dia ya, nanti reyna amuk baru tau rasa loh... hahaha...." ujarku sambil tertawa.
"Reyna kasih pengumuman mas, biar tau kalo reyna udah nikah, trus suaminya ini nih... woooo..." teriakku sambil mengeratkan pelukanku.Sungguh aku berharap hubungan kami seperti ini tidak ada masalah lagi didepan yang menghalangi kami.
>sory cuma dikit, semoga suka.... hayo ada ide gak kira-kira rencana farhan dan tiara terhadap tirta dan reyna apa ya?<
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
RomanceBerawal dari kisah cinta periode kampung inggris pare, hingga berujung cinta gila yang berusahan memisahkan cinta sejati.