Farhan POV
Malam ini aku sudah banyak bercerita kepada alvar. Reaksi reyna lebih dari yang aku duga. Aku dalam keadaan setengah sadar, memandang fotoku bersama reyna saat dihari terakhir dikediri. Tanpa disangka aku ditelp oleh reyna.
"Halo iya reyna?" Ujarku antusias
"......."
"O... ada apa tirta? Reyna sudah pulang" jelasku kepada tirta
"......"
"Bisa, saya disini 3 hari kok, oke besok siang di tempat kemaren aku ketemu sama reyna oke."Jujur aku bingung apa yang ingin dbicarakan oleh tirta. Apa reyna memberi tahu perlakuanku kepadanya. Tak lama kemudian aku terlelap sambil memandangi foto aku dan reyna.
------------------
Reyna pov"Mas, liat hp aku gak?" Tanyaku kepadanya saat aku selesai mandi sehabis pulang bertemu dengan bajingan itu.
"Ini, besok siang mas ada urusan sebentar, sorenya kita jalan-jalan mau ya? Malam ini kita nonton film di bioskop midnight mau gak?" Ujarku mencoba membuat reyna tersenyum kembali.
"Gak usah mas, aku capek. Mau istirahat aja boleh ya." Ujarku. Dia mengiyakan.Malam itu kami tidur dengan pikiran masing-masing melayang.
-------
Siang ini aku sedirian dirumah, tirta pergi ketempat temannya alasannya. Biasanya dia selalu ingin mengajakku ketempat temannya alasannya biar temannya tahu bahwa ia sudah menikah. Hampir 1 bulan kami memulai ikatan hati yang baru setelah kesalahpahaman tentang farhan.
Ada saja tingkahnya yang membuatku bahagia, contohnya saja tadi pagi, dia membantuku menyikat kamar mandi tiba-tiba dia keluar dengan badan basah kuyup dengan wajah begitu ketakutan karna melihat kecoa yang sudah mati. Aku tertawa geli melihatnya, aku suruh siram ke lubang pembuangan air, dia malah kegelian sendiri hasilnya dari kamar tidurku basah karna ulahnya.
Aku tersenyum mengingat bagaimana dia tertawa, bagaiman dia menggodaku. Sungguh aku merasa begitu bahagia saat ini. Aku berharap semoga beberapa bulan kedepan aku bisa menambah kebahagianku dengan memiliki anak. Ah, mumpung aku sedang menstruasi, aku coba search cara menentukan masa subur, dan cara agar cepat punya anak. Ya ampun, kenapa aku terburu-buru sekali, padahal aku perlu diskusikan dengan tirta.
Ah perduli amat lah, aku ingin punya anak, agar aku tidak teringat farhan lagi.
------------------
Farhan POV"Ada apa nih bro? Mau hajar gw lagi? Nih silahkan, toh reyna tetap milih lo." Ujarku meracau saat tirta sampai dikamarku.
"Gw minta lo jangan lagi hubungin reyna lagi. Lo tau, rekaman percakapan lo udah gw rekam kemaren. Itu bisa jadi bukti pelecehan seksual. Gw bisa melaporkan lo sekarang, tapi bagi gw itu gak penting." Ujarnya sambil memperdengarkan rekaman itu.
"Kok bisa? Laporin aja. Gw gak perduli. Asal lo tau ya, gw cuma merasa gw gak boleh kalah dari orang seperti lo. Gw tau banget reyna itu masih mencintai gw. Buktinya kemaren pas gw cium dia, gw merasa rasa cinta itu masih ada. Jadi lo kira lo menang? Kemaren gw tau jawabannya dari ciuman kami. Hahaha" ujarku mencoba menyulut emosinya
Aku melihat wajahnya sudah begitu marah terhadapku, ayo pukul aku, hajar aku, biar bisa aku buat laporan dan kamu masuk penjara, dengan begitu aku bisa mendekati reyna kembali. Aku tahu dia menahan amarahnya dengan sangat baik. Kita lihat saja siapa disini yang akan menang.
"O ya? Lalu bagaimana dengan ucapan ini?" Di perdengarnya suara reyna saat menamparku dan memaki ku.
"Kamu tau, itu karna semua didengar olehmu jadi dia bersikap seolah olah marah. O iya, bagaimana dengan kehiduapan ranjangmu? Reyna pasti enak sekali kan? Aku tau itu, apa lagi dadanya yang cukup bulat membuat siapapun nyaman untuk mengenggamnya bukan? Aku kasih tau ya bro, reyna itu hyper lho, kalo lo gak sanggup ngeladenin dia, kasih gw aja bro, gw masih sanggup. Hahaha" pancingku kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
RomanceBerawal dari kisah cinta periode kampung inggris pare, hingga berujung cinta gila yang berusahan memisahkan cinta sejati.