?

10 1 6
                                    

Intan POV

Aku mencoba menerima keputusan farhan untuk pindah ke bima. Aku tidak tahu jelas apa alasan farhan. Sadar atau tidak aku begitu mencintai farhan, dan amarahku kepadanya hanya sesaat. Sudah 3 hari setelah dia memberitahuku kepindahan kuliahku, dia tidak nampak sama sekali. Aku tanya ke adik ipar dan mertuaku, mereka bilang farhan lagi ada kerjaan di kota. Entah lah. Aku senang disini, merasa aku bebas dan tenang tanpa masalah.

Hari ini aku mengajak adik iparku untuk pergi bermain ke pantai. Walau harus menempuh waktu 2 jam tapi aku rasa aku akan menikmatinya. Semua persiapan disiapkan ibu mertuaku. Sungguh keluarga ini menerimaku seperti aku ini putrinya. Aku begitu nyaman dengan keluarga ini. aku duduk terdiam di pinggir pantai melihat adi bermain bersama dengan ilham - adik pertama farhan - melihat mereka bermain air. aku merasa begitu tenang hari ini namun aku merindukan farhan. Tanpa sadar aku meneteskan air mata yang segera aku hapus. aku tidak ingin kedua adik iparku melihatnya.

"hei, sini sebentar" panggilku. aku melihat ilham berbisik dengan adi mengajaknya ketempat aku duduk.

"kenapa kak?" tanya ilham

"kakak mau kewarung beli kelapa sebentar. kalian disini  jaga barang-barang kita. mau ya? kalian mau gak? " tanyaku. kulihat ilham mengganguk menyetujui perminataan aku, sekilas mereka saling berpandangan menerima tawaranku.

"iya kak, mau kak, kami 1 aja kak, adi gak terlalu suka kelapa" ujar ilham. aku mengganguk lalu pergi menuju warung yang tidak jauh dari tempat mereka.

mereka sangat lucu, terurama adi. mirip sekalli dengan farhan, tingkahnya yang kadang spontan dan lucu membuatku ingat farhan. aku menunggu pesananku datang, yang kemudian aku membayarnya. saat aku menuju kembali ketempat barang-barang kami, aku terkejut melihat farhan duduk disana, sedangkan adik iparku kembali bermain air.

"kamu baik-baik saja kan?" ujarnya sambil memandang laut.

"hmm" gumamku sambil menahan detak jantungku yang begitu cepat karna terkejut melihat dia datang.

"masih marah kah?" tanyanya kembali

"nggak, kamu ngapain kesini?" tanyaku sambil duduk disampingnya dan meletakkan kelapa yang aku beli.

"aku kangen istriku, pekerjaanku sudah selesai, begitu sampai dirumah, mama bilang kamu pergi kepantai ini, aku langsung kesini" jawabnya sambil menatap wajahku. walau aku menatap laut, tapi aku merasa bagaimana tatapannya melihat wajahku memaksaku melihatnya.

"o... adi ilham, kakak ikut main sama kalian ya" ujarku segera bangkit menuju kedua adik iparku yang sedang bermain air dipantai. aku begitu malu menatap wajah farhan, rasanya aku ingin berteriak aku juga kangen kamu farhan. 

tanpa terasa waktu sudah sore, kami kembali pulang menuju rumah. farhan mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat lambat. aku duduk dibelakang sambil membiarkan adi tertidur dipangkuanku sedangkan ilham duduk didepan samping farhan. hingga akhirnya kami sampai dirumah pukul 8 malam.

ibu mertuaku langsung sibuk sekali menyuruh kami segera mandi dan makan. aku pun menurutinya. farhan bilang tidak makan, dia sangat lelah katanya dan tertidur dikamar kami. setelah makan, aku menuju kembali paviliun kami  dan menuju kamar tidur kami. entah mengapa aku begitu gugup. aku mencoba untuk tidur disamping farhan tanpa memikirkan apapun. mencoba memejamkan mataku, namun rasanya detak jantungku tidak membantuku untuk terlelap. 

aku mencoba memunggungi farhan, memeluk gulingku, berharap aku bisa tidur. tiba-tiba, aku merasa perutku di peluk oleh farhan dari belakang. seketika tubuhku menjadi kaku tidak bisa bergerak, jangankan bergerak bernafas saja aku rasanya takut.

"aku rindu sekali sama kamu intan. apa kamu tidak merindukan aku? maafkan aku yang begitu mengatur dirimu. aku hanya merasa begitu takut kehilangan kamu. aku harus mengakui aku sudah mencintaimu intan." bisik farhan dibelakangku.

"hmm" ujarku. aku tidak bisa berkata apa-apa, terlalu sibuk aku mengatur detak jantung ku.

"aku mohon maafkan aku." ujarnya lirih sambil mengusap kepalanya di ceruk tengkukku dari belakang.

"iya, lepas ah, aku gak nyaman farhan" bisikku. sungguh yang kukatakan dengan yang aku inginkan sangat berbeda. aku begitu nyaman farhan perlakukan begini, namun detak jantungku begitu cepat. ya tuhan, tolong bantu aku menormalkan detak jantung ini.

"biarkan malam ini kita begini, aku begitu senang mencium harum dirimu intan. aku merasa tenang. sungguh. seperti aku pulang kembali kerumah intan." ujarnya memohon.

"baik lah" ujarku sambil memegang tanggannya yang berada di perutku, aku menggenggamnya. dan mencoba memejamkan mataku.

----------------------------------------------------------------

farhan POV

hari ini pekerjaanku di surabaya sudah selesai, semua keperluan kepindahan kuliah intan pun sudah selesai, aku tidak sabar pulang kerumah dan memeluk intan mengatakan aku begitu menyayanginya, mencintainya. aku pulang menggunakan pesawat paling pagi di hari ini. sesampainya dirumah, aku tidak menemukan intan, dan menurut mama intan pergi kepantai bersama adi dan ilham. aku segera menggunakan mobil papaku untuk segera menuju kepantai tempat biasa kami sekeluarga berekreasi dan aku menemukan mereka sedang duduk di pinggir pantai namun aku tidak melihat intan. saat aku tanya mereka mengatakan intan sedang membeli kelapa. aku menyuruh kedua adikku kembali bermain. 

saat bertemu denganya aku merasa bingung harus berkata apa. rasa rindu ini begitu membuncah didada.  aku tidak bisa berbicara banyak dengannya. aku begitu takut dia masih marah dengannya. aku diam melihat dia begitu bahagia bermain dengan kedua adikku. rasanya aku ingin berlari mmenghampirinya dan memeluknya mengatakan aku mencintainya, namun kedua adikku mengingatkan aku akan keberadaan kami. 

tak lama kami segera pulang kerumah. saat dirumah aku tidak makan karna memang aku tidak begitu lapar. tak berapa lama intan datang kekamar kami, dan tidur disamping aku. tampaknya dia begitu gelisah tidur disampingku, sampai akhirnya dia memunggungiku, aku memberanikan diri, memeluknya dari belakang sambil aku benamkan kepalaku di celah lehernya, menghirup aroma tubuhnya  yang sangat aku rindukan. 

"aku rindu sekali sama kamu intan. apa kamu tidak merindukan aku? maafkan aku yang begitu mengatur dirimu. aku hanya merasa begitu takut kehilangan kamu. aku harus mengakui aku sudah mencintaimu intan." bisikku takut membangunkannya.

"hmm" jawabnya. aku cukup terkejut, mengira dia sudah tertidur. aku semakin mengeratkan pelukanku, takut dia pindah kekamar sebelah..

"aku mohon maafkan aku." ujarku kembali sambil sesekali menghirup aroma tubuhnya.

"iya, lepas ah, aku gak nyaman farhan" bisiknya, namun yang aku rasa dia tidak berusaha melepaskan pelukanku.

"biarkan malam ini kita begini, aku begitu senang mencium harum dirimu intan. aku merasa tenang. sungguh. seperti aku pulang kembali kerumah intan." ujarku memohon berharap dia mengabulkan permintaanku.

"baik lah" ujarnya sambil ia mencoba memegang tangganku yang berada di perutnya, dia menggenggamku. aku merasa dia sudah memaafkan aku. aku mencium puncak kepalanya lalu kembali membenamkan kepalaku di ceruk lehernya.

--------------------------------------------------------------------

hai.... hai.... maaf ya baru update setelah sekian purnama. semoga feelnya dapat...

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang