Reyna POV
Sudah 3 hari sejak farhan kerumah, sejak itu pula aku selalu bermimpi buruk. Tirta menenangkanku dan menasihatiku bahwa aku tidak boleh terlalu banyak berfikir. Namun bagaimana aku tidak berfikir, jika 2 hari ini ada yang meneror aku melalui pesan singkat whatsapp. Seperti saat ini, ada nomor baru lagi yang mengirin pesan kepadaku.
'Hai, perempuan gatel. Kenapa sih lo harus ada diantara hubungan gw sama suami gw? Liatin aja gw bakal bikin lo ngalamin apa yang gw rasain. Mungkin suami lo gak bakal tergoda sama gw, tapi anak lo? Siap-siap aja.'
Aku sangat tahu siapa yang mengirim pesan ini, namun aku tidak memperdulikannya. Aku pun tidak memberitahu tirta akan hal ini, karna ini bukan lah hal penting.
Pagi ini aku ingin ke toko, entah kenapa rasanya aku begitu gelisah sejak semalam memikirkan toko roti ku. Aku bilang sama mama, bahwa aku sama mas tirta ketoko, biar mama dan bapak bisa istirahat dirumah. Aku bersiap dengan tas ku. Tirta juga sudah menungguku didepan rumah. Sesampai di toko, aku dan tirta melihat toko terbuka dan isi dalam berantakan. Sisi dan roy perlahan merapikan meja-meja yang berantakan.
"Ini kenapa roy?" Tanya tirta.
"Saya sama sisi sampai sudah keadaan begini pak, sepertinya kerampokan." Jelas roy.
"Sudah lihat barang apa yang hilang? Biar kita lapor ke kantor polisi." Cecar tirta tegas.
"Tadi sisi udah cek mas, mbak. Uang modal di laci ilang untung tadi kita pergi buat setoran penjualan kemaren kerekening mbak rey, tapi komputer rusak disiram air, trus ya ini berantakan." Jelas sisi.
"Kita kekantor polisi sekarang sisi sama roy ikut bikin kesaksian." Ujar tirta."Mas, gak usah. Kita rapihin aja ini toko. Aku tau siapa yang ngerusak ini. Biarin mas, jangan di ladenin. Lagian yang ilang uang cuma dikit, trus cuma komputer, bisa kita ganti. Anggap buang sial biar anak kita sehat terus mas." Ujarku perlahan. Sejujurnya kepalaku cukup pusing, ditambah kontraksi diperutku membuatku lemas.
"Mas, aku mau tidur di kantor aja." Ujarku, sambil jalan perlahan. Aku harus mengajak bertemu intan. Membicarakan ini secara personal. Sambil menahan sakit diperut dan dikepalaku, aku mencoba memejamkan mata beristirahat.
----------------------Farhan POV
Intan datang kekantorku siang ini saat aku sedang begitu banyak pekerjaan. Dia memaksa untuk bicara sebentar. Aku mengiyakannya, setelah ijin keseniorku aku mengajak intan bicara diwarung kopi sekitar kantor.
"Kamu tumben ngajak ketemu, ada apa?" Tanyaku.
"Ini, gw mau kasih liat ini. Jadi jangan berfikir bahwa gw cuma ngancem." Ujarnya sambil menunjukan foto toko reyna yang berantakan dan dirusak.
"Kamu lakuin ini? Kamu sadar gak ini kriminal?" Tanyaku.
"Bodo amat, gw balik ya, siap-siap dengan kejutan selanjutnya ya beb." Ujarnya sambil tersenyum bahagia.Aku kembali kekantor, pulang kerja nanti aku berniat menemui reyna dan tirta untuk meminta maaf.
--------------------------
Reyna POVTirta membawa aku pulang saat aku terbangun tadi. Sesampai dirumah, Aku diminta beristirahat dan tirta pergi bersama bapak ke yayasan karna ada laporan yang perlu dirapikan katanya. Aku mencoba menghubungi semua nomor yang menerorku sejak kemarin, namun semua nomor itu tidak aktif.
Perutku kembali sakit, aku baru sadar bahwa aku belum makan selain sarapan tadi. Rasanya semua begitu menguras tenaga. Aku pun menuju dapur untuk mencari makanan.
"Sabar ya sayang, mama lihat dulu apa yang enak buat dimakan. Jangan marah didalem dong, mama sakit perutnya ini." Gumamku sendiri.
Saat hendak ingin memasak telur, terdengar ketukan pintu didepan rumah. Aku segera kedepan melihat siapa yang datang. Saat aku sampai, aku hanya melihat kotak berwarna biru muda. Aku membawanya masuk sambil membuka kotak tersebut. Aku sangat terkejut, melihat isinya, baju bayi yang digunting-gunting dan terdapat kertas didalamnya, aku muka dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
RomanceBerawal dari kisah cinta periode kampung inggris pare, hingga berujung cinta gila yang berusahan memisahkan cinta sejati.