cinta karna terbiasa

6 1 6
                                    

Dipare

Malam ini hari kamis, acara pertama untuk camp prog malam adalah yasinan, aku mengenakan jilbab warna putih dan rara menggunakan jilbab pink. Saat bercermin, sungguh aneh rasanya aku melihat diri sendiri yang biasanya hanya mengikat rambut kuncir 1 ini menggunakan jilbab. Setelah Aku bersama beberapa teman teman lain berjalan menuju camp laki laki yang biasa dijadikan tempat untuk acara program les disini.

Saat sampai, semua membuka hp masing - masing, aku pun membuka aplikasi al-quran untuk mulai mengaji. Beberapa orang member laki laki agak terkejut melihat ak menggunakan jilbab, termasuk farhan. Aku merasa tidak nyaman dengan pandangan mereka. Sepanjang mengaji yang berlangsung 30 menit, aku merasa sangat lama, karna tidak nyaman rasanya. Dan akhirnya selesai juga mengajinya.

"Ayo kita mulai kelas malam ini." Ujar bang ical selaku pemimpin acara camp program malam minggu ini.

"Kak reyna sama kak rara muslim? Aku kira bukan" ujar bang ical ceplos. Aku sudah biasa mendengar ucapan seperti itu dari orang yang baru mengenal aku dan rara. Wajahku yang mirip orang batak, dan rara yang seperti orang cina, membuat orang banyak salah paham akan agama kami.

Sepanjang acara malam ini aku merasa jadi pusat perhatian. Karna aku pakai jilbab mungkin. Selesai acara aku segera pulang ke camp, cukup lelah juga badan ini untuk hari ini. Sesampai di camp, ada whatsapp masuk dari farhan.

'Sudah selesai camprog?'

'Sudah bang, ini baru sampe camp' jawabku sekedarnya.

'Oke' jawabnya. Semoga di tidak chat kembali. Aku sangat mengantuk dan ingin segera tidur. Dan akupun tertidur.

-------------------------

Sudah berjalan 1 minggu aku di pare, rutinitas kegiatan sudah cukup hafal. Jalan jalan di sekitaran pare sudah cukup tahu. Hari ini hari sabtu, hari kosong tidak ada kelas dan bebas sampai besok malam. Aku ingin menjadi pemalas dihari ini, mumpung 1 camp kosong gak ada orang kecuali aku, rara, nina dan tutorku kak angel. Aku ajak rara dan nina jalan dengan sepeda. Hubunganku dengan farhan pun bertambah intens, aku tetap berfikir dia hanya bersikap baik dan mungkin memainkan peran untuk mendapatkan perhatian dan cap sebagai fucek boy di pare. Karna disini banyak sekali yang menjalin kisah cinta periode, yang bertahan hanya saat dipare saja atau saat periode kelas berakhir.

Pagi ini aku menikmati kebebasanku sebagai pemalas disini. Baring dikamar, dengar headset, baca novel. Pakaian sudah aku rendam untuk dicuci, jadi aku bermalas2an ala reyna. Rara belum bangun tidur walau jam sudah menunjukan jam 10 pagi. Kak nina mengetuk kamarku sambil manggil namaku dan rara.

"Kak reyna, kak rara, are you here?" Ujarnya

"Ya, i'm here kak, why? Owh you want to go somewhere?" Ujarku sambil membuka pintu. Sepertinya dia ingin keluar, pakaiannya sudah rapi

"Yes, i want to go to camp boy, i need wifi to make a story for public speaking fortnight. You want to go with me or no?" Tanyanya.

"Can you waiting we, to change our clothes?" Tanya ku kepadanya, rara aku bangunkan dan segera bersiap.

Sesampainya di camp cowo, aku melihat suasana sepi karna kebanyakan member pergi tour ke kawah ijen, karna aku baru 1 minggu jadi aku gak ikut, begitu juga kak nina.

Tiba-tiba ada sebuah chat masuk, dari farhan. Astaga, sungguh aku tidak menyukainya. Tapi aku coba membukanya.

'Morning kak sara, what are you doing now? Can i call you now?' Dia ingin bicara? Baik lah semoga tidak menggunakan bahasa inggris.

'Oke, i'm free now' balasku.

Tidak berapa lama ada telp darinya.

"Hai, ada apa?" Tanyaku kepadanya

"Tidak, hanya ingin bicara saja. Sedang apa sekarang kak? Aku sedang di malang, ada acara sama temen temen kursusan ku yang 1 lagi. Kamu sedang apa?" Jawabnya

"O... aku sedang di camp boy bareng kak nina dan rara, mereka lagi buat materi untuk public speaking nanti. Have fun ya disana" jawabku sekedarnya

"O iya, kamu udah latihan sebagai kapten buat acara itu? Kamu senang dong jadi dapet peran utama, hahaha" ujarnya sambil tertawa meledek diriku yang dapat peran utama sebagai kapten yang galak.

"Tidak juga, justru aku pgn jadi narator. Cuma si esca tidak bisa serius perannya, malah tertawa terus, jadinya ali milih aku, kan kamu liat sendiri" ujarku mengelak dari topik yang membuat aku malas berbicara dengannya.

"Iya aku tau kak, memang jika ditanya kamu cocok kok untuk peran itu. Lebih greget dan total sepertinya." Ujarnya menyenangkan hatiku.

"Ada kurangnya, aku tidak cantik. Kan dibilang kaptennya cantik. Sedangkan aku tidak, cantikan esca dong bang. Jadi abang ingin membicarakan untuk drama nanti ya?" Ujarku memaksanya menjelaskan tujuannya menelpon aku.

"Nggak kak, aku hanya ingin bicara aja denganmu. Disini membosankan tau, kakak sedang apa, disana sepi ya? Kakak ada nulis cerita gak disini?" Cecarnya, sebenarnya aku tidak bosan bicara dengannya, tapi aku ingin dia cerita tentang pribadinya.

"Iya sepi, semua anak bigben gak ada. Aku tadi diajak sama bang alva ke tansu bareng bang ical dan yang lain sama kak nina dan rara. Kamu disana kenapa bosan? Kan rame." Jawabku. Setelah itu pembicaraan mengalir tentang beda berapa tahun aku dengan rara, berapa bersaudara, kuliahku jurusan apa itu tentang apa. Tanpa terasa aku sudah bicara sampai 1 jam.

"Kak, aku dipanggil teman-teman nanti kita lanjut cerita bagaimana" ujarnya ingin memutuskan pembicaraan

"Iya. Aku juga mau ke bude untuk makan. Bye" ujarku kepadanya mematikan telp.

-----------------------

--------------------

Mohon koreksinya untuk typo dan ceritanya. Mohon kritik yang membangunnya ya guys. Terima kasih sudah membaca cerita ala2an aku ini..

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang