pertemuan

8 1 37
                                    

Reyna POV

Pagi ini aku terkejut mendapat pesan dari farhan.

'Hai, gimana kabar? Aku ingin bertemu sekali lagi, ada hal yang ingin aku tanyakan. Boleh kan? Tapi kamu sendiri saja gak usah bersama suamimu, aku canggung. Kapan kamu ada waktu?'

Aku bingung dengan permintaannya. Aku bimbang harus mengikuti permintaannya atau menolaknya. Aku juga bimbang harus memberitahu tirta atau tidak. Sejujurnya aku merasa tidak ada gunanya untuk bertemu dengannya.

Setelah memasak makanan untuk mamaku, bapakku dan rumah sudah rapih. Aku membangunkan tirta untuk segera bersiap untuk berangkat kerja lebih pagi. Aku sudah menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang tirta dan aku.

Kami berangkat cukup pagi. Aku beralasan ada rapat di kantor pagi ini, sedangkan aku berangkat kerja diantar oleh tirta. Untung mamaku tidak banyak bertanya.

Ditengah jalan aku mengajak tirta berhenti ke warung kopi pinggir jalan. Walau bingung tapi tirta mengikuti permintaanku.

"Mas, ada 2 hal yang harus aku omongin sama mas, pertama mamaku nawarin aku sama kamu tinggal dirumah mama, yang kedua ini." Ujarku sambil memberikan hpku yang berisi chat farhan kepadaku
"Untukku, kalo soal tinggal bareng keluarga kamu, aku sih terserah kamu aja, kamu maunya gimana sayang?" Tanyanya kepadaku.
"Aku gak mau mas. Aku lebih nyaman tinggal berdua aja. Aku mohon kalo mama meminta nanti sama kamu, kamu tolak baik-baik ya." Pintaku kepadanya. Tirta cukup bingung dengan permintaanku.
"Alasanna kamu gak mau apa?" Tanya tirta.
"Mas, kalo bareng mama, kita gak bisa leluasa. Jangan senyum rese gitu sih. Maksud aku tuh, masakan aku terbatas, gerakkan aku terbatas, belum lagi nanti terjadi salah faham lagi antara mama sama aku. Belum lagi nanti aku capek beberes rumah 2 kali lipet mas." Jelasku.
"Dek, kalo untuk beberes kan bisa bareng rara." Ujarnya menenangkanku.
"Mas, tau alasan mama nginep dirumah kita apa? Karna rara lagi tugas 2 minggu ke yogya, ditambah tukang bersih-bersih mama lagi pulang kampung 2 hari lagi baru pulang kerumah. Makanya dia nginep dirumah karna malas bersih-bersih mas." Jelasku.
"Astagfirullah rey, kamu kok mikirnya jelek ke mama kamu sih. Jangan gitu dong dek. Tapi kamu gak mau tinggal bareng mama, nanti aku ngomong ke mama ya. Nah untuk masalah farhan. Aku percaya sama kamu dek, kamu putuskan aja sendiri. Tapi aku antar ya kamu nanti kalo kamu jadi ketemu dengan dia." Ujarnya kepadaku. Aku mengangguk mengerti.

Setelah habis tirta meminum kopi 1 gelas di warubg kopi kami segera melanjutkan perjalanan kami. Dan kami pun bekerja kembali.

----------------------

Setelah pulang kerja dan kembali kerumah, aku dan tirta sudah sepakat untuk menolak secara halus kepada mama. Untuk permintaannya nanti saat makan malam. Aku pun sudah membalas pesan farhan.

'Iya bisa, tapi siang ya. Dan aku gak punya waktu lama' balasku kepada farhan. Tak lama dibalasnya kembali.
'Iya 3 hari lagi aku dijakarta, kereta sampai sana jam 2 pagi, kalo boleh kita ketemu di hotel daerah gajah mada jam 1 siang.' Balasnya. Aku harus memberi tahu tirta akan ini.

Setelah masakanku jadi, kami segera makan malam bersama. Aku diam sepanjang makan. Tanpa diduga mamaku memulai pembicaraan tentang rencananya.

"Tirta, semalem mama cerita sama reyna, ngajak kalian tinggal dirumah mama, kan kamar rendra kosong tuh. Kalo kalian gak enak, kalian uang bayar kontrakan rumah ini kalian kasih mama, nanti mama simpen buat dp in rumah btn? Reyna udah bicara belum sama kamu?" Tanya mama kepada tirta.

"Udah ma, tirta sama reyna pertimbangin dulu ya, karna kontrakan disinj masih lama baru selesainya ma, trus juga nanti ketempat kerja reyna jauh banget ma, kalo dari rumah mama. Tapi saran mama kita pertimbangin dulu ya kan dek?" Jawab tirta kepada mama, aku hanya mengangguk mengiyakan penjelasn tirta.

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang