LDR (?) Siapa Takut !! -4

79 6 0
                                    

Happy Reading




Kembali hp itu bergetar, mata Rayhan hanya melirih malas. Panggilan itu berakhir, 4 panggilan tak terjawab dari Liandra.

"Gak usah nelpon, gue mau tidur!!" Rayhan mengirimi pesan singkat ke Liandra.

Pesan itu tak mendapat balasan, Liandra kerap kali membuat cowok cool itu emosi, hanya saja Rayhan yang moodyan bisa merubah keadaan hatinya sendiri.

Dringg... Dringg...

Lagi-lagi panggilan itu masuk, Rayhan sama sekali tidak merepson panggilan Liandra.

1 pesan masuk :

"Ray angkat telfon aku!!"  Pesan dari Liandra.

Cowok itu hanya membuka pesan itu kemudian menyimpan benda pipih itu ke atas nakas dekat ranjang.

Rayhan bangkit dari tidurnya dan berdiri lalu meraih jeket kulit yang ia gantung di belakang pintu kamar.

"Maa" teriak Rayhan dari dalam kamar.

"Ada apa??"

"Ray pamit keluar bentar ya!!"

"Mau kemana?"

"Main dirumah Sandi!!"

"Pulangnya jangan kelamaan"

"Iya mah, Ray pamit ya"

Cowok itu berlalu dan meninggalkan rumah, ini sudah menjadi kebiasaan Rayhan, suasana hatinya tidak enak, Ia memilih untuk pergi menghilangkan penat.

Ulang-ulang Rayhan seperti ini, Namun Liandra tidak merasa bahwa dirinyanya lah yang membuat cowok itu menjadi emosian.

****

"Rayyyyyy!!!" Teriak seorang pemuda yang barusan berpapasan dengan Rayhan. Pemuda itu seusia Rayhan.

Rayhan menatap intens pemuda yang barusan menyapanya, "maaf.. siapa ya?"

"Songong bener lu, gue Arta" pemuda itu langsung  menyodorkan tangannya seraya ingin memberi salam kepada Rayhan.

Rayhan langsung menyambut tangan pemuda itu, "sorry ngab, gue rada-rada lupa orang sekarang, sorry banget" ucap Rayhan dengan gaya ala kadarnya.

"Weits gapapa, santai aja kalau ama gue. Btw ngapain? Kok jalan sendiri?" Sambil menepuk lengan Rayhan.

"Lagi males jalan bedua" jawab Rayhan sambil senyum tipis.

"Emang gandengan lu kemane?"

"Lagi baring-baring keknya"

Arta menatap intens Rayhan yang saat itu terdengar seperti orang serius, "keknya lu tau bener kebiasaan pacar lu deh" Arta sedikit menggoda.

"Ampun bener dah nih orang" gumam Rayhan dalam hati, "haha tau lah, kan pacar gue!!" Sambung Rayhan dengan raut wajah malas.

Arta terkekeh mendengar ucapan Rayhan, "mantap mantap, eh kalau lu ada waktu, mampir di caffe gue" ucap Arta sedikit mempromosikan Caffe miliknya.

"Wah keren, di usia lu sekarang lu udah berhasil buka usaha, salut gue!" Tutur Rayhan Sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Biasa aja lah" sambung Arta sedikit menyombongkan dirinya, "itu juga uang dari nyokap ama bokap gue, gue sebagai anak tunggal ya mau gak mau harus terusin usaha orang tua kan?" Sambungya.

Mendengar hal itu, Rayhan hanya mengangguk "iri banget gue ngab, gak nyangka lu jadi se sukses ini sekarang!!" Sambung Rayhan dengan nada malas.

"Biasa aja dong Ray" ucap Arta sambil terkekeh sombong.

Rayhan hanya membalas dengan senyuman coolnya, "bodoh amat lah, lu punya caffe kek, punya apartemen 10 lantai kek, itu urusan lu" cerutuh Rayhan dalam hati.

"Kalau gitu, gue cabut duluan ya!!"

"Oke bre, hati-hati yo"

****

"Ngapain lu bengong disini udah kek orang kerasukan aja" Sandi datang menghampiri Rayhan yang masih berdiri melihat Arta berlalu dengan angkuh.

Memegang dadanya, "Astaghfirullah ya Allah" Rayhan menatap intens Sandi yang saat itu sudah sangat dekat dengan dirinya, "he lu bekicot darat kalau mau ngomong atau mau nyamperin orang tuh pake adat dong!!" Ujar Rayhan emosi.

Sandi membalas tatapan Rayhan dengan tatapan yang intens juga, "salah lu kenapa diri depan rumah orang!!" Sambung Sandi.

"Pala lu gak pernah di lemparin bata ya?"

"Belom lah, emang gue apaan? Mangga?"

"Mau nyoba?"

"Gila bener lu!! Ayok masuk" Sandi mengajak Rayhan untuk masuk kedalam rumahnya.

Dua cowok itu berjalan memasuki pekarangan rumah Sandi, rumah itu sangat sejuk, Sandi tinggal bersama kedua orang tua serta 2 orang adiknya yang masih duduk di bangku SMP.

"Tiwi mana?" Rayhan melihat seisi rumah Sandi, rumah itu tampak sunyi, hanya ada Sandi saat itu yang berada di rumah.

"Lagi ada les piano!!" Sambung Sandi sambil melangkah untuk mengambil minuman dingin di kulkas.

"Yang laen pada kemane?" Tanya Rayhan sekali lagi.

"Yang laen pada sibuk, lu mau minum apa?" Sambung Sandi.

"Terserah, yang penting dingin. Lagi gerah soalnya"

Sandi meraih cola dingin dan menyimpannya di meja depan Rayhan duduk.

"Ngapain lu tadi diri di luar?"

"Gue ketemu sama Arta!!" Ucap Rayhan sambil membuka kaleng cola.

"Arta? Tumben bener tuh anak negur orang"

"Iya, masa iya gue ketemu ama Bokap lu"

"Aneh aja, selama gue kuliah Arta gak pernah tuh negur gue!!"

"Beda kali, lebih berkarisma gue dibanding lu"

"Gue tabok lu ya" potong Sandi sambil melempar bantal sofa ke arah Rayhan, "tapi gak papa sih, berarti gue normal di mata Arta, nah lu?" Sandi meledek Rayhan.

"Menurut lu gue gak normal? Gila lu!!" Rayhan kembali melempar bantal sofa.

"Yee mana tau" Sandi terus merayu Rayhan.

"Asli parah lu, kalau gue gak normal, mana ada gue punya pacar bangke!!" Sambung Rayhan sedikit emosi.

"Santai santai" balas Sandi yang masih sedikit iseng.






























-----------------------------------------------
Jangan lupa, Vote And Coment
On Going
LDR(?) Siapa Takut!!

LDR (?) ---- Siapa Takut !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang