Udah nungguin yah?
Langsung aja bacanya
Happy Reading
•
•
•
•
•Rumah Sakit Pelita, Jakarta...
Seorang cowok kini terbaring lemah dengan tangan yang berbalutkan perban luka, wajah yang pucat, bibir picah-picah serta tangan yang satunya lagi dibaluti dengan selang infus.
Disamping bangsal Rumah Sakit, disana ada wanita parubaya yang tak henti-hentinya memanggil cowok yang terbaring itu.
"Rayhan Mama ada disini sayang, bangun dulu ya" ucapnya sambil menangis.
Dibelakang wanita itu ada Pria yang terus mengusap lengan seraya menenangkan wanita itu.
Yaya yang masih tidak percaya melihat adiknya yang kini terbaring tak berdaya di bangsal Rs. Dimana senyum cowok itu? dimana kejailannya? Dimana Rayhan yang di kenalnya selalu cari ribut dengannya, kini lagi-lagi yang ia lihat hanya cowok yang tak bergerak bahkan matanyapun terus tertutup.
Sandi memasuki ruangan itu, disana keluarga Rayhan tidak beranjak meninggalkan Rayhan.
"Kak, Om sama Tante udah makan belom?" Sapa Sandi yang sudah berdiri disamping Yaya.
Yaya hanya menggelengkan kepalanya, di lirihnya Cowok itu dengan mata sayup.
"Aku bawah makanan nih kak, Kakak sama yang lain makan aja dulu, ntar kita gantian jagain Rayhan" sambung Gina yang sudah berdiri sambil memegang kresek berisikkan makanan.
Wanita paru baya itu melihat ke arah Gina dan Sandi, "Makasi Nak, tapi kami belum lapar karna Rayhan belum makan sejak tadi" ucapnya lalu melihat Anaknya lagi.
"Jangan ngomong seperti itu, Rayhan bisa sedih kalau tau wanitanya gak mau makan" bisik Suami wanita itu.
Lagi-lagi air matanya menetes, Yaya yang sejak tadi mencoba menahan tangis kini memilih untuk keluar dari ruangan.
Sandi mengikuti dari belakang cewek bergadigan hitam rajut itu, "Kak Yaya" panggilnya dari belakang
"Iya Sandi" jawabnya lalu duduk dikursi hitam panjang.
"Kak, maafin Sandi ya, Sandi gak bisa jagain Rayhan" ucapnya.
"Gak papa, kan bukan mau kamu, Rayhan juga kek gini gak ada yang tau"
"Tapi kalau Sandi denger ucapan Gina mungkin Rayhan gak sampe kek gini kak" .
"Gak ada yang perlu disesali, gak papa"
"Maafin Sandi kak"
Sementara mereka berdua ngobrol, tidak sadarnya Mas Yan, Ratu serta Liandra sudah tiba di Rumah Sakit. Sandi yang melihat kedatangan Liandra langsung berdiri. Wajah itu tidak percaya melihat kedatangan mereka.
"Ngapain lu kesini?" Teriak Gina yang melihat Liandra
Liandra tidak bicara, dia diam 1000 bahasa, Yaya yang melihatnya hanya melirih tanpa bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (?) ---- Siapa Takut !!
Novela Juvenil"Gak bakal terulang, gue janji!!" tegas Rayhan didepan Cewek itu. mata itu sembap, mata itu terus berkaca-kaca menatap Rayhan yang terus meyakinkan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahannya. "kenapa diam? gak percaya?" Rayhan terus memaksa...