Happy Reading
"Bre kegiatannya besok aja ya" rengek Sandi
"Kenapa emang?"
"Gue udah nyaman ama ini" sambil menepuk kasur tempatnya baring.
"Kalau lu gak mau ikuttan, ya gak papa, anak-anak yang lain udah pada siap tuh"
"Oke oke, gak jadi gue nyaman ama tempat ini"
"Kalo kegiatannya udah selesai, serah lu mau sampe subuh atau pagi atau sampe subuh lagi silahkan"
"Enggak, gue ikut lu njir"
"Jangan banyak alasan kalau gitu"
"Iya Mas Ray enggak"
Cowok itu lalu diam sambil melihat teman-temannya yang lain, beberapa orang meminta kalau kegiatannya ditunda dulu, ada yang meminta kalau kegiatannya di harus di kerjakan biar sisa hari mereka bisa mereka gunakan untuk bersenang-senang di kota orang itu.
"Gimana? Mau di adain gak?"
"Bentar, Si Harry kemana ya?"
"Paling lagi jalan sama anaknya" tutur Sandi yang melanjutkan rebahannya.
"Kalau gitu besok aja kita mulainya" ucap Rayhan.
"Nah gue setuju banget kalau kek gitu" ucap Sandi.
Cowok itu lalu berjalan menuju jendela hotel, menghirup udara yang bauh-bauhnya mendekat bauh aspal yang terkena hujan lebat.
"Ndi" panggil Rayhan.
"Haa"
"Jalan yok" ajak Rahyan tiba-tiba berdiri didepannya.
"Mimpu gue baru aja di mulai, dan elu udah mau ngajak gue jalan?"
"Ayo" Rayhan menarik tangan sahabatnya itu.
Mata Sandi saat itu hanya setengah terbuka alias cowok itu sedang menahan kantuknya.
"Wait, jangan megang-megang kek gini, gue bisa jijik" ucap Sandi dengan wajah malasnya.
"Dih" sontak saja Rayhan menghempaskan genggamannya "Kalo gak mau dipegang, lu bangunnya harus cepet dikit dong" sambungnya.
"Hahaha" Sandi terkekeh, "Emang mau jalan kemana? Gue gak tau jalan bego!!" Sambungnya sambil menatap intens Rayhan.
Cowok itu diam sejenak, "Udah, lu tenang aja" ucapnya.
"Tenang gimana, kalo kita bedua ilang gimana? Gak bakal ketemu mah kita Ray"
"Bentar, emang kita tinggal di jaman batu ya? Kita udah punya Hp, kita bisa make Maps buat nyari alamat, bego bener sih Lu njir" tangkas Rayhan.
Dengan mata yang melirih ke atas, seketika Sandi melemparkan senyum lebarnya di depan Rayhan yang sudah mulai geram dengan kebodohannya.
"Kalau kek gitu, tunggu apa lagi, kita gas"
Kini cowok berbibir tebal itu lebih dulu melangkah kan kakinya sampai di depan pintu kamar hotel tempat mereka menginap.
Sedangkan Rayhan hanya bisa mengikuti dari belakang Sandi.
"Yang ngajak jalan kan gue, eh kenapa malah dia sih yang jalan lebih dulu?" Umpat Rayhan dengan langkah kaki yang terus menerus mengikuti langkah Sandi.
****
"Bre bre"
"Apaan?"
"Lu liat tuh receptionis, kok cantik bener ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (?) ---- Siapa Takut !!
Teen Fiction"Gak bakal terulang, gue janji!!" tegas Rayhan didepan Cewek itu. mata itu sembap, mata itu terus berkaca-kaca menatap Rayhan yang terus meyakinkan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahannya. "kenapa diam? gak percaya?" Rayhan terus memaksa...