LDR (?) Siapa Takut !! -17

45 4 0
                                    

"Wih Ketua BEM kita ikuttan juga rupanya" teriak beberapa teman Rayhan dan Sandi dari lapangan futsall.

"Iya dong" sambung Sandi.

Rayhan melangkah ke arah lapangan di mana teman-temannya duduk.

"Gak ada larangan ke sini kan?" Bisik sandi tepat di telinga Rayhan.

Rayhan menatap Sandi intens, "Mau gue keluarin tuh lidah?" Bisik Rayhan sambil melemparkan senyum tipisnya.

Mendengan perkataan Rayhan, tentu saja Sandi langsung menutup mulutnya secara refleks.

Kemudian Rayhan melanjutkan langkahnya sedangkan Sandi layaknya anak bawang yang terus mengikuti langkah kaki Rayhan.

"Rencana sampai jam berapa nih mainnya?"

"Jam 11"

"Gak terlalu larut tuh?"

"Lu kalo gak bisa main sampai jam segitu, lu bebas pergi bre"

"Oke"

"Gimana? Lu bisa gak?" Tanya Sandi ke arah Rayhan yang sejak tadi hanya duduk diam sambil memainkan bola yang sudah ada di kakinya.

"Gue tergantung ama lu njir" tangkas Rayhan.

"Kali aja lu mau balik duluan, gak enak mah gue nahan elu" sambungnya.

"Lu mau gue jalan kaki pulangnya? Jangan ngasal deh lu" ucap Rayhan penuh tekanan.

"Oh iya-ya, gue lupa lu bareng ama gue datengnya" cowok itu memaksa dirinya untuk senyum ke arah Rayhan.

"Lu kalo oon jangan nampak, kasian anak-anak yang lain, ntar mereka mikir yang enggak-gak" ucap Rayhan sambil memukul pundak sahabatnya itu.

"Emang mau mikir apa mereka tentang gue?" Tanyanya dengan perasaan yang sudah tidak enak.

"Kenapa wakil ketua BEM sengkleknya udah stadium akhir" sambung Rayhan dengan tawa liciknya.

"Aaaa gila lu mah" Sandi mendorong tubuh Rayhan, "yang ada diri lu yang mikir kek gitu" sambungnya.

Sementara Rayhan terus cengingisan karna merasa dirinya berhasil menjaili Sandi.




****

Dering telpon Liandra kini terdengar lantang sampai di ujung sudut kamarnya.

Dengan handuk yang masih melekat di kepala, cewek itu berlari ke tempat dimana benda pipih itu ia letakkan.

Terpampang jelas nama yang menelponnya, penghuni neraka begitu nama kontak itu tersimpan. Tak lain pemilik kontak itu ialah Ratu, sahabat tergilanya.

Haaa "Hallo" ucapnya setelah menghela napas malas lalu mengangkat panggilan itu.

Ratu terkekeh dari seberang, "Salam dulu baru say Hallo" ucapnya lalu di ikuti tawa besarnya.

"Mood gue rusak pas liat lu yang nelpon" jawab Liandra ketus.

"Yee... Pasti lu berharap si Ray kan yang nelpon" ucapnya sedikit menggoda.

"Apaan sih, lu nelpon buat apa?" Tanya Liandra yang berusaha mengalihkan pertanyaan sahabatnya itu.

"Gue pengen ganggu waktu lu aja" jawabnya santai seperti orang yang tidak memiliki beban.

Tak ada cewek yang berani ganggu Liandra selain Ratu, biar di katain apa sama Liandra cewek itu selalu fine-fine saja, karna ia tau bahwa sahabatnya tidak jahat sejahat mulutnya.

"Gue capek ngomong, gimana dong?" Ucap Liandra berharap telepon itu Ratu sudahi.

Mendengar ucapan Liandra barusan, spontan saja Ratu langsung nge gas, "Sekalian aja mulut lu lu ilangin, gak berfaedah banget deh lu" ucapnya tanpa titik koma.

LDR (?) ---- Siapa Takut !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang