Cewek dengan jilbab yang terlentang ke bawah kini berdiri di antara tiang ruangan dimana ia mengikuti mata kuliah. Sedangkan Sahabatnya hilang entah kemana semenjak perkuliahan selesai.
"Udah siap?" Sapa cowok yang sudah tak asing lagi bagi Liandra.
Liandra memalingkan wajahnya dan melirih malas ke arah Farhan yang sudah berdiri tepat di sisi kirinya.
"Woy" salah satu cowok teriak
Mendengar suara itu, sontak saja mata Liandra melihat ke seluruh penjuru Fakultas. Ia berharap sosok Cowok yang sudah lama lostcontact dengannya kini kembali untuk menyapanya, harapannya pupus ketika melihat sosok cowok yang barusan meneriaki Farhan bukanlah Rayhan kekasihnya, tetapi Mas Yan pacar dari sahabatnya sendiri, disamping Mas Yan pun sudah berdiri cewek dengan cermin kesayangannya tak lain ia adalah Ratu.
Mas Yan kini mendatangi Liandra, Ratupun ikut serta karna baginya sahabatnya harus di awasi ketika seorang Farhan terus menggoda sahabatnya.
"Lu kadang-kadang bikin gue geram padahal gue udah usaha buat nahan diri gak buat onar ama elu"
"Gue gak minta lu buat onar ke gue, bisa gak elu gak usah ikut campur urusan gue?"
Ratu yang mendengar perkataan Farhan tak ambil senang, "Benalu!! Gak usah banyak cincong lu. Kalau ceweknya gak respon elu gak usah percaya diri buat deketin" tuturnya.
"Gue gak mau ribut disini, tolong lu cabut dan jangan deketin Liandra lagi" sambung cowok brewokan.
Farhan yang mendengar ucapan Mas Yan kini menjauhi Liandra, namun matanya masih saja melihat dan mengawasi gerak gerik Liandra.
"Lu gak takut dideketin sama psiko kek Farhan?" Tanya Mas Yan dengan wajah yang tidak percaya dengan apa yang barusan ia lihat.
Liandra terdiam.
"Sampai kapan sih lu keras hati kek gini Ndra? Susah buat minta maaf atas perlakuan lu sendiri?" Ucap Ratu.
"Jangan tekan gue Tu!!" Nada suara Liandra kini naik, pasalnya ia merasa tertekan dengan sikap Ratu yang terus-terusan menasehatinya, terdengar memaksa namun cewek itu tak henti-hentinya memberi peringatan ke sahabatnya untuk menyudahi sikap keras kepalanya.
"Ratu gak nekan elu, bisa bedain nekan ama beri nasehat? Lu udah banyak berubah Ndra!!" Sambung Mas Yan
"Kalian berdua tau apa tentang gue? Perasaan gue? Gue yang di tekan habis-habisan sama Rayhan, jadi sekali ini ijinin gue buat nentuin jalan gue sendiri"
Ratu menarik tangan Mas Yan dan memilih untuk menjauh dari Liandra.
"Biarin aja dia dideketin sama Psikopat kek Farhan, gue kecewa ama omongannya" tutur Ratu.
Wajah cewek itu seperti menahan tangis, "Anjir.. gue gak pernah rasain sekecewa ini sama temen gue sendiri" ucapnya lalu berjalan ke depan.
Sementara pacar Ratu hanya bisa mengikutinya dari belakang.
Liandra melihat sahabatnya pergi, tanpa suara matanya hanya bisa melihat langkah kaki Ratu dan Mas Yan yang sudah jauh dari tempatnya berdiri.
"Kalian boleh kecewa terhadapku, kalian tidak tau banyak tentangku, walaupun terlihat biasa-biasa saja, aku tetap merindukan sosok cowok yang terus-terusan menangisi sikap keras kepalaku, maaf. Dalam keadaan seperti ini, aku berusaha untuk tidak membuat kalian sibuk dengan isi kepalaku yang tidak menentu" ucapnya dalam hati, sekali-kali cewek itu menghela nafas kasar.
*****
Pov Kantin UI...
"Ntar lu kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (?) ---- Siapa Takut !!
Teen Fiction"Gak bakal terulang, gue janji!!" tegas Rayhan didepan Cewek itu. mata itu sembap, mata itu terus berkaca-kaca menatap Rayhan yang terus meyakinkan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahannya. "kenapa diam? gak percaya?" Rayhan terus memaksa...