Siang itu Rayhan duduk di gazebo fakultas dengan 1 gelas pop ice cokelat yang menemaninya.
"Bre bre..." Sapa Sandi yang sudah berlari.
Rayhan melirih ke arah Sandi, "Apaan?"
"Gimana tadi? Lancar?"
"Mending lu duduk dulu" Rayhan bergeser dan menepuk lantai papan seraya menyuruh Sandi duduk.
Sandi duduk dan langsung menyambar pop ice milik Rayhan.
"Oi punya gue tuh" Rayhan melotot melihat gelas Pop icenya sudah mendarat di bibir tebal Sandi.
Sandi tidak menghiraukan teriakkan sahabatnya, ia terus meneguk Pop ice cokelat itu sampai ludes tak tersisa.
"Emang lu pranakan Zombie" teriak Rayhan kesal dengan wajah yang sudah memerah.
"Gue haus" ucap Sandi santai.
"Lu bisa beli, gak mesti punya gue yang lu tebas njir"
"Lah masih mending gue sambar nih pop ice, daripada Liandra gue deketin"
Sontak saja 1 pukulan dari Rayhan tanpa rencana.
Bruggg...
"Anying...." Teriak Sandi sambil mengusap-usap kepalanya.
"Sekali lagi lu ngomong kek gitu, gue keluarin tuh lidah" sambung Rayhan yang terus memolototi Sandi.
"Ampun.. gak bakal terulang lagi" sambung Sandi.
"Awas-awas aja lu"
"Iya Mas Ray"
Rayhan melirih malas ke arah Sandi yang sudah berani sebut nama kekasihnya didepannya secara terang-terangan.
"Eh Ray, minggu depan kita ada study tour"
Rayhan masih diam dan tidak menghiraukan omongan sahabatnya.
"Semester kita wajib ikut" sambung Sandi.
Cowok itu terus bercoloteh didepannya walaupun ia tau kalau sahabatnya itu tidak menghiraukan omongannya.
"Ray, lu denger gue?"
"Hm" Rayhan mengangguk pelan.
"Kalau gak salah dengar nih ya, tempat tujuannya itu di tempat Liandra"
Cowok itu langsung menatap Sandi intens, "Serius demi apa lu?"
"Enggak, becanda mah gue"
Bruggg
Pukulan ke dua dari Rayhan mengenai kepala Sandi.
"Lama-lama gue bisa amnesia"
"Makannya jangan main-main ama gue"
Rayhan menjauhi Sandi dan memilih untuk menyandarkan dirinya di tiang gazebo.
"Tapi beneran Ray, gue denger-denger kalau kita study tournya di kota tempat Liandra tinggal"
"Kapan berangkatnya?"
"Giliran tau tempat Liandra, gak pake alesan lu"
"Lah kan pacar gue" sambung Rayhan dengan wajah angkuh versinya dia.
"Eh bukan pacar..." Sambungnya lalu mengambil ponsel yang ia keluarkan dari saku celananya.
"Lu ama Liandra kenapa bre?" Tanya Sandi dengan wajah penasaran, "Kalian gak putus kan?"
Rayhan melirih tanpa senyum, "Gue lupa kalau Liandra bukan pacar gue lagi" ujarnya terus menerus tanpa meneruskan maksud dari perkataannya.
"Serius lu nyet? Gue gak yakin kalian putus"

KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (?) ---- Siapa Takut !!
Roman pour Adolescents"Gak bakal terulang, gue janji!!" tegas Rayhan didepan Cewek itu. mata itu sembap, mata itu terus berkaca-kaca menatap Rayhan yang terus meyakinkan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahannya. "kenapa diam? gak percaya?" Rayhan terus memaksa...