"kenapa liatnya kek gitu?"
Rayhan memalingkan wajahnya dan langsung tertunduk.
"Mau ngomong apa mas Ray?" Liandra setengah membujuk
Cowok itu menggelengkan kepalanya, "Enggak sayang" ucapnya lirih.
Liandra tidak percaya perkataan kekasihnya itu.
"Iiii, apaan sih, kalau ada yang mau di omongin, di omongin atuh sayang"
Rayhan menghela nafas kasar, "Oke, aku ngomong kamu dengerin ya" ucapnya setelah mengatur posisi duduknya.
Liandra mengangguk dengan tangan yang ia letakkan diatas meja.
"Aku mau seriusin kamu" setelah beberapa detik terdiam, Rayhan mengungkapkan isi hatinya.
Liandra tidak berkedip, mata itu terus menatap Rayhan tanpa kedipan.
"Sayang?" Panggilnya, "Kamu dengerin Aku gak sih?" Sambungnya
Liandra mengangguk, namun nampak jelas wajah itu tak yakin dengan ucapan kekasihnya barusan.
"Gak yakin?" Tanya Rayhan
"Emm... Seriusin gimana maksud kamu Ray? Kita sejauh ini emangnya kamu gak serius?"
"Maksud aku, aku mau lamar kamu"
"Ray jangan becanda ah"
"Apa? Kamu bilang aku becanda?" Raut wajah Rayhan berubah seketika.
"Maksud aku bukan kek gitu Ray"
"Terus apa?"
"Kok kamu jadi sensi kek gini sih?"
"Balik ayo" Ajak Rayhan lalu berdiri dan menarik tangan Liandra.
Jelas saja Rayhan kecewa mendengar perkataan Liandra yang tidak mempercayainya.
***
Pov dijalan
"Ray?"
"Hm"
"Kamu kenapa?"
"Jangan ngomong dulu, aku gak denger suara kamu"
"Oke aku diam"
Didepan rumah Liandra
Liandra turun dan melepas helm yang ia kenakan saat itu, Rayhan tidak melirih, cowok itu disibukkan dengan ponsel yang ia pegangi.
"Aku masuk dulu, sebentar malam aku nelpon kamu" ucap Liandra
Rayhan melirih dan mengangguk seraya mengiyakan perkataan Liandra
"Jangan lupa makan, kalau udah nyampe dirumah jangan lupa buat sholat"
Lagi-lagi Rayhan hanya mengangguk
Begitu melihat respon Rayhan tidak seperti biasanya, Liandra langsung meninggalkan cowok itu yang masih duduk di atas sepeda motornya.
Begitu pagar besi itu tertutup, Rayhan justru memutar motornya dan langsung beranjak begitu saja. Siapa sangka cowok yang berniat untuk serius dibalas dengan balasan yang sama sekali di luar nalar pemikirannya.
Sejenak Rayhan berhenti di salah satu trotoar. Cowok itu mengambil Ponsel yang ia sisipkan di kantong jeansnya, di liatnya beberapa panggilan tak terjawab dari Liandra.
Entah apa yang Ia rasakan, cowok itu tidak mempedulikan beberapa panggilan yang ada. Justru Rayhan kembali memasukkan ponsel dan melanjutkan perjalanannya.
Hanya berkisar 10 menit dijalan, kembali ponsel itu bergetar.
"Hallo?" Ucap Rayhan setelah menekan tombol hijau di layar ponselnya

KAMU SEDANG MEMBACA
LDR (?) ---- Siapa Takut !!
Teen Fiction"Gak bakal terulang, gue janji!!" tegas Rayhan didepan Cewek itu. mata itu sembap, mata itu terus berkaca-kaca menatap Rayhan yang terus meyakinkan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahannya. "kenapa diam? gak percaya?" Rayhan terus memaksa...