8.

20.3K 1.4K 25
                                    

___

Aerin saat ini tengah duduk bersandar dikasur kamarnya. Ia benar-benar melamun seperti yang Ia katakan tadi ke Radit.

'Apa cuma gue sama Radit yang sadar?'
'Nio kayaknya biasa aja.'
'Lahiya Radit kok bisa tau ya kalo ini dunia cermin?!?'
'Apa dia emang pernah kesini sebelumnya?'

Banyak sekali pertanyaan dibenak Aerin saat ini. Mungkin ia bisa menanyakan ke Radit besok. Saat ini dirinya benar benar pusing, ia ingin tidur saja.

Aerin menatap jam dinding kamarnya, pukul 7 malam.
Ternyata sudah 5 jam ia melamun memikirkan ini semua. Aerin beranjak dari kasurnya, Ia melihat ke arah nakas, ke nampan yang dibawa wanita tadi. Baru Aerin ketahui ternyata wanita tadi adalah salah satu ART dirumahnya. Ia geleng-geleng kepala menatap nampan itu.

'Buset dah ART. Dulu aja makan susah, sekarang udah punya ART aja'
Aerin meringis memikirkan itu.

Ia melangkahkan kaki kearah kamar adiknya, Nio. 'Bener kata Radit. Semua disini sama. Bahkan adiknya pun sifatnya sama'

"NIOO"

Nio yang dipanggil hanya menatap sejenak kearah perempuan yang masuk kekamarnya itu, lalu kembali melanjutkan permainan PSnya.

"Nioo" Aerin duduk disebelah Nio. Ia terdiam sejenak, ragu ingin menanyakan apa yang dipikirannya saat ini.

"Emm Nio, Ayah sama Ibu kemana?" Aerin bertanya pelan. Hendak memastikan perkataan Radit tadi tentang sesuatu yang ia inginkan didunia nyata.

Nio menatap Aerin bingung karena panggilan cewek itu yang berubah kepada orang tua mereka."Kan mereka lagi liburan kak ke Lombok" Cowok itu melanjutkan. "Mama Papa kan ngajak kita kemarin tapi kakaknya ga mau, yaudah Nio juga ga ikut. Males"

Tak dapat dijelaskan betapa bahagianya Aerin mendengar itu. Ia benar-benar merasakan euphoria didalam dirinya mendengar itu.

"Ohiya Kakak lupa hehe" Ia pura-pura cengengesan menjawab pertanyaan Nio. Nio menatap malas kakaknya.

'Ayah Ibu beneran masih hidup disini'. Aerin menyeka air mata yang entah kapan keluar dari kedua matanya.

10 menit Aerin menonton Nio bermain PS. Ia berpamitan dengan Nio dengan alasan mengantuk.

"Gue penasaran besok gimana" Aerin berbaring, menatap langit-langit kamarnya.

____

Aerin saat ini tengah berada di dalam mobil bersama Nio. Ia bingung sebenarnya dimana ia bersekolah. SMA 79? yang jaraknya 5 jam pulang pergi? Atau... SMA lain?

Pertanyaannya terjawab sudah saat ia berada di depan sekolah bertulisankan SMA Cakrawala.

'ck, Radit bilang semuanya sama' Aerin sedikit menggerutui perkataan cowok itu kemarin.

Aerin melangkah masuk kedalam sekolah bersama Nio. Cewek itu menggengam tas ransel dibahu kemudian berhenti didepan pagar sekolah.

Ia menoleh ke samping.
'Loh Nio mana? Gue gimana ini!'

Dirinya panik, ia menatap satu persatu murid yang lewat. Semuanya orang yang tak asing bagi Aerin. Ia pernah beberapa kali bertemu orang-orang ini disekolahnya dulu.

'Berarti orang-orangnya sama ya? Cuma beda sekolahan doang' pikir Aerin.

Namun ia merasa sedikit aneh, Mengapa mereka menatap Aerin tidak biasa?!?

Somewhere in Neverland [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang