Boleh kritik nya dong bestie, aku sebenernya lebih suka dikritik dari pada saran muehhe. Tapi kalo kalian orang yang ga tega untuk memberi kritikan, boleh mau kasih saran juga I would really appreciate that♡_____
"Udah siap semua mah" Aerin meletakkan piring terakhir dimeja makan.
"Kamu panggilin Radit sama papa gih"
Mama Lita berujar sambil merapikan sedikit meja makan tanpa menoleh ke arah Aerin."Iya mah"
Aerin melangkahkan kakinya ke lantai atas, tujuan pertamanya adalah kamar papa Radit. Ia berhenti di depan pintu kamar itu kemudian mengetuknya.
Tok! Tok! Tok!
"Pah kata mama makan"
Aerin sedikit meninggikan suaranya agar terdengar sampai kedalam."Oke Rin" Sahut suara dari dalam.
Setelah memastikan papa Rudi sudah mengiyakan, Aerin melangkahkan kakinya ke arah kamar Radit. Cewek itu mengetuk lagi kemudian membuka pintu dan masuk, merasa kurang sopan jika langsung masuk.
"Dit makan" Aerin mengguncang tubuh Radit pelan.
Cowok itu hanya berdehem tanpa merubah posisi tengkurapnya sama sekali.
"Yaudah gue kebawah ya?"
Tak ada balasan dari cowok itu, Aerin mengendikkan bahu lalu melangkah kebawah.
"Radit nya masih tidur mah" Ujar Aerin saat sudah sampai di meja makan, cewek itu lalu menarik kursi dihadapan mama Lita.
"Yaudah biarin aja, mungkin masih capek abis sekolah"
'Sekolah apanya? Dia aja bolos' Batin Aerin menggerutui Radit.
Mama Lita menciduk nasi lalu meletakkan dipiring suaminya. Aerin juga mengikuti, ia menciduk nasi untuk dirinya.
Merasa ada seseorang disampingnya, Aerin menoleh, ia mendongak menatap Radit yang sudah menjulang disampingnya.
"Kenapa ga nungguin?"
Dari nada suara yang Aerin dengar, Aerin yakini cowok itu sedikit merajuk sekarang.
"Tadi ditanya ga jawab" Aerin menjawab santai. Cowok itu berdecak mendengarnya, lalu menarik kursi disamping Aerin.
"Udah-udah, kamu ini udah gede masih aja suka ngambek" Mama Lita menengahi. "Radit tu sebenernya paling ga suka ditinggalin makan Rin, dia suka marah-marah kalo makan ga bareng. Ngambekan" Mama Lita meledek Radit.
Aerin menatap Radit datar.
'muka bebelac hati hello kitty' Aerin membatin melanjutkan perkataan mama Lita."Apa?" Cowok itu balas menatap Aerin polos.
____
Aerin selesai makan malam bersama keluarga harmonis Radit, tiba-tiba tadi ia dikabarkan oleh Nio bahwa ayah dan ibunya akan pulang terlambat dari yang dijadwalkan. Aerin mendesah kecewa, padahal ia benar-benar sudah tak sabar ingin melihat kedua orang tuanya disini.
"Ayo"
"Kemana?" Aerin mengernyit.
"Beli seragam" Cowok itu ikut mendudukan dirinya di kasur.
"Gue pulang dulu deh ganti baju"
"Baju Lo ada disini" Cowok itu mendongakkan kepalanya, menunjuk kearah walk in closet miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere in Neverland [Revisi]
خيال (فانتازيا)[Maaf, cerita ini tidak untuk diterbitkan🙏🏻] Debut story/ karya pertama, maaf kalo bacanya agak geli🤌🏻 [WARNING!!! : YOUNGADULT 17+ HARSH WORDS, KISSING, SMOKING, VIOLENCE] "Here's to all the place we went and all the place we'll go. Somewhere i...