05

34 13 0
                                    

Bruk!

"Aduh maaf-maaf, nggak sengaja dek" ucap Gemma kepada seorang laki-laki yang diyakini adik kelas olehnya.

"Hehe.. nggak papa, kak" ucap adik kelas itu malu-malu.

Gemma sedang berjalan di koridor sekolah sambil bermain ponsel, karena terlalu fokus melihat ke layar ponsel Gemma tak sengaja menabrak adik kelas yang ada di depannya ini.

Ia kemudian memandangi wajah laki-laki yang ada didepannya ini dengan serius, tampak asing baginya. Wajahnya yang menggemaskan, bibirnya merah mungil, matanya yang indah namun tertutupi oleh kacamata, membuatnya semakin menggemaskan di mata Gemma.

"Lo anak baru?" tanya Gemma pada adik kelasnya itu.

"Iya kak, aku anak baru" jawabnya sopan pada Gemma.

"Ohh.. kalo gitu gue pergi dulu ya, maaf dek soal yang tadi" ucap Gemma pada cowok itu. Namun belum sempat melangkah pergi, pergelangan tangan Gemma ditahan oleh cowok itu.

Gemma melihat tangannya yang di tahan oleh adik kelas itu, matanya kemudian menatap cowok itu bingung. Dengan cepat ia langsung melepas tangannya yang ada dipergelangan tangan Gemma saat gadis itu menatapnya.

"M-maaf, kak" cicitnya pelan lalu menunduk.

"Nggak papa, lo mau apa?" tanya Gemma ramah agar adik kelas yang ada didepannya itu tak merasa takut dengannya.

Adik kelas itu lalu mendongakkan kepalanya menatap Gemma. "Aku mau nanya, ruang kepsek dimana ya, kak?" tanyanya canggung.

"Lurus aja, abis itu belok kanan, ntar ada tulisan ruang kepsek" jawab Gemma ramah.

Dia mengangguk paham lalu tersenyum tipis pada Gemma. "Makasih, kak"

Gemma hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis. "Ohh.. ya, nama lo siapa?" tanya Gema, sekalian modus.

"David kak, David Geraldi"

∞~∞

Bel istirahat sudah berbunyi, Gemma sekarang sudah berada di kantin sekolah bersama Gea dan Nia, ketiganya kini tengah menikmati makanan yang dipesan oleh mereka bertiga masing-masing. Wajah ketiga wanita cantik itu sangatlah tenang, hingga akhirnya wajah mereka tergantikan dengan wajah yang sinis dan juga malas.

"Meja masih banyak, ya" sinis Gea pada Adelard dan kedua temannya. Niko dan Erfan.

Mereka bertiga tiba-tiba datang, duduk ditempat Gemma dan kedua temannya itu berada tanpa berucap izin sedikitpun, seperti tak ada dosa di wajah ke tiga pria tampan itu yang selalu saja menjadi primadona sekolah.

"Nggak mau, pingin disini aja" ucap Niko dengan santainya lalu memakan baksonya dengan lahap tanpa ada dosa.

"Kitanya yang nggak mau" ucap Gemma datar, dia malas sekarang berurusan dengan Adelard serta dua temannya ini. Selalu saja mengusik hidupnya saat berada di lingkungan sekolah atau dimanapun itu.

"Terserah" sahut Adelard dengan nada khasnya yang membuat Gemma langsung naik pitam seketika itu juga.

"Pergi deh, kita bertiga lagi makan" kata Gea yang sepertinya mulai jengah dengan ketiga pria di depannya itu.

"Ya udah makan tinggal makan aja, apa urusannya sama kita?" tanya Erfan dengan watadosnya.

"Aishh.. gue jambak juga nih lo bertiga" Gemma mulai kesal sekarang.

"Ya gue jambak balik, gampang, kan?" celetuk Adelard.

"Gampang kok, gampang bangeettt" ucap Gemma yang sepertinya mulai emosi dengan ucapan Adelard.

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang