27

14 7 9
                                    

Gemma dan Adelard kini berada disebuah mall. Adelard mengajak Gemma kesini hanya untuk sekedar main-main saja di timezone, sekalian ngedate.

Mereka menikmati akhir pekan dengan bahagia. Gemma dan juga Adelard daritadi tak henti-hentinya mencoba semua mainan yang berada di timezone. Mereka saling bercanda, bertukar senyum dan tawa. Meski kadang suka bertengkar juga, seperti sekarang ini. Gemma tengah cemberut akibat dia tak mendapatkan boneka yang berada didalam mesin boneka, padahal ia sangat ingin sekali.

"Nggak mau tau, ambilin pokoknya" ucap Gemma sambil menggembungkan pipinya kesal.

"Gimana caranya? Aku pernah main aja nggak" ucap Adelard yang kini menahan tawanya akibat tingkah Gemma yang sangat menggemaskan saat ini. Jika timezone ini sepi, Adelard pasti sudah menerkam Gemma sedari tadi.

"Ya, gimanapun caranya. Pokoknya harus dapet!"

"Kamu laki-laki, kan? Masa ngambil kayak gitu aja nggak bisa" sarkas Gemma seraya menatap Adelard kesal.

Adelard terkekeh, sekelibat ide brilian muncul dikepalanya.

Kesempatan emas.

"Kamu mau yang mana?" tanya Adelard.

Gemma langsung tersenyum. "Itu!!" tunjuknya antusias.

Adelard lalu melihat boneka yang ditunjuk oleh Gemma, boneka ice bear berwarna putih bersih yang lucu. Pantas saja Gemma sangat ingin mendapatkannya.

Matanya lalu menatap kearah Gemma dengan senyum penuh arti. Gemma yang melihatnya lantas merasa tak enak.

Kok perasaan gue nggak enak, ya.

"Ada syaratnya tapi"

Tuh, kan gue bilang juga apa.

Senyuman Gemma seketika hilang tergantikan menjadi wajah datar. "Apa?"

"Gampang kok" Adelard langsung menunjuk pipinya sendiri dengan jarinya. Gemma mengerutkan dahinya bingung.

"Maksudnya?" tanya Gemma bingung.

"Cium dulu" ucap Adelard yang langsung mendapat gelengan cepat dari Gemma.

"Nggak mau, disini banyak bocil Lino. Liat, tuh!" Gemma menunjuk anak-anak yang berumur sekitar 3-10 tahun berada disekeliling mereka, walau tak banyak juga yang sepantaran dengan mereka, tapi yang paling banyak disini adalah anak kecil.

"Aku nggak peduli" ucap Adelard cuek.

"Cium atau nggak dapet bonekanya sama sekali" ancam Adelard sambil tersenyum penuh arti. Gemma berdecak kesal.

"Lainnya aja, ya?" kata Gemma sambil menunjukan puppy eyesnya. Adelard langsung menggelengkan kepalanya, wajah pria itu sangatlah menyebalkan dimata Gemma sekarang.

"Lakuin atau nggak sama sekali" ucap Adelard lagi.

Gemma kembali berdecak kesal, gadis itu lalu memandangi sekelilingnya untuk melihat situasi aman jika dia melakukan hal itu. Setelah Gemma melihat situasi dan ternyata aman, anak-anak kecil yang berada di timezone sibuk dengan mainan mereka masing-masing. Adelard menghela napas kesal.

"Di dunia ini nggak ada yang gratis" ucap Adelard yang mengalihkan pandangan Gemma kembali pada dirinya lagi.

Adelard mendecih pelan. "Ya udah, nggak jad--"

Chupp..

"Udah, kan?" Gemma menjauhkan wajahnya lagi dari Adelard.

Adelard mematung tanpa kata-kata, cowok itu mengerjapkan matanya berkali-kali. Entah kenapa kedua pipinya sangat panas sekarang.

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang