33

10 7 0
                                    

Nia
|Lo lagi ada dirumah nggak?

Gemma
|Gue sekarang ada dirumah
|Kenapa?

Nia
|Jalan-jalan, kuyy

Gemma
|Kemana?

Nia
|Ke mall

Gemma
|Ooo..
|Berdua doang?

Nia
|Nggak
|Ajak Lino sekalian
|Kita double date

Gemma
|Lino lagi nggak bisa sekarang
|Dia kurang enak badan
|Semalem abis ujan-ujanan

Nia
|Oh, gitu
|Lah? Bukannya tadi pagi disekolah nggak papa ya
|Tadi pagi dia sehat lho perasaan

Gemma
|Itu kan perasaan lo doang
|Sebenernya tadi itu badannya dia udah panas tapi tetep maksain

Nia
|Terus? Lo sama dia sekarang?

Gemma
|Nggak, gue lagi rebahan dikasur
|Pembantu rumahnya udah pulang kok

Nia
|Oke, deh. Kalo gitu lo siap-siap
|Gue ganti rencananya jadi sama Gea
|Kita hangout bertiga

Gemma
|Siap 👌👌
|Meluncur komandan


Gemma bergegas beranjak dari kasur miliknya, gadis itu menggeledah isi lemarinya. Ia mencari baju mana yang cocok untuk dikenakannya nanti.

"Yang mana, ya?" gumam Gemma sambil melihat dua baju yang cocok untuk dirinya ia kenakan nantinya.

"Gue pilih yang ini aja deh" monolog gadis itu kembali lalu dengan gerakan cepat Gemma bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Soal Adelard, kemarin saat mereka berada ditaman kota tiba-tiba saja hujan turun dengan lebatnya, ingin berteduh namun percuma saja karena badan Gemma dan Adelard sudah basah kuyup terkena air hujan. Gemma tak kenapa-napa, karena Adelard dengan segera mengantarkan gadis itu pulang kerumahnya. Sedangkan cowok itu harus memutar jalan lagi untuk pulang kerumahnya sendiri.

Sebenarnya sih tak apa-apa, namun tadi malam sangatlah dingin. Jadi mau tak mau Adelard harus terkena flu sekarang.

Gemma tersenyum saat melihat dirinya sendiri didepan pantulan cermin kamarnya. "Cantik" ujarnya sambil merapikan kembali topi yang ia kenakan.

∞~∞

Gemma menuruni tangga rumahnya dengan perlahan, gadis itu terdiam sesaat ketika melihat ruang tamu rumahnya bak kapal pecah. Banyak bungkus-bungkus jajanan ringan dimeja, kulit kacang berceceran dilantai dan jangan lupakan bantal sofa yang semula tertata rapi diatas kursi kini berpindah tempat berada diatas lantai.

"Mau kemana, Ma? Rapi amat" celetuk Nando yang membuat pandangan Gemma teralihkan.

Gemma seketika memasang ekspresi wajahnya datar saat melihat wajah Nando berada didepan matanya.

Para demit lagi ngumpul ternyata.

Demi apapun Gemma sebenarnya sangat tidak suka dengan Nando. Ia juga sebenarnya tak setuju jika Gavin berteman dengan cowok itu. Gemma merasa sejak Gavin berteman dengan Nando, kakaknya itu sering kali pergi ke club malam lalu pulangnya dalam keadaan mabuk, serta bau khas alkohol yang menjijikan itu menyeruak didalam indera penciumannya pada suatu ketika ia tak sengaja berpapasan dengan Gavin, waktu itu kakaknya sedang menaiki tangga rumahnya dengan sempoyongan.

"Pergi bareng temen" ketus Gemma.

Nando terkekeh sinis. "Biasa aja dong, jutek amat sih. Entar Adelard kabur lho"

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang