Sekarang hari minggu. Gemma kini sedang duduk di tribun lapangan basket untuk menyaksikan pertandingan basket kakaknya dengan sekolah lain, gadis itu hanya diam padahal semua orang sangatlah riuh disekelilingnya, semua orang berteriak untuk memberikan dukungan pada tim basket Gavin.
Gemma sebenarnya sangat malas untuk menonton pertandingan ini, namun Adelard terus saja memaksanya. Sekeras apapun Gemma menolaknya Adelard pasti akan jauh lebih keras pada Gemma, pria itu bahkan tak segan untuk membangunkan Gemma dari tidurnya. Dari menarik kakinya, mencipratinya dengan air bahkan menggendong Gemma sampai kearah kamar mandi dan meletakan tubuh Gemma kedalam bathup. Alhasil berakhirlah Gemma berada dilapangan ini bersama dengan Adelard yang kini tengah menunggunya dikantin sekolah. Adelard sendiri tak begitu suka dengan pertandingan basket.
Gemma menghela napasnya panjang, matanya sangat ngantuk sekarang. "Kalo bukan karena Lino, nggak sudi gue ada disini" gerutunya kesal.
Gemma kemudian menatap kearah depan kembali, nampak Gavin dengan jersey basketnya itu tengah berlari sambil mendribble bola basket yang ada ditangannya. Sangat menawan, Gavin bahkan sangat bersinar dimata Gemma. Lama Gemma memandang Gavin yang berada ditengah lapangan sana bersama dengan teman-temannya. Jika diingat momen ini sudah lama Gemma tak lihat, sudah lama pula Gemma tak menyaksikan kakaknya itu yang dengan lincahnya mendribble bola basket kearah lawan.
Sungguh aksi yang Gemma sangat sukai dari kakaknya itu, setiap sore biasanya Gavin akan bermain basket dan ditonton oleh Gemma. Bermacam-macam aksi nyeleneh saat bermain basket ditunjukan pada Gemma, tentu saja hal itu langsung mengundang gelak tawa dari Gemma, gadis itu sangat menyukai tingkah konyol dari Gavin daripada tingkah Gavin yang sekarang ini. Menyebalkan!!
Gemma menengok kearah sampingnya saat ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Kak Galang?"
Galang tersenyum. "Sendirian aja? Boleh dong kalo gue duduk disebelah lo?"
Gemma menganggukkan kepalanya, gadis itu kemudian menggeser posisi duduknya supaya Galang bisa duduk disebelahnya.
"Nggak ikut basket?" tanya Gemma pada Galang yang kini sudah berada disebelahnya.
"Nggak, ah. Males, liatin aja. Capek larinya" ucap Galang disertai kekehan diakhir.
Gemma ikut terkekeh. "Ada-ada aja lo, kak"
Setelah itu Gemma dan Galang diam, mereka fokus pada pertandingan. Senyum Gemma mengembang begitu saja saat Gavin berhasil memasukan bola basket tersebut kedalam gawang basket milik lawan dengan sangat sempurna, hal itu lalu membuat teriakan penonton makin menjadi-jadi, ditambah lagi dengan sorakan cheerleader dari sisi lapangan basket tersebut yang membuat semakin riuh dan seru untuk ditonton.
"Gemma" panggil Galang tiba-tiba yang membuat mata Gemma yang awalnya tertuju pada lapangan kini menatap Galang.
"Iya?"
"Hati-hati, jangan mudah percaya sama orang lain. Gavin sayang sama lo"
∞~∞
Pertandingan sudah selesai dan dimenangkan oleh tim basket SMA Aster. Gemma sekarang sudah berada di lapangan basket, ditangannya sudah ada sebotol air putih untuk Gavin yang tadi ia simpan didalam tas selempangnya.
"Abang!!" teriak Gemma, gadis itu kemudian menghampiri Gavin yang sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya, senyuman kakaknya itu terlihat sangat bahagia.
Gavin yang mendengar suara dari sang adik lalu menengok kearah Gemma. Gavin tersenyum, senyum yang Gemma selalu ingin lihat setiap harinya dari bibir sang kakak kepadanya.
"Makasih" ucap Gavin saat sudah berada didepan Gemma.
Gemma tak menggubrisnya. "Ini" ucap Gemma sambil menyodorkan botol yang ia pegang kearah Gavin. Gavin tersenyum, tangannya lalu meraih botol tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood is Love (TAMAT)
Teen FictionMasa lalu yang terburuk bukanlah apa yang kita lakukan dulu, tapi masa lalu yang terburuk adalah kehilangan orang yang sangat kita... Cintai \~>\~>\ "Kamu nggak bakal ninggalin aku, kan?" "Nggak akan, aku janji nggak bakal ninggalin kamu" "Janji?" "...