24

14 7 1
                                    

Gemma mengerjapkan matanya bingung, kala dia membaca huruf kapital yang menempel didinding gedung tempatnya dan Aldo berada.

Rumah sakit jiwa, batin Gemma kebingungan, gadis itu kemudian melihat ke sekelilingnya. Ini sangat asing dan Gemma juga merasa tak nyaman berada ditempat ini.

Gemma menengok kearah Aldo yang berada disebelahnya kembali, setelah tadi pria itu pergi meninggalnya untuk memarkirkan motornya terlebih dahulu.

"Kita ngapain disini, kak?" tanya Gemma kebingungan.

"Ngunjungin adek gue" jawab Aldo cepat yang membuat Gemma semakin bingung.

"Lo punya adek, kak?" tanya Gemma lagi yang langsung mendapat anggukan singkat dari Aldo.

"Iya, ya udah ayo masuk" ajak Aldo pada Gemma yang masih saja bingung dan terkejut juga karena baru mengetahui jika Aldo memiliki adik.

"Ayo" ucap Aldo sekali lagi pada Gemma yang tetap diam ditempat, gadis itu enggan melangkahkan kakinya sekarang.

Aldo menghela napasnya pelan, dia kemudian mendatangi Gemma kembali yang masih saja tak beranjak dari tempatnya. Gemma ragu sekarang, akan tetap diam disini atau ikut dengan Aldo.

"Ayo, nggak bakal kenapa-napa kok" Aldo menggandeng tangan Gemma, akibatnya mau tak mau Gemma akhirnya masuk juga kedalam rumah sakit jiwa tersebut.

∞~∞

Gemma menatap iba perempuan yang ada didepannya, itu adalah Dera. Aldo dan Gemma sudah berada didepan gadis itu sekarang.

Aldo berjongkok didepan adik semata wayangnya itu yang nampak sangat menyedihkan, tak bisa dipungkiri setiap melihat wajah Dera. Hati Aldo sangatlah sakit, rasa benci dan amarahnya langsung memenuhi semua tubuhnya. Namun ia harus bersikap tenang dan juga biasa saja sekarang, karena dibelakangnya ada Gemma.

Gadis itu hanya diam. Gemma tetap berdiri sambil memandangi Aldo bingung, dia juga tak tahu harus berbuat apa. Antara ingin ikut berjongkok disamping Aldo atau tetap berdiri saja dibelakang Aldo seperti sekarang ini.

"Hai, Ra. Maaf kakak baru ngunjungin kamu" lirih Aldo pada Dera yang tetap diam tak menyahuti ucapannya.

Aldo tersenyum miris, dia rindu adiknya, dia rindu kepolosan adiknya yang membuatnya seperti ini sekarang, dia rindu dengan masakan adiknya, dia rindu semua yang ada didalam diri adiknya itu.

Sepersekian menit setelah keheningan melanda, Gemma memberanikan dirinya untuk menghampiri Aldo, gadis itu kemudian ikut berjongkok disebelah Aldo dengan perasaan ragu tentunya.

"Hai" sapaan dari mulut Gemma membuat Aldo langsung menengok kearahnya, sedangkan Gemma sendiri kini tersenyum tulus kearah Dera yang sama sekali tak menghiraukan keberadaannya dengan Aldo yang kini berada didepannya.

"Nama gue Gemma. Salam kenal...?" Gemma melirik sekilas kearah Aldo.

"Dera" ucap Aldo cepat saat mengetahui apa arti lirikan mata dari Gemma kepadanya.

Gemma menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis. "Salam kenal, Dera" Gemma mengulangi katanya yang terdengar sangat tulus ditelinga Aldo, sadar atau tidak pria itu kini malah tersenyum tipis.

"Lo cantik Dera, gue jadi iri" ucap Gemma begitu saja, entahlah dia bingung harus mengatakan apa.

"Dera..." Gemma menjeda ucapannya, hatinya sakit sekarang saat melihat wajah Dera lebih jelas lagi. Dimata Gemma, Dera sangatlah menyedihkan.

"Cepet sembuh, kak Aldo sedih liat lo terus kayak gini" Gemma menengok kearah Aldo yang sedari tadi menatapnya, "iyakan, kak?" lanjut Gemma yang mendapat anggukan pelan dari Aldo serta senyum tipis cowok itu.

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang