16

19 8 0
                                    

"Kenapa, sih?"

Entah sudah yang keberapa kalinya Gemma bertanya dengan kata yang sama kepada Adelard yang sepertinya enggan menjawab pertanyaannya, cowok itu lebih memilih diam sambil memakan bakso yang ada dihadapannya. Membuat Gemma jadi kesal sendiri menghadapi kekasihnya itu.

Gemma menghela napas kasar, gadis itu kemudian memakan nasi goreng yang dipesankan oleh Adelard beberapa menit yang lalu untuknya.

"Si monyet dicariin juga taunya mojok disini sama Gemma" ucap Niko yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang bersama dengan Erfan, Gea dan Nia.

Gea dan Nia langsung memposisikan duduknya disebelah Gemma yang kini tengah memakan nasi gorengnya dengan wajah kesalnya. Sedangkan Niko dan Erfan memposisikan duduknya disebelah Adelard yang kini nampak tenang menikmati bakso miliknya itu.

"Ngapa lo, ngab?" tanya Gea pada Gemma yang berada tepat disebelahnya.

"Nggak papa" jawab Gemma singkat dengan nada juteknya.

Nia dan Gea bertatapan satu sama lain, mereka berdua saling kode mengode sekarang. Kenapa dengan Gemma? Gea berujar tanpa suara yang dibalas gelengan singkat dari Nia.

"Sayang kamu mau pesen apa?" tanya Niko pada Nia.

"Apa aja, asalkan makannya sama kamu" ucap Nia malu-malu anjing pada Niko.

Teman-temannya yang mendengar hal itu lantas memutar bola matanya malas dan ada juga yang membuat gestur seperti orang mau muntah. Nia menyengir tanpa dosa kepada teman-temannya, sedangkan Niko kini sudah pergi memesan makanan untuk dirinya dan sang pujaan hati, Nia.

Adelard sudah selesai dengan urusan makannya, cowok itu bangkit kemudian pergi begitu saja tanpa berucap sepatah katapun pada teman-temannya dan juga Gemma yang notabenenya adalah pacarnya. Bukan musuhnya lagi, tapi kenapa dia seperti ini sekarang? Membuat kekesalan Gemma kian bertambah.

Gemma menghentikan aktivitasnya, gadis itu kemudian berdiri dari duduknya dengan kasar sampai-sampai kursi yang diduduki olehnya itu terpental jauh, namun tak sampai jatuh. Membuat teman-temannya kini menatap kearahnya kaget.

"Kenapa, Ma?" tanya Erfan.

"Nggak papa, gue ada urusan bentar" ucap Gemma datar lalu pergi begitu saja untuk mencari keberadaan Adelard.

"Lino sama Gemma kenapa, sih?" bingung Erfan yang melihat keanehan dari tingkah kedua temannya itu.

"Kebelet boker kali mereka" ceplos Nia begitu saja dengan nada polosnya yang langsung mendapat tatapan datar dari Erfan serta Gea.

∞~∞

Gemma mencari sosok Adelard yang dirinya tak tahu pasti dimana keberadaan pria itu. Gemma sudah mencari dirooftop, belakang perpustakaan, toilet, sampai lapangan basket. Namun hasilnya tetap saja, dia tak menemukan keberadaannya.

"Taman belakang sekolah ada nggak, ya?" Gemma bermonolog. Tanpa pikir panjang gadis itu lalu berlari kecil untuk menuju ketempat itu, tak ada salahnya kan jika mengecek sebentar?

Sesampainya di taman belakang sekolah Gemma celingukan kesana kemari mencari keberadaan Adelard. Mata Gemma terus saja beredar kesana-kemari sampai akhirnya menemukan keberadaan cowok itu.

Ketemu, batin Gemma kegirangan saat apa yang dicari-cari olehnya kini berada didepan matanya. Tengah duduk disebuah bangku taman berukuran sedang, dikedua kupingnya kini menyumpal aerphon warna hitam miliknya dan jangan lupakan matanya yang terpejam menikmati setiap alunan musik yang lewat dikedua telinganya.

Gemma mendekat kearah Adelard yang masih saja memejamkan matanya. Ia kemudian mendudukkan dirinya disebelah cowok itu. Adelard yang merasa tempat duduknya terguncang pun akhirnya membuka matanya, dia kemudian menengok kearah samping yang sudah diisi dengan Gemma, sambil memperlihatkan senyum manisnya.

Blood is Love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang