Malam hari ini, David duduk dibangku meja belajarnya. Setelah selesai makan bersama Riri, mamanya. Pemuda itu langsung menuju kamarnya untuk menyelesaikan soal matematika yang tadi guru berikan kepadanya saat disekolah.
Tangannya itu begitu lihai saat menorehkan tinta hitam dibukunya, membentuk sebuah huruf dan angka secara bersamaan. Tak berselang lama kemudian, ia bernapas lega karena pekerjaannya sudah selesai. Dia bangkit dari tempat duduknya, kemudian dengan kasar menghempaskan dirinya ke ranjang empuknya.
Sangat melelahkan..
Merasa sudah tak punya kerjaan lagi, David mengambil ponsel yang berada diatas nakas. Jari-jemari itu dengan isengnya mengklik aplikasi instagram, cukup lama dia men scroll bagian dalam aplikasi itu. Sampai akhirnya jarinya itu terhenti kala melihat sebuah postingan seseorang yang membuat hatinya sedikit retak, cowok itu tersenyum pahit melihatnya. Tak bisa dipungkiri, ini menyakitkan bagi dirinya.
Tok..tok..tok
Hingga suara ketukan dari luar menyadarkan dirinya dari lamunan yang menyesakan dadanya, dengan langkah berat ia membuka pintu kamarnya. Satu yang David lihat pertama kali adalah Riri yang kini tengah tersenyum padanya, ditangan mamanya itu juga terdapat sebuah paper bag berwarna pink yang menggemaskan.
David mengerutkan keningnya bingung ketika melihat benda yang dipegang oleh Riri. "Itu apa, mah?" tanyanya sambil menunjuk benda itu.
"Ini isinya kue bolu rasa keju kesukaan Gemma" ujar Riri yang membuat David semakin bingung.
"Terus David harus apa?" tanya pemuda itu lagi.
"Ya, anterin kerumahnya dong, Vid. Gimana sih kamu ini?" Riri terkekeh geli setelahnya.
"Nggak mau!" tolak David cepat. Riri menghentikan kekehannya lalu beralih menatap David kecewa.
Layaknya seorang anak kecil, Riri tiba-tiba saja mengerucutkan bibirnya kesal didepan sang anak. "Kamu kok gitu sih, Vid"
"Biasanya juga kamu kalo mama mintain kayak gini kamu langsung lepas landas, tapi sekarang kamu kok malah nggak mau itu gimana?" cerocos Riri.
David menghela napasnya panjang, entah untuk ke berapa kalinya malam ini. "Ya udah, iya. Sini David kasih ke kak Gemma" ucapnya yang langsung membuat senyuman Riri terbit kembali.
"Nah gitu dong, anak mama pinter deh" puji Riri sambil menyerahkan paper bag itu pada David.
Cowok itu menerimanya dengan berat hati, tanpa sepatah kata lagi kepada Riri. Ia turun begitu saja dengan langkah malasnya, jujur hatinya masih terlalu sakit untuk melihat wajah Gemma setelah kakak kelasnya itu memposting sebuah foto di akun instagramnya sendiri. Hatinya seperti ditusuk oleh busur panah yang dalam. Sakit dan juga perih, jangan lupakan juga penyesalan yang selalu datang diakhir membuat hatinya retak atau bahkan hancur tanpa bisa diperbaiki lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood is Love (TAMAT)
Teen FictionMasa lalu yang terburuk bukanlah apa yang kita lakukan dulu, tapi masa lalu yang terburuk adalah kehilangan orang yang sangat kita... Cintai \~>\~>\ "Kamu nggak bakal ninggalin aku, kan?" "Nggak akan, aku janji nggak bakal ninggalin kamu" "Janji?" "...