[23] Cerita Haein

2.6K 303 58
                                    

Ada 2  hal yang membedakan malam ini dengan malam di mana terakhir kali Haein memarkirkan mobilnya di lokasi parkir yang sama, tak jauh dari pocha di dalam gang itu. 

Yang pertama, malam itu cuaca masih terasa begitu dingin. Haein ingat bagaimana ia melupakan syal miliknya, tertinggal begitu saja di kursi belakang mobil. Ia pun ingat bagaimana ia menelusupkan kedua tangannya erat-erat ke dalam saku jaketnya tatkala menyeberangi jalanan sepi malam itu. 

Berbeda kini, cuaca bulan Mei sudah jauh lebih hangat. Haein terlihat meninggalkan mobilnya dengan atasan kaos tipis putih yang dipadankan dengan cardigan abu-abu tua. Masker putih dan topi hitam yang dikenakannya tak membuatnya terlihat mencolok. 

Dan yang kedua, daerah ini kini tak sesepi bagaimana Haein terakhir kali mengingatnya. Mungkin karena ia datang dini hari sekali kala itu. Jam 2 pagi. Ia benar-benar tak menemukan satu pun orang melintas. Namun, malam ini, waktu menunjukkan jam 10 malam. Dengan mudahnya Haein melihat sesekali orang melintas, berpapasan dengannya.

Seperti kali ini, ia baru saja berpapasan dengan dua perempuan yang mengenakan seragam sekolah. Keduanya terlihat larut dalam obrolannya sendiri sembari terdengar saling melemparkan tawa. Ah, mereka pasti baru pulang dari hagwonnya, pikir Haein. Les tambahan memang momok tersendiri bagi setiap pelajar di Korea Selatan. Mereka nyaris menghabiskan hari berhadapan dengan buku dan buku. Haein pun pernah berada di posisi yang sama.

Terlepas dari dua perbedaan ini, ada satu hal yang tak pernah berubah, yang Haein yakini tak pernah ia bisa bandingkan antara dini hari di bulan Febuari dan malam ini—rasa bersemangatnya untuk bertemu dengan Jisoo. Sebesar rasa letihnya di hari itu, dengan syuting terakhir dan perjalanan panjangnya dari Daegu yang melelahkan, tiba-tiba tak lagi terpikirkan hanya dengan satu pesan masuk yang diterimanya dari Jisoo.

Kali ini, persis seperti hari itu, Haein juga telah mendapatkan pesan dari pengirim yang sama. Nama Jisooni muncul di layar ponselnya. Haein baru saja melintasi penyeberangan. Jalanan di belakangnya masih tampak ramai dengan beberapa kali mobil kerap berlalu.

'oppa, sebentar lagi aku sampai.'

Pesan itu diikuti oleh satu emoticon kepala kelinci yang sedang tersenyum. Emoticon yang sama yang dikirimkan oleh Jisoo kala itu.

Jadwal mereka yang sedang tak terlalu padat beberapa minggu terakhir, membuat keduanya bisa dengan leluasa bertemu. Namun, Haein memahami bahwa baik ia dan Jisoo akan segera dihadang oleh kesibukan tak berujung di pertengahan tahun ini.

Haein tak menyesalinya. Ini memang keputusannya untuk mengambil banyak pekerjaan selama ia masih mampu. Ia pun sangat memahami situasi yang dilalui oleh Jisoo. Walau perempuan itu tampak tak terbebani, labelnya sebagai idol tak selamanya berkutat pada tujuan akhir meluncurkan album.

Jisoo pun, juga memiliki segudang jadwal untuk pengambilan foto, seakan-akan ia berprofesi sebagai full-time model. Dan ketika ia mulai terjun ke ranah baru di bidang akting, secara tidak langsung mengharuskannya membagi waktu 24 jam kepada ketiga porsi pekerjaan itu dengan setara.

Jika dilogikakan, Jisoo benar-benar kehilangan waktu untuk hidupnya sendiri di periode krusial seperti ini.

Sesungguhnya, Haein ingin Jisoo lebih leluasa bernapas. Ia memang tidak bisa mencampuri kehidupan pribadi perempuan itu—walau dengan status keduanya saat ini. Namun, membayangkan Jisoo lebih banyak bisa bersantai, menghabiskan waktu senggangnya bersama teman dan keluarga ataupun melakukan kegiatan kegemarannya, tanpa kata 'kerja' mengekori, bukankah itu lebih baik?

Haein terhenyak. Mungkin, seandainya Jisoo bisa sedikit melonggarkan ikat pinggangnya, Jisoo tak akan berakhir seperti dirinya. Haein memang dapat menanggung kondisi ini. Toh ia laki-laki. Ia terlahir sebagai tulang punggung keluarga. Jika ada yang harus bekerja lebih keras di sini, maka ialah orangnya. Tetapi Haein, tak akan pernah membiarkan Jisoo berada di posisinya.

The Journey To TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang